November 17, 2025

Memahami Cara Membaca Neraca Keuangan Dengan Tepat

Memahami Cara Membaca Neraca Keuangan Dengan Tepat

Dalam memberikan informasi keuangan yang jelas, neraca keuangan sangatlah penting. Sebab, neraca ini akan menggambarkan keseluruhan kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian memahami cara membaca neraca keuangan sangatlah penting, terutama untuk mengambil keputusan yang tepat.  Komponen Dalam Neraca Keuangan  Sebelum Anda memahami cara membaca neraca keuangan, penting untuk mengetahui tiga komponen utamanya seperti: 1. Aktiva (Assets)  Secara sederhana, aktiva (assets) adalah seluruh sesuatu yang dimiliki perusahaan dan memiliki nilai ekonomis. Biasanya, pada komponen aktiva ini akan meliputi aktiva lancar, seperti kas dan piutang, serta aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, dan peralatan. 2. Liabilitas (Liabilities)  Selanjutnya, terdapat komponen liabilitas (liabilities) yang mencakup kewajiban atau utang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Namun, perlu Anda pahami bahasa pada komponen ini dibagi dua kategori yaitu liabilitas jangka pendek, seperti utang usaha, dan liabilitas jangka panjang, seperti pinjaman bank. 3. Ekuitas (Equity) Ekuitas (Equity) pada neraca keuangan menunjukkan nilai yang dimiliki oleh pemilik perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban yang ada. Sehingga, ekuitas ini biasanya akan mencerminkan selisih antara aktiva dan liabilitas yang terdiri dari modal disetor, laba ditahan, dan saham yang diterbitkan. Baca Juga: z Cara Membaca Neraca Keuangan Dalam membaca laporan neraca keuangan penting bagi Anda untuk memahami langkah-langkah berikut ini:  1. Pastikan Saldo Akhir Seimbang  Dalam membaca laporan neraca keuangan, penting bagi untuk memahami golden equation  yang membahas persamaan dasar akuntansi seperti:  Aset = Kewajiban + Modal Dengan adanya persama ini maka akan menunjukan bahwa total aktiva harus selalu seimbang dengan total liabilitas dan ekuita. Tak hanya itu  melalui persamaan ini akan berguna untuk menganalisis kesehatan finansial perusahaan telah memenuhi kewajibannya. 2. Perhatikan Saldo Kas  Selanjutnya, Anda dapat memperhatikan saldo kas yang berguna untuk melihat likuiditas perusahaan. Sehingga, sangatlah penting untuk memastikan perusahaan memiliki kas yang cukup untuk membiayai usaha baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Bandingkan Utang dan Piutang Usaha   Selain pada saldo kas, Anda juga dapat membandingkan utang atau piutang yang  tercatat pada neraca keuangan.  Sebab ini menjadi penting untuk menilai seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap utang dan sejauh mana perusahaan dapat mengumpulkan piutang dari pelanggan untuk menjaga kestabilan finansial perusahaan. 4. Perhatikan Saldo Persediaan  Anda juga wajib untuk memperhatikan saldo persediaan, hal ini   ini penting untuk mengevaluasi efisiensi manajemen persediaan perusahaan.   Selain itu, jika ingin meningkatkan perputaran persediaan barang (inventory turnover) adalah dengan membandingkan antara jumlah penjualan dengan persediaan. Dengan demikian, nantinya akan mengetahui rasio yang paling efektif. 5. Bandingkan Saldo Pinjaman Pada Akun Wajib   Langkah terakhir, kamu  dapat memperhatikan akun wajib, seperti saldo pinjaman. Hal ini, sangatlah penting dalam mengevaluasi terhadap  kesehatan keuangan perusahaan. Studi Kasus Contoh Neraca Keuangan dan Cara Membacanya  Agar membantu Anda memahami tentang cara membaca neraca keuangan secara praktis, artikel ini dilengkapi dengan studi kasus sebagai berikut:   Neraca Keuangan PT. ABC Komponen Jumlah Aktiva Lancar 1.000.000.000 Aktiva Tetap 2.000.000.000 Total Aktiva 3.000.000.000 Liabilitas Jangka Pendek 500.000.000 Liabilitas Jangka Panjang 1.500.000.000 Total Liabilitas 2.000.000.000 Ekuitas 1.000.000.000   Lalu bagaimana cara membaca keuangan tersebut? Berikut adalah langkah-langkahnya: 1. Pastikan Saldo Akhir Seimbang Pastikan total aktiva sama dengan total liabilitas dan ekuitas. Dalam kasus PT. ABC, total aktiva adalah 3.000.000.000, yang sama dengan total liabilitas dan ekuitas (2.000.000.000 + 1.000.000.000). Hal ini menunjukkan bahwa neraca keuangan perusahaan seimbang. 2. Perhatikan Saldo Kas Selanjutnya Anda dapat memperhatikan saldo kas, jika pada neraca keuangan PT. ABC yang termasuk dalam aktiva lancar sebesar Rp. 1.000.000.000. Sehingga nantinya akan menunjukkan likuiditas perusahaan  yang dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan menjaga kelancaran operasional tanpa tergantung biaya lainnya.  3. Bandingkan Utang dan Piutang Usaha Dalam neraca PT. ABC, liabilitas jangka pendek sebesar 500.000.000 menunjukkan kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu dekat. Selanjutnya Anda nantinya dapat membandingkan piutang usaha yang dimiliki. Dengan demikian nantinya akan terlihat apakah finansial perusahaan tercukupi. 4. Perhatikan Saldo Persediaan Jangan lupakan pula untuk melihat saldo persediaan. Sebab, biasanya saldo persediaan akan mempengaruhi arus kas yang ada.  5. Bandingkan Saldo Pinjaman pada Akun Wajib Liabilitas jangka panjang perusahaan adalah 1.500.000.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.Sehingga, dapat mengevaluasi dan dan mempertimbangkan rasio utang terhadap ekuitas pada nilai yang membebani keuangan perusahaan.  Kesimpulan Membaca neraca keuangan bukan hanya tentang melihat angka-angka, tetapi bagaimana setiap komponen mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan. Selain memahami cara membaca neraca saldo, Anda juga perlu memahami laporan konsolidasi. Terutama ketika bisnis Anda memiliki banyak anak perusahaan atau unit usaha, sehingga nanti akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kinerja keseluruhan perusahaan antara induk dan anak perusahaan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Dalam mendukung hal tersebut, BambooTree sebagai software konsolidasi dan backdate dapat mengintegrasikan pada laporan keuangan tiap harinya. Jadi masih mau bikin laporan keuangan secara manual ? Yuk coba bambootree sekarang dan wujudkan pengalaman laporan yang cukup.   

Memahami Cara Membaca Neraca Keuangan Dengan Tepat Read More »

Memahami Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih

Memahami Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih

Salah satu hal yang mempengaruhi arus kas perusahaan adalah piutang tak tertagih. Sebab, ketika perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan, ada kemungkinan sebagian dari piutang tersebut tidak dapat tertagih. Hal ini dapat mengganggu stabilitas keuangan perusahaan dan mempengaruhi arus kas secara signifikan. Piutang tak tertagih biasanya akan ditulis dalam jurnal penyesuaian untuk memastikan laporan keuangan tetap mencerminkan nilai yang realistis dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.    Apa itu Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Pada dasarnya, jurnal penyesuaian piutang tak tertagih sama seperti jurnal penyesuaian yang berguna  untuk memperbaiki dan menyesuaikan nilai-nilai pada laporan keuangan untuk mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.  Tetapi jurnal penyesuaian  ini hanya berfokus untuk mencatat piutang yang tidak bisa ditagih dari pelanggan. Hal ini biasanya terjadi ketika adanya gagal bayar, bangkrut, ataupun faktor lain yang dapat mendapat bikin kegagalan bayar.   Dengan demikian, adanya jurnal ini sangatlah penting dalam mencerminkan cashflow perusahaan yang sesungguhnya. Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Sama seperti jurnal penyesuaian lainnya, dalam penulisannya jurnal penyesuaian piutang tak tertagih juga memiliki metode akuntansi yang tepat seperti: 1. Metode Penghapusan Langsung (Write Off)  Salah satu metode ini tergolong cukup sederhana, sebab nantinya, jika terdapat piutang yang tak dapat ditagih, maka perusahaan akan langsung mencatat piutang tersebut sebagai beban kerugian. Dengan demikian, nantinya piutang tidak akan dihitung sebagai nilai aset yang tidak dapat dipulihkan dari laporan keuangan. Namun perlu diketahui bahwa metode ini akan digunakan untuk mencatat piutang dengan nominal yang kecil.   Penulisannya sebagai berikut: Debit: Beban Kerugian Piutang (sebesar nilai piutang yang tidak tertagih) Kredit: Piutang Usaha (sebesar nilai piutang yang dihapuskan).   Untuk membantu Anda dalam memahami berikut adalah rumus dan contoh penulisannya: Rumus Piutang Tak Tertagih = Piutang Usaha – Piutang Tertagih Contoh: Jika terdapat piutang tidak tertagih sebesar Rp5.000.000, maka ayat jurnalnya sebagai berikut:   Nama Akun Debit  Kredit  Beban Kerugian Piutang Rp5.000.000 Piutang Usaha Rp5.000.000   Dengan metode ini, pencatatan dilakukan langsung saat piutang diketahui tidak bisa ditagih, tanpa melakukan estimasi atau penyisihan terlebih dahulu. 2. Metode Penyisihan Metode selanjutnya pada jurnal ini yaitu metode penyisihan yang berguna untuk memperkirakan besar piutang yang tidak tertagih. Setelah, nantinya berhasil diperkirakan langkah selanjutnya yaitu akuntan akan memperkirakan angka estimasi untuk dicatatnya pada jurnal tersebut. Hal ini karena nominal yang ada pada catatan tersebut sangatlah besar. Berikut adalah langkah-langkah dalam penulisannya.  1. Tentukan Nilai Piutang  Agar cashflow tetap akurat, maka dalam pencatatannya, akuntan dapat menentukan jumlah piutang yang tidak dapat diterima. Sehingga, perusahaan dapat menyusun jurnal penyesuaian yang mencerminkan nilai piutang yang sesungguhnya dan menghindari distorsi dalam laporan keuangan.  2. Menentukan Jumlah Penyisihan Selanjutnya pada metode ini, akuntan akan menjumlah untuk melakukan penyisihan. Ini dilakukan dengan menghitung persentase kerugian yang diharapkan dari piutang tak tertagih.  3. Catat Penyisihan Piutang  Pada langkah selanjutnya, nantinya perusahaan akan melakukan pencatatan jumlah penyisihan sebagai kerugian yang diharapkan Terutama pada jenis  barang/ produk dengan nominal yang besar. 4. Membandingkan Piutang  Melalui perbandingan piutang, maka akuntan dapat mengevaluasi sejauh mana piutang yang dimiliki perusahaan dapat tertagih. Atau dengan membandingkan piutang yang jatuh tempo dan belum dibayar. Contoh jurnal: Jika hasil estimasi piutang tak tertagih Rp1.000.000, maka jurnal akan tertulis seperti ini: Nama Akun Debit  Kredit  Beban Kerugian Piutang Rp5.000.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp5.000.000 Baca Juga: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Rekonsiliasi Bank Bagaimana Cara Menghitung Beban Kerugian Piutang?   Dalam perhitungan jurnal penyesuaian piutang tak tertagih, perusahaan perlu melakukan langkah-langkah tertentu untuk mencatat piutang yang diperkirakan tidak dapat diterima. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perhitungan kerugian piutang.   1. Menentukan Piutang Tak Tertagih Perusahaan harus mengidentifikasi jumlah piutang yang tidak dapat diterima. Sehingga, biasanya perusahaan akan membuat estimasi mulai dari metode umur piutang atau metode probabilitas, untuk memprediksi piutang yang berisiko tidak dapat ditagih berdasarkan umur piutang atau faktor lainnya. 2. Menghitung Penyisihan Piutang Tak Tertagih Setelah jumlah piutang tak tertagih diketahui, Anda dapat menghitung jumlah yang diperlukan. Namun, perlu diketahui perhitungan ini dengan pengalian  jumlah piutang di setiap kategori umur dengan persentase yang ditentukan, misalnya, 1% untuk piutang 0-30 hari, 5% untuk 31-60 hari, dan seterusnya. 3. Menghitung Beban Kerugian Piutang Beban kerugian piutang dihitung sebagai selisih antara jumlah penyisihan yang diperlukan dengan saldo cadangan kerugian piutang yang ada.Sehingga, ketika saldo cadangan awal lebih rendah dari penyisihan yang diperlukan, maka perusahaan harus mencatat beban kerugian piutang untuk menyesuaikan jumlahnya. 4. Mencatat Jurnal Penyesuaian Setelah menghitung beban kerugian piutang, perusahaan perlu mencatat jurnal penyesuaian untuk memperbarui cadangan kerugian piutang dan mencatat beban kerugian.  Contoh Jurnal Penyesuaian: Debit: Beban Kerugian Piutang (untuk jumlah yang diperlukan) Kredit: Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih (jumlah yang sesuai) 5. Verifikasi dan Pemantauan Berkala Langkah terakhir, agar laporan keuangan menjadi lebih akurat. Perusahaan perlu untuk memantau status piutang dan memverifikasi. Dengan demikian nantinya piutang tak tertagih sesuai dengan kondisi keuangan yang terjadi.    Kesimpulan Dengan adanya jurnal penyesuaian piutang tak tertagih, maka laporan keuangan akan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Proses pencatatanya dengan 2 metode yaitu Metode Penghapusan Langsung (Write Off) & Metode Penyisihan. Kedua metode ini membantu perusahaan mencatat dan memperbaharui laporan keuangan dengan nilai yang lebih akurat, mencerminkan piutang yang sebenarnya dapat dipulihkan. Untuk mendukung proses ini, Bamboo Tree hadir sebagai software pengelolaan keuangan yang dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang lebih akurat dan efisien. Menariknya, software ini dapat mengimpor data dari excel, sehingga memudahkan proses analisis dan pembuatan laporan secara otomatis. Yuk coba bambootree sekarang dan wujudkan laporan keuangan lebih akurat.   

Memahami Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Read More »

Scroll to Top