Contoh Metode Fifo: Manfaat dan Tantangannya
Salah satu cara yang sering digunakan dalam metode penyediaan stok adalah FIFO (First-In, First-Out). Hal ini sangat membantu dalam pencatatan keuangan, karena barang yang pertama kali masuk akan tercatat lebih dulu sebagai barang yang dijual atau digunakan, sehingga memudahkan perhitungan laba dan menghindari kesalahan dalam pencatatan nilai persediaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai metode fifo meliputi pengertian, manfaat dan cara membuatnya. Apa Itu Metode FIFO? Metode FIFO (First-In, First-Out) adalah sebuah cara yang digunakan dalam pengelolaan stok barang dengan prinsip barang pertama kali masuk akan dijual atau digunakan terlebih dahulu. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa barang yang lebih lama tidak menumpuk di gudang yang akan berakibat kerugian. Tak hanya itu saja, pada sistem akuntansi, metode FIFO dapat memastikan bahwa biaya persediaan yang lebih lama dikeluarkan terlebih dahulu, sehingga mencerminkan harga pokok penjualan yang lebih akurat. Ini juga membantu perusahaan dalam mencatat laba yang lebih realistis dan menghindari distorsi dalam laporan keuangan, terutama saat terjadi fluktuasi harga barang. Untuk lebih memahami metode FIFO, Anda dapat melihat contoh sederhana dari penjualan barang di toko roti. Di mana, toko tersebut membeli 100 roti pada tanggal 1 Januari dengan harga Rp 5.000 per roti dan membeli lagi 100 roti pada tanggal 5 Januari dengan harga Rp 6.000 per roti. Ketika toko menjual 150 roti pada tanggal 10 Januari maka ia akan menjualnya dengan harga berdasarkan metode fifo, roti yang pertama kali dibeli (yaitu 100 roti seharga Rp 5.000) akan dijual terlebih dahulu. Setelah itu, 50 roti berikutnya akan dijual dengan harga yang lebih baru, yaitu Rp 6.000 per roti. Mengapa Metode FIFO Digunakan? Banyak perusahaan yang menggunakan perhitungan stock dengan metode FIFO karena memiliki berbagai manfaat seperti: 1. Mencerminkan Aliran Fisik Barang Salah satu manfaat dari penggunaan metode FIFO adalah dapat mencerminkan aliran fisik barang, di mana barang yang pertama kali masuk ke gudang akan digunakan atau dijual terlebih dahulu. Hal ini sangat relevan untuk barang-barang yang memiliki masa kadaluarsa, seperti makanan atau obat-obatan, sehingga membantu perusahaan menghindari kerugian akibat barang yang rusak atau kedaluwarsa. 2. Laporan Keuangan yang Relevan Selanjutnya, ketika harga barang mengalami kenaikan yang tinggi, metode FIFO akan mengakibatkan biaya pokok penjualan (COGS) yang lebih rendah, karena barang yang lebih murah dijual terlebih dahulu. Akibatnya, laba yang dilaporkan akan lebih tinggi, namun nilai persediaan yang tersisa di gudang akan mencerminkan harga yang lebih tinggi, sesuai dengan pembelian barang terbaru. 3. Mencegah Keusangan Produk Karena metode FIFO akan mengeluarkan barang yang pertama kali masuk terlebih dahulu, maka barang tidak akan usang atau ketinggalan zaman. Terutama pada barang-barang yang memiliki umur simpan terbatas atau cepat berubah tren, seperti makanan, pakaian musiman, atau elektronik. Dengan demikian, perusahaan dapat meminimalkan kerugian akibat barang yang tidak laku terjual dan memastikan stok tetap up to date. Baca Juga: Apa Itu Stock Opname Dalam Accurate Online Tantangan dalam Menyusun Metode FIFO Walaupun metode ini banyak digunakan oleh berbagai industri, namun penerapan metode ini tidak dapat berjalan dengan mulus. Berikut adalah tantangan yang dapat dihadapi: 1. Pelacakan Yang Rumit Salah satu tantangan yang dihadapi ketika menggunakan metode FIFO adalah pelacakan yang rumit, terutama ketika perusahaan memiliki jumlah stock yang besar dan beragam. Hal ini bisa menyulitkan barang mana yang bener-bener lama di gudang. 2. Potensi Pajak Yang Lebih Tinggi Karena FIFO cenderung menghasilkan laba yang dilaporkan lebih tinggi selama periode inflasi, ini juga berarti potensi beban pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan menjadi lebih besar. 3. Kesulitan Saat Konsolidasi Mundur Tantangan selanjutnya yang dihadapi ketika menggunakan metode FIFO adalah kesulitan saat konsolidasi mundur, terutama ketika menemukan kesalahan perhitungan stok. Jika ada kesalahan dalam pencatatan atau pelacakan barang yang sudah terjual atau digunakan, memperbaikinya bisa sangat rumit. 4. Membutuhkan kedisiplinan Seluruh tim gudang dan penjualan harus disiplin dalam memastikan barang yang lebih lama benar-benar dikeluarkan terlebih dahulu. Dengan begitu, harus ada sistem yang terintegrasi untuk mempermudah pengawasan. Baca Juga: Arti Stock Opname: Pengertian, Fungsi, Cara Menghitung Bambootree: Solusi Cerdas Untuk Mengatasi Tantangan Konsolidasi Backdate Tantangan-tantangan di atas, terutama kerumitan pelacakan dan kesulitan penyesuaian data periode lalu, dapat dengan mudah diatasi oleh teknologi. Mengandalkan spreadsheet atau pencatatan manual tidak lagi efisien di era digital. Sebab, Anda akan memerlukan sistem yang mempermudah dalam memperbaiki data penjualan dan penyusunan ulang laporan tanpa mengganggu data yang tercatat sekarang. Disinilah peran kami sebagai software konsolidasi dan backdate yang dirancang khusus agar memudahkan penyesuaian data masa lalu dengan mudah. Dengan demikian, memperbarui laporan keuangan dan stok secara real-time dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat. Masih mau kerumitan administrasi, menghambat pertumbuhan bisnis? Yuk beralih ke Bambootree hari ini dan buat lebih mudah mengefisiensikan laporan keuangan perusahaan Anda.
Contoh Metode Fifo: Manfaat dan Tantangannya Read More »
