Deprecated: Creation of dynamic property ElementorPro\Plugin::$updater is deprecated in /var/www/vhosts/bambootree.id/httpdocs/wp-content/plugins/elementor-pro/plugin.php on line 452

Deprecated: version_compare(): Passing null to parameter #2 ($version2) of type string is deprecated in /var/www/vhosts/bambootree.id/httpdocs/wp-content/plugins/elementor/core/experiments/manager.php on line 129
June 12, 2025 - Bambootree

June 12, 2025

Perbedaan omset dan profit

Apa Bedanya Omset dan Profit Dalam Sebuah Bisnis?

Dalam mengukur performa keuangan perusahaan, pastinya tidak asing dengan istilah omset dan profit. Walaupun kedua istilah tersebut terlihat sama, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Berikut adalah perbedaan dari omset dan profit. Perbedaan Mendasar Dari Pengertiannya  Omset dan profit seringkali dianggap sama, namun keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Omset sering didefinisikan sebagai hasil dari seluruh pendapatan pada periode tertentu tanpa dikurangi biaya apapun.  Berbeda dengan pengertian dari profit  yang sering didefinisikan sebagai jumlah pendapatan ketika telah dikurangi dengan berbagai macam biaya seperti harga pokok penjualan (HPP), produksi, maupun pajak.   Jadi dapat disederhanakan omset itu merupakan keuntungan kotor serta profit adalah keuntungan bersih.   Perbedaan Lainnya dari  Profit dan Omset  Selain dari pengertian,  omset dan profit juga memiliki perbedaan lainnya seperti: 1. Tujuan Utama   Tujuan utama dari mengetahui jumlah omset adalah untuk tolak ukur pendapatan yang dihasilkan. Sehingga nantinya akan berguna apakah bisnis yang dijalankan memiliki daya tarik yang luas dalam pemasaran. Sebaliknya, profit dapat membantu dalam menilai kinerja keuangan dari perusahaan dengan memberikan visualisasi tentang keuntungan yang diperoleh dari seluruh kinerja yang telah dilakukan oleh bisnis.  Dengan demikian, ketika bisnis mendapatkan profit, maka bisnis akan dinilai berhasil dalam menghasilkan keuntungan setelah pertimbangan seluruh biaya dan pengeluarannya.  2. Perhitungannya  Selanjutnya cara penghitungannya juga berbeda beda, jika omset dihitung dengan cara mengalikan harga jual dengan jumlah yang terjual pada periode tertentu.   Berbeda dengan profit, karena ini keuntungan bersih maka cara menghitungnya adalah total seluruh pendapatan dikurangi dengan total biaya yang digunakan misalnya biaya produksi, pajak, bunga, maupun hutang.  3. Keterlibatan Dalam Bisnis  Pada dasarnya omset merupakan hasil dari total seluruh penjualan. Sehingga terlibat dalam penilaian kinerja penjualan yang  telah dilakukan oleh perusahaan tersebut.  Baca Juga: Mengenal Losses Pada Istilah Akutansi Kesimpulan Namun perlu diingat bahwa omset yang tinggi belum tentu mendapatkan keuntungan. Sebab, perusahaan perlu untuk memperhitungkan berbagai macam biaya seperti halnya biaya produksi, operasional maupun pajak.  Sebaliknya, karena profit merupakan keuntungan bersih yang didapatkan oleh perusahaan. Sering kali, profit dilibatkan sebagai ukuran. Dengan demikian, mendapatkan profit tinggi tentunya menjadikan  menunjukan bahwa perusahaan tersebut dapat meningkatkan penjualan serta mengontrol biaya seefisien mungkin. Dari perbedaan diatas, sebenarnya profit dan omset dapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan  untuk menilai kinerja keuangan dan operasionalnya. Semoga artikel diatas dapat membantu Anda dalam memahami perbedaan tentang omset dan profit.   

Apa Bedanya Omset dan Profit Dalam Sebuah Bisnis? Read More »

Mengapa Omset Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Bisnis

Mengapa Omset Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Bisnis?

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentunya mendapatkan keuntungan adalah tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan keuntungan, biasanya bisnis akan melakukan penjualan produk untuk mendapatkan omset. Istilah omset sering disalah artikan sebagai keuntungan bersih. Sebab, omset sebenarnya merujuk pada total pendapatan sebelum dikurangi dengan berbagai macam biaya seperti operasional, produksi, maupun pajak. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai omset meliputi manfaat dan bedanya dengan profit.  Pengertian Omset Apa itu Omset? Omset adalah total uang yang diperoleh dari penjualan suatu produk berdasarkan periode tertentu. Sering kali omset dikaitkan dengan laba kotor, namun ternyata keduanya berbeda.  Sebab, omset akan dihitung dari seluruh dana yang didapatkan tanpa ada pengurangan biaya operasional. Berbeda dengan laba kotor yang dihitung dengan mengurangi dengan biaya yang dikeluarkan dari total pendapatan. Dengan demikian, omset suatu bisnis dapat menjadi indikator awal   untuk melihat potensi pendapatan yang dihasilkan dari pemasaran produk atau layanan. Walaupun, omset tinggi bukan berarti mendapatkan keuntungan bersih yang tinggi juga, tetapi hal ini akan membantu menunjukan bisnis tersebut memiliki permintaan pasar yang baik. Mengapa Mengetahui Omset sangat penting?  Bagi pebisnis, mengetahui omset sangatlah penting terutama dalam memberikan gambaran akan pendapatan  yang dihasilkan dari bisnis tersebut. Selain itu, mengetahui omset sangatlah penting untuk: 1. Tolak Ukur Bisnis  Omset seringkali digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis, sehingga sangatlah penting  dalam memantau dan menganalisis hasil pendapatan yang telah dilakukan. 2. Perencanaan Keuangan  Dengan mengetahui omset, maka pebisnis dapat melakukan perencanaan keuangan secara lebih matang. Sebab, informasi omset dapat memberikan visualisasi yang jelas mengenai arus kas masuk dan keluar, sehingga nantinya dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan dari pengembangan bisnis. 3. Mengidentifikasi Masalah  Ketika omset yang diketahui berbeda dari semula, maka pebisnis biasanya akan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Sehingga, nantinya pebisnis akan membuat strategi baru yang dapat meningkatkan omset agar kembali atau melebihi dari omset sebelumnya. 4. Pengambilan Keputusan  Selanjutnya omset juga berfungsi sebagai  cara dalam pengambilan keputusan yang tepat. Hal ini karena, ketika omset diketahui, pebisnis akan dapat menilai seberapa besarkah produk/jasa tersebut mempengaruhi penjualan yang dapat diterima oleh konsumen.  Sehingga, informasi tersebut sangatlah membantu dalam mengambil langkah-langkah yang strategis seperti perluasan pasar atau bahkan penyesuaian harga. 5. Penilaian Investor  Menariknya mengetahui omset, dapat membantu dalam menarik investor untuk berinvestasi. Omset yang terus berkembang akan menunjukan potensi dalam  menghasilkan keuntungan dari penjualan yang dilakukan oleh suatu bisnis. Baca Juga: Mengenal Losses Pada Istilah Akutansi Cara Menghitung Omset  Pada dasarnya menghitung omset adalah proses yang sangatlah sederhana. Namun, dalam mencapai hasil yang optimal sangatlah diperlukan ketelitian dalam menghitung omset. Berikut adalah cara menghitung omset yang tepat. Rumus dasar untuk menghitung omset Omset = Jumlah Unit Terjual X Harga Jual per Unit Studi Kasus Dalam Penjualan Air Mineral Kemasan  Agar membantu Anda dalam perhitungan omset, artikel ini akan dilengkapi dengan studi kasus sebagai berikut:  Sebagai contoh  Pak agus memiliki toko kelontong yang menjual air mineral kemasan 600ml dengan harga Rp 3.000 / pc. Lalu pada periode April, pak budi telah melakukan penjualan sebesar 1000 pc. Maka berapa omset penjualan air mineral yang telah dilakukan oleh pak budi?  Untuk mendapatkan hasilnya, maka Anda dapat menjumlahkan unit yang telah terjual dengan harga jual seperti berikut:  Omset = Jumlah Unit Terjual X Harga Jual per Unit Omset = 1000 X 3000 Omet = Rp 3.000.0000 Jadi omset yang dihasilkan oleh pak agus adalah Rp 3.000.000 pada periode penjualan april.  Selain perhitungan omset, pebisnis juga akan menghitung persentase omset untuk mengukur pertumbuhan bisnis dan membandingkan kinerja antara periode-periode yang berbeda. Berikut adalah cara untuk menghitung persentase omset. Rumus dalam menghitung persentase omset Persentase  = ( Akhir – Awal ) : Awal x 100% Sebagai contoh agar dapat lebih menjelaskan, terdapat data penjualan dari pak agus sebagai berikut: Diketahui pada bulan Maret 2025 pak Agus telah menghasilkan omset sebesar Rp 9.500.000  dan pada periode bulan april pak Agus mendapatkan omset sebesar Rp10.100.000. Maka berapa persentase perhitungan omset yang didapatkan oleh pak Agus. Untuk dapat menghitung persentase, dapat menggunakan perhitungan rumus sebagai berikut:  Persentase = (Akhir – Awal) : Awal X 100%  Persentase = (10.100.000 – 9.500.000) : 9.500.000 X 100% Pesentase = 600.000:9.500.000 x 100% Persentase = 0,06315 X 100% Persentase = 6,32%  Maka dapat dijelaskan bahwa omset penjualan dari pak Agus mengalami peningkatan sebesar 6,32% dari maret ke april 2025. Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Laba Bersih? Kesimpulan Pada dasarnya, omset adalah total dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan tanpa dikurangi dengan biaya manapun. Sehingga, dengan mengetahui omset nantinya pebisnis dapat mengukur bagaimana bisnis dapat berkembang lebih baik lagi.  Cara menghitungnya pun juga mudah, karena hanya mengalikan harga penjualan dengan unit yang terjual. Namun perlu diketahui, walaupun proses perhitungannya yang mudah, perhitungan omset harus dilakukan dengan seksama.   Dalam membantu menghitung omset  yang didapatkan, Anda dapat menggunakan software pengelolaan keuangan seperti Bambootree yang dapat  memberikan solusi yang tepat dari bisnis Anda, mulai dari penjualan, pembayaran, hingga pencatatan jurnal.   Selain itu, untuk memudahkan dalam sistem akuntansi, software konsolidasi ini juga terintegrasi secara langsung dengan accurate online.    

Mengapa Omset Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Bisnis? Read More »

Scroll to Top