Akuntansi

6 Hal Wajib Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

6 Hal Wajib Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

Jika perusahaan Anda ingin menyusun sebuah laporan keuangan konsolidasi, pentingnya untuk memahami beberapa hal. Sehingga, informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai indikator keuangan perusahaan yang sehat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai hal-hal yang harus dipahami ketika menyusun laporan keuangan konsolidasi:  Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi  Penyusun Laporan Keuangan Konsolidasi, sangatlah penting bagi kesehatan financial perusahaan yang telah memiliki anak perusahaan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:   1. Memeriksa Tiap Akun Sebelum Anda membuat laporan konsolidasi, maka sangatlah penting untuk memeriksa setiap akun. Hal ini akan membantu Anda dalam memahami mana akun yang berperan untuk induk dan anak perusahaan.  Sehingga, ketika perusahaan induk nantinya akan menambahkan laporan berupa penambahan aset, saham, maupun pendapatan akan ditulis pada laporan konsolidasi dengan tepat sesuai dengan akun yang ada. 2. Perhatikan Tiap Ketentuan  Selanjutnya, Anda wajib untuk memahami ketentuan pada tiap laporan terutama dalam laporan keuangan konsolidasi.  Hal ini karena laporan yang bersifat gabungan makan bisa saja laporan keuangan memiliki kebijakan masing-masing.  Misal saja, ketika PT Induk berinvestasi kepada PT Anak, maka dalam pelaporan keuangan konsolidasi, investasi tidak boleh dimasukan.  3. Melakukan Eliminasi Pelaporan Dalam menghindari adanya transaksi intragrup, maka sangat penting adanya eliminasi transaksi. Hal ini dapat membantu dalam meminimalisir adanya penggandaan Angka yang terjadi pada laporan konsolidasi. 4. Pahami Perbedaan Investasi dan Ekuitas Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa dalam laporan keuangan konsolidasi tiap investasi induk pada perusahaan tidak boleh dimasukan pada laporan. Sehingga, ekuitas ataupun nilai kepemilikan dari PT Induknya juga tidak dapat dimasukan pada neraca konsolidasi. 5. Identifikasi Kepentingan  Laporan keuangan konsolidasi juga mengidentifikasi posisi kepemilikan minoritas pada PT anak perusahaan. Hal ini sangat penting, terutama untuk memahami kepentingan non-pengendalian  agar mudah untuk mengetahui untung dan rugi.   6. Perhatikan Tanggal Laporan  Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, sangatlah penting untuk diperhatikan tanggal laporan. Sebab, tanggal laporan dapat menjadi salah satu penentu periode pelaporan antar PT induk dengan PT Anak.  Sehingga, jika nantinya pada periode laporan tersebut ditemukan tanggal yang berbeda. Maka, sangatlah penting untuk melakukan penyesuaian agar data yang diberikan tetap relevan dan akurat. Baca Juga: Kenali Perbedaan Laporan Konsolidasi dan Laporan Biasa Dengan mengetahui hal yang penting dalam penyusunan laporan konsolidasi, maka Anda bisa meminimalisir kesalahan yang dapat saja terjadi.  Melalui pemeriksaaan akun,  memperhatikan ketentuan serta memperhatikan tanggal laporan dapat membantu Anda dalam membuat laporan keuangan konsolidasi dengan baik. 

6 Hal Wajib Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi Read More »

Kenali Perbedaan Laporan Konsolidasi dan Laporan Biasa

Kenali Perbedaan Laporan Konsolidasi dan Laporan Biasa

Dalam menyusun laporan keuangan, sering kali kita merasa bingung, terutama dalam memilih format laporan yang sesuai. Hal ini disebabkan karena di perusahaan, laporan keuangan dapat berupa laporan konsolidasi maupun laporan biasa.    Perbedaan Laporan Konsolidasi Dan Laporan Biasa Walaupun sama-sama laporan keuangan, namun kedua laporan ini memiliki perbedaan yang dapat dipahami. Berikut adalah perbedaan dari laporan konsolidasi dengan laporan biasa:  1. Cakupan Laporan  Salah satu perbedaan dari laporan  konsolidasi dengan laporan keuangan biasan adalah cakupan laporan keuangan. Jika laporan konsolidasi ini dapat mencakup seluruh laporan keuangan dari PT Induk dengan PT anak yang bergabung pada jaringan yang sama.  Berbeda halnya dengan laporan biasa yang hanya mencakup satu perusahaan saja seperti UMKM maupun perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan. 2. Proses Penyusunan  Selanjutnya perbedaan dapat dilihat dari cara penyusunannya, jika laporan keuangan konsolidasi ini melibatkan adanya proses eliminasi transaksi dalam menghindari duplikasi antara perusahaan satu grup. Sebaliknya, laporan keuangan biasa umumnya dibuat lebih sederhana seperti pencatatan transaksi dan aktivitas keuangan tanpa ada penghapusan. 3. Tujuan Pembuatan  Walaupun sekilas terlihat sama, namun laporan keuangan ini ternyata memiliki tujuan pembuatan yang berbada. Laporan keuangan dengan sistem konsolidasi biasanya akan digunakan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja keuangan multi-company. Sehingga memudahkan untuk investor memahami kinerja maupun resiko dari perusahaan tersebut.  Tidak seperti laporan keuangan biasa yang hanya digunakan untuk keperluan internal pada perusahaan yang belum memiliki struktur grup. Namun perlu dipahami, umumnya laporan biasa juga dapat membantu dalam pengurusan PPh sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Kompleksitas Laporan  Sistem konsolidasi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan biasanya akan melibatkan hal-hal yang kompleks. Hal ini karena pada laporan tersebut akan banyak mengosongkan atau menghapus hal-hal yang dianggapnya terlihat sama. Sehingga akan membuat keuangan perusahaan akan terlihat lebih sehat.  Berbeda dengan laporan biasa, akan dibuat sesederhana mungkin. Sebab, hanya dari informasi satu perusahaan saja yang tidak memiliki anak perusahaan. Baca Juga: Mengapa Membuat Laporan Keuangan Sistem Konsolidasi Penting? Kesimpulan Perlu diketahui, perusahan yang telah memiliki jaringan anak perusahaan atau yang disebut dengan multi company. Sangat penting dalam memahami laporan keuangan, baik itu laporan biasa maupun laporan keuangan dengan sistem konsolidasi.  Jika Anda ingin  dengan mudah untuk membuat laporan konsolidasi, maka saat yang tepat untuk menggunakan Bambootree. Sebab, Bambootree adalah salah satu software konsolidasi dan backdate yang dapat membantu dalam penyusunan keuangan yang efektif.  Jangan ragu, untuk menghubungi kami sekarang. Untuk mendapatkan demo secara gratis.

Kenali Perbedaan Laporan Konsolidasi dan Laporan Biasa Read More »

Software Manajemen Keuangan Solusi Konsolidasi Keuangan Perusahaan

Software Manajemen Keuangan: Solusi Konsolidasi Keuangan Perusahaan

Bambootree – Dalam dunia bisnis modern, banyak perusahaan besar memiliki struktur multi-anak perusahaan atau entitas bisnis yang tersebar di berbagai lokasi. Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam mengelola laporan keuangan secara terintegrasi dengan software manajemen keuangan. Proses konsolidasi keuangan menjadi sangat krusial agar manajemen dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kondisi finansial grup perusahaan secara real-time dan akurat. Apa Itu Software Manajemen Keuangan? Software manajemen keuangan adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola seluruh aktivitas keuangannya mulai dari pencatatan transaksi, pengelolaan anggaran, pelaporan pajak hingga proses konsolidasi laporan keuangan antar anak perusahaan. Dengan menggunakan software ini, proses manual yang rentan kesalahan dapat diminimalisir sehingga efisiensi kerja meningkat. Tantangan Konsolidasi Keuangan pada Perusahaan Multi-Anak Perusahaan Konsolidasi laporan keuangan melibatkan penggabungan data dari berbagai entitas anak perusahaan dengan sistem akuntansi berbeda-beda. Beberapa tantangan utama meliputi: Perbedaan Sistem Akuntansi: Anak perusahaan mungkin menggunakan software atau metode pencatatan berbeda. Pengumpulan Data Manual: Proses pengumpulan data seringkali lambat dan rawan kesalahan. Kepatuhan Regulasi: Memastikan semua laporan memenuhi standar pelaporan lokal maupun internasional. Eliminasi Transaksi Antar Grup: Menghapus transaksi internal agar tidak terjadi duplikasi pendapatan atau biaya. Bagaimana Software Manajemen Keuangan Membantu? Dengan fitur otomatisasinya, software manajemen keuangan mampu: Mengintegrasikan data dari berbagai sumber secara real-time Melakukan eliminasi transaksi antar grup secara otomatis Menyajikan dashboard analitik lengkap untuk pemantauan kinerja finansial Memudahkan pembuatan laporan sesuai standar akuntansi berlaku (IFRS/GAAP) Hal ini memungkinkan tim finance fokus pada analisis strategis daripada pekerjaan administratif rutin. Bambootree.id: Solusi Software Konsolidasi Keuangan Terpercaya Untuk menjawab kebutuhan kompleks tersebut, Bambootree.id hadir sebagai solusi software konsolidasi keuanganyang handal dengan kemampuan integrasi penuh bersama Accurate Online salah satu platform akuntansi terkemuka di Indonesia. Kelebihan Bambootree.id: Integrasi mulus dengan Accurate Online sehingga data selalu sinkron Otomatis eliminasi transaksi antar anak perusahaan tanpa input manual Laporan konsolidasian komprehensif dalam hitungan menit User interface intuitif memudahkan pengguna tanpa latar belakang IT khusus Dengan Bambootree.id Anda mendapatkan kemudahan mengelola grup usaha besar sekaligus memastikan kepatuhan reguler terpenuhi tanpa hambatan birokratis berlebihan. Menggunakan software manajemen keuanganyang tepat sangat penting bagi kelancaran operasional dan transparansi finansial sebuah grup usaha multi-anak perusahaan. Dengan solusi seperti Bambootree.id yang terintegrasidan didukung oleh Accurate Online sebagai platform dasar akuntansinya, maka proses konsolidasilaporankeuanga nakan berjalan cepat,tepat dan terpercaya. Dengan demikian, pemilik bisnis dan manajerkeuangan dapat mengambil keputusan strategis berbasis data valid demi pertumbuhanberkelanjutanperusahaannya

Software Manajemen Keuangan: Solusi Konsolidasi Keuangan Perusahaan Read More »

Mengapa Membuat Laporan Keuangan Sistem Konsolidasi Penting?

Mengapa Membuat Laporan Keuangan Sistem Konsolidasi Penting?

Mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah, terutama bagi perusahaan multi-company. Untuk mendapatkan hasil keuangan menyeluruh, sangat diperlukan laporan yang dapat menggabungkan informasi keuangan dari induk perusahaan dan anak perusahaan. Laporan tersebut disebut dengan laporan konsolidasi.  Mengapa Laporan Konsolidasi Sangat Penting bagi Perusahaan  Sangat penting bagi perusahaan untuk membuat laporan keuangan konsolidasi. Sebab, laporan ini memungkinkan perusahaan dapat memperoleh tentang informasi keuangan dari grup perusahaan secara menyeluruh. Selain itu laporan ini juga memiliki fungsi seperti: 1. Menyediakan Informasi Keuangan Secara Menyeluruh  Salah satu fungsi utama dalam dalam pembuatan laporan konsolidasi adalah memberikan pandangan menyeluruh bagi kinerja keuangan dari perusahaan multi-company.  Jadi isi laporan ini nantinya akan berisikan informasi secara menyeluruh data keuangan dari anak hingga induk perusahaan.  Misal saja perusahaan yang Anda kelola sudah memiliki anak perusahaan A dan B. Agar informasi keuangan dapat memberikan gambaran financial yang lengkap, maka sangat penting membutuhkan laporan konsolidasi.  Apalagi ketika perusahaan Anda telah memiliki investor. Laporan ini juga dapat membantu investor untuk mengetahui keadaan finansial bagi perusahaan induk.  2. Menjadi Standar dalam Akuntansi  Dalam mendukung konsistensi dan akurasi laporan keuangan, konsolidasi dapat menjadi standar dalam pelaporan akuntansi pada perusahaan multi-company. Sebab, laporan ini akan menggabungkan informasi keuangan bagi perusahaan yang bergabung pada jaringan perusahaan tersebut.  3. Memudahkan Penghapusan Transaksi Antar Perusahaan  Dalam mencegah duplikasi pencatatan transaksi yang sama pada jaringan grup perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi ini sangat dibutuhkan. Karena dapat membantu dalam mengeliminasi transaksi internal yang terjadi pada jaringan grup tersebut.  Misal saja seperti penjualan atau pinjaman yang terjadi pada PT Induk ke PT anak, hal ini harus dieliminasi agar tidak ada pengakuan pendapatan berlebih maupun pengadaan kewajiban. 4. Mengurangi Beban Pelaporan  Dengan adanya laporan keuangan konsolidasi, maka memungkinkan informasi keuangan digabungkan menjadi 1 laporan saja. Sehingga dapat mengurangi beban pelaporan dan mempermudah dalam pemantauan kinerja finansial dalam sebuah grup. Dalam proses penyederhanaan laporan, Anda dapat dengan mudah untuk menggunakan Excel, maupun spreadsheet. Namun jika Anda, kesulitan dalam memahami penulisan rumus. Maka sangat disarankan untuk menggunakan Software Pelaporan Konsolidasi seperti Bambootree yang akan membuat laporan menjadi mudah. 5. Membantu dalam Pengambilan Keputusan  Laporan Konsolidasi juga dapat berfungsi dalam memberikan data keuangan terpadu. Sehingga nantinya pemangku kepentingan dapat membuat keputusan yang strategis berdasarkan data yang diperoleh bukan asumsi saja.  Misal saja saat membuat laporan konsolidasi ditemukan resiko keuangan yang timbul dari PT Anak dan berakibat pada PT Induk. Memungkinkan manajemen maupun pemangku pementingan dapat mengambil langkah untuk dapat melakukan pencegahan yang tepat. Sehingga resiko tersebut dapat  dengan mudah untuk ditangani. 6. Membuat Lebih Transparan  Laporan konsolidasi juga dapat membuat laporan menjadi lebih transparan. Sebab laporan ini akan menjadikan informasi dari induk hingga anak perusahaan menjadi satu laporan yang jelas dan akurat.  Sehingga nantinya pemangku kepentingan maupun investor dapat memahami lebih baik dari kondisi finansial perusahaan multi-company tersebut tanpa harus menganalisis laporan yang dihasilkan tiap perusahaan pada jaringan perusahaan tersebut. Baca Juga: UU PPH Ortax: Pajak Penghasilan Konsolidasi Kesimpulan Laporan Konsolidasi bukan hanya memberikan gambaran terhadap informasi keuangan menyeluruh antara PT Induk dengan PT Anak yang tergabung. Melainkan dapat membuat laporan lebih transparan, mengurangi duplikasi pelaporan maupun memudahkan dalam pembuatan laporan. Dengan demikian laporan konsolidasi ini juga akan membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan data yang telah disediakannya.     

Mengapa Membuat Laporan Keuangan Sistem Konsolidasi Penting? Read More »

Karakteristik Kas Kecil Pada Perusahaan

Karakteristik Kas Kecil Pada Perusahaan

Kas kecil atau petty cash pada tiap bisnis dapat membantu dalam pembiayaan pengeluaran operasional yang bersifat rutin dan nominal yang sangat kecil. Tidak hanya itu, kas kecil juga biasanya digunakan untuk membayarkan kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat dibayar melalui cek maupun transfer bank. Berikut adalah penjelasan mengenai  karakteristik kas kecil: Karakteristik Kas Kecil  Dalam membiayai pengeluaran yang bersifat rutin, biasanya bisnis akan mengambil keuangan tersebut melalui kas kecil. Berikut adalah karakteristik kas kecil:  1. Memiliki Jumlah Dana Terbatas Salah satu karakteristik yang ada dalam kas kecil yaitu tidak memiliki dana yang cukup banyak. Itu berarti kas kecil (petty cash) hanya memiliki jumlah yang terbatas. Hal itu karena, kas kecil biasanya telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan operasional harian oleh manajemen perusahaan.  Sehingga, dengan adanya penetapan nominal yang ada akan membantu perusahaan untuk mengontrol dan mencegah penyalahgunaan dana yang telah dikeluarkan.  2. Memiliki Kegunaan untuk Pengeluaran Rutin dan Kecil  Karakteristik selanjutnya yang ada pada kas kecil yaitu memiliki kegunaan untuk pengeluaran yang rutin. Namun, perlu diingat transaksi rutin yang dapat dibayar dengan menggunakan uang yang berasal pada Petty cash adalah yang memiliki nominal kecil dan bersifat rutin.  Biasanya, transaksi yang dibayarkan dengan kas kecil meliputi pembelian ATK (Alat Tulis Kantor) maupun konsumsi rapat.  3. Memiliki Tempat Khusus Untuk Menyimpan  Kas kecil yang ada pada perusahaan biasanya akan ditempatkan pada tempat khusus seperti petty cash box atau kotak kas kecil. Dengan demikian nantinya akan membantu dalam melakukan pengawasan oleh manajemen perusahaan maupun mengakses keuangan dengan mudah.  4. Memiliki Staf Pengelolaan  Selanjutnya, petty cash biasanya akan dikelola oleh seorang staff yang telah ditunjuk oleh manajemen perusahaan. Biasanya staf pengelola kas kecil akan disebut dengan kasir kas kecil.  Tidak hanya mengeluarkan keuangan saja, namun kasir kas kecil juga ditugaskan untuk mencatat setiap transaksi yang ada dan memastikan saldo tetap sesuai dengan kesepakatan. 5. Memiliki Sistem Pencatatan  Kas kecil atau petty cash yang ada dalam perusahaan juga memiliki pencatatan  yang detail. Biasanya staf yang ditunjuk oleh perusahaan akan selalu mendokumentasikan setiap pengeluaran yang ada. Pencatatan pada kas kecil ini akan  dilakukan pada jurnal kas kecil yang berisikan tabel seperti tanggal transaksi, jumlah uang yang dikeluarkan, dan tujuan penggunaan uang. Selain itu, pada jurnal kas kecil juga biasanya akan dilampirkan dokumentasi keuangan seperti nota maupun kwitansi pembelian. 6. Memiliki Sistem Pengisian Kembali  Yang menarik, kas kecil ini memiliki sistem pengisian kembali. Hal ini terjadi, agar dana yang ada pada kas kecil tetap memiliki dana sesuai dengan ketentuan yang ada.   Jadi setiap dana yang ada pada kas kecil digunakan dan memiliki jumlah uang yang menipis. Maka staf yang ditugaskan untuk mengelola kas kecil akan melakukan permintaan kepada bagian finance perusahaan untuk pengisian saldo kas kecil kembali seperti semua.  Dengan demikian, seluruh kegiatan operasional rutin dapat terpenuhi tanpa mengganggu arus kas utamanya.  Baca Juga: Strategi Cara Mengelola Kas Kecil Pada Perusahaan Kesimpulan Adanya kas kecil dapat membantu perusahaan dalam mengelola keuangan tanpa mempengaruhi kas utama. Sehingga sangat penting untuk memahami karakteristik kas kecil agar semua pengeluaran dengan nominal kecil dan rutin dapat terdokumentasikan dengan baik. 

Karakteristik Kas Kecil Pada Perusahaan Read More »

Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan

Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan

Dalam mengelola keuangan perusahaan yang lebih baik, tentunya sering ditemukan adanya berbagai macam jurnal. Salah satu, jurnal yang digunakan adalah kas kecil yang berfungsi untuk melakukan pembayaran secara rutin.  Namun tahukan Anda dalam mengelola kas kecil terdapat metode yang sering digunakan yaitu sistem Imprest. Artikel ini bertujuan untuk membantu Anda dalam memberikan pemahaman mendalam tentang metode ini, serta menjelaskan bagaimana tahapan pengelolaannya.  Apa itu Sistem Imprest pada Kas Kecil? Sistem Imprest adalah salah satu cara yang digunakan untuk pengelolaan kas kecil. Pada metode ini kas kecil, biasanya saldo  yang ada telah tentukan oleh manajemen perusahaan jadinya bersifat tetap.  Karena sifat yang tetap ini, setiap periode akan diisi kembali saldo tersebut sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.  Namun, perlu diketahui pada sistem imprest, perusahaan akan menunjuk seseorang yang bertugas untuk mengelola keuangan. Tak hanya pengelolaan saja, tetapi mereka yang ditunjuk nantinya wajib untuk mendokumentasikan bukti pengeluaran yang diambil dari kas kecil tersebut.   Sehingga, nantinya setiap pengeluaran yang diambil dari kas kecil dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, pengelola juga akan dimudahkan untuk  minta ke manajemen untuk melakukan pengisian kembali.  Baca Juga: Jurnal Kas Kecil:Pengertian dan Fungsinya Bagaimana Tahapan Pengelolaan Pada Kas Kecil?  Pada pengelolaan kas kecil dengan sistem imprest akan melibatkan beberapa tahapan yang akan dilalui. Berikut adalah tahapan pada metode imprest: 1. Penetapan Dana Pada metode imprest ini, biasanya akan diawali dengan penetapan jumlah saldo keuangan pada tiap periode. Jumlah saldo yang dikeluarkan pada kas kecil biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan harian maupun bulan dari perusahaan. 2. Penunjukan Penanggung Jawab Setelah ditentukan, nantinya perusahaan akan menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk mengelola kas kecil. Selain, mengelola orang tersebut juga harus mendokumentasikan untuk penggunaan uang yang berasal dari kas kecil. 3. Penggunaan Dana Kas Kecil Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa penggunaan kas hanya dapat digunakan membayar biaya operasional rutin dari perusahaan dengan nominal yang kecil. Sehingga, kas kecil hanya dapat digunakan untuk membayarkan seperti pembelian atk maupun konsumsi rapat perusahaan. 4. Pencatatan dan Pelaporan Pada tahapan selanjutnya, seorang yang sudah diberikan tanggung jawab nantinya melakukan pencatatan setiap ada transaksi yang ada. Selain itu, dalam memudahkan untuk pendokumentasian, biasanya dalam lampirannya juga terdapat nota maupun kwitansi. Dengan adanya dokumentasi tersebut, maka dapat memudahkan untuk mengaudit keuangan. 5. Pengisian Kembali Perlu diketahui bahwa metode imprest ini memiliki nominal saldo yang tetap, maka diakhir periode biasanya seorang yang diberikan tanggung jawab akan meminta agar saldo kas kecil diisi kembali sesuai dengan ketentuan manajemen. Bagaimana Cara Implementasi Sistem Imprest pada Kas Kecil    Dalam membantu Anda untuk lebih mudah dalam memahami sistem imprest pada kas kecil yang ada pada perusahaan. Berikut adalah contohnya: PT Cinta Sejati adalah salah satu perusahan yang menggunakan metode imprest pada kas kecil. Pada awal periode yang dimulai tanggal 1 Januari, perusahaan tersebut menetapkan jumlah kas kecil memiliki saldo Rp3000.000,- Dalam mendukung kebutuhan perusahaan, seorang yang telah ditunjuk untuk mengelola dana kas kecil telah mencatat pengeluaran hingga tanggal 12 Januari sebesar Rp2.000.000,- dengan rincian sebagai berikut: Biaya Konsumsi Meeting Rp1.000.000,- Biaya Transportasi Rp500.000,- Biaya Pembelian Alat Tulis Rp500.000,-  Lalu, karena saldo kas kecil telah berkurang, maka pengelola kas kecil memintanya agar saldo kas kecil tersebut diisi kembali sebanyak Rp 2000.000,- untuk mengganti dana yang telah dikeluarkan pada tanggal 14  Januari. Selama periode berjalan hingga 31 Januari, saldo kas kecil tersebut digunakan kembali untuk beberapa keperluan sebanyak Rp2000.000,-  dengan rincian sebagai berikut:  Biaya Iklan Rp500.000,- Biaya Konsumsi Rapat Rp 1000.0000  Lalu, Pencatatan Pada kas kecil dengan metode Imprest bagaimana?  Berikut ini adalah cara yang digunakan untuk mencatat kas kecil pada jurnal dengan metode imprest:  a.Jurnal pada Tanggal 1 Januari  (D) Kas Kecil Rp3.000.000 (K) Kas Rp3.000.000 b.Jurnal pada Tanggal 12 Januari  (D) Biaya Konsumsi Meeting Rp1.000.000,- (D) Biaya Transportasi Rp500.000,- (D) Biaya Pembelian Alat Tulis Rp500.000,- (K) KAS Rp2.000.000,- c. Jurnal pada Tanggal 31 Januari  (D) Biaya Iklan Rp500.000,- (D) Biaya Konsumsi Rapat Rp 1000.0000  (K) Kas Rp500.000,-    Baca Juga: Strategi Mengelola Kas Kecil Pada Perusahaan   Perlu diketahui, jurnal kas kecil diatas digunakan untuk mendokumentasikan setiap transaksi yang terjadi.  Seperti pada jurnal diatas yang menjelaskan bahwa hingga 12 Januari terdapat penggunaan saldo dari kas kecil sebanyak Rp2000.000,-. Karena saldo kas kecil telah menipis, maka seorang yang ditugaskan untuk mengelola meminta agar saldo kas kecil disesuaikan dengan saldo yang telah ditetapkan, maka bagian keuangan akan mengisi kembali sebesar Rp.2000.000,- agar saldo kas kecil terisi sesuai dengan perjanjian.  Sehingga, di akhir bulan saldo akan dibuatkan jurnal penyesuaian agar saldo kas kecil sesuai dengan kesepakatan.  Jadi, karena pada periode ini saldo kas telah di isi kembali, maka perlu dicatat agar saldo kas memiliki jumlah saldo yang sama. Berikut adalah cara penulisannya agar dapat diakui: (D) Kas Rp500.000,-  (D) Biaya Iklan Rp500.000,- (D) Biaya Konsumsi Rapat Rp1000.000,-    Kesimpulan Sistem Imprest adalah metode yang digunakan untuk pengelolaan kas kecil dengan saldo yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga, dengan memahami konsep dan tahapan yang ada, Perusahaan akan dengan mudah untuk pengelolaan arus keuangan dengan lebih baik.

Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan Read More »

Scroll to Top