Anda ingin membeli barang secara kredit? Uang muka atau down payment adalah salah satu syarat yang harus dibayarkan di awal pembelian barang tersebut. Uang muka ini biasanya diperlukan jika Anda ingin mencicil barang atau aset dengan nilai yang cukup tinggi.
Saat membeli handphone, banyak toko atau perusahaan yang juga mewajibkan Anda untuk membayar uang muka di awal guna memastikan cicilan. Jika Anda belum memahami sepenuhnya tentang uang muka atau down payment, jangan khawatir. Di bawah ini disajikan penjelasan mengenai pengertian uang muka serta keuntungan dari uang muka atau down payment. Mari simak pembahasannya dengan seksama.
Pengertian Sales Down Payment
Pengertian uang muka atau sales down payment adalah sejumlah uang yang ditentukan oleh penjual atau kreditur dan harus dibayarkan oleh pembeli untuk sebuah barang atau properti sebagai jaminan sebelum pelunasan penjualan. Biasanya, besaran uang muka ditetapkan dalam persentase dari total harga penjualan.
Uang muka atau down payment juga merupakan pembayaran awal yang biasanya dilakukan untuk membeli barang atau jasa dengan metode cicilan. Fungsi dari uang muka ini adalah untuk mengamankan produk yang diinginkan oleh pembeli serta mengurangi risiko yang terkait dengan penjualan. Untuk lebih memahami fungsi uang muka, berikut ini dijelaskan beberapa fungsinya.
Fungsi Uang Muka
Seperti dijelaskan sebelumnya, uang muka atau down payment adalah uang yang sering diperlukan dalam pembelian dengan nominal besar, seperti rumah, kendaraan, atau aset besar lainnya seperti mesin pabrik. Besarannya bervariasi, tetapi umumnya berupa persentase dari total harga, misalnya 5%, 10%, 15%, atau 20%. Uang muka ini harus dibayarkan sebelum barang atau produk diserahkan.
Meskipun uang muka ini tampaknya menguntungkan penjual karena mereka menerima uang sebelum barang diserahkan, pembeli juga diuntungkan karena mengurangi jumlah total yang harus dibayar. Selain itu, uang muka memastikan komitmen pembeli terhadap transaksi tersebut.
Dalam dunia bisnis, uang muka juga penting untuk penjualan produk atau jasa yang memerlukan proses manual atau pengiriman bertahap. Penjual dapat meminta uang muka untuk memastikan bahwa pembeli serius dalam melakukan transaksi.
Barang Apa Saja yang Dibeli Menggunakan Uang Muka?
Uang muka atau down payment biasanya diterapkan pada pembelian barang-barang berharga tinggi dengan cara mencicil atau meminjam. Oleh karena itu, penjual sering kali mewajibkan uang muka untuk menutupi sebagian harga barang yang akan dibeli.
Penerapan uang muka harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu pembeli atau debitur, dan penjual atau kreditur. Uang muka ini akan mempengaruhi biaya pinjaman, termasuk biaya bunga dan durasi pinjaman. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami pembahasan mengenai uang muka agar dapat menentukan jumlah yang sesuai dengan kemampuan Anda.
Baca Juga : Activity Based Costing adalah Metode Penghitungan Biaya
Mengapa Penjual Menerapkan Sistem Uang Muka?
Sistem uang muka atau sales down payment erat kaitannya dengan harga barang atau jasa yang dijual, terutama untuk barang dengan harga tinggi seperti kendaraan, tanah, dan rumah. Uang muka merupakan bagian dari harga pembelian yang harus dibayarkan oleh pembeli dan bukan bagian dari pinjaman. Pembeli membayar uang muka dari tabungan mereka sendiri, dan metode pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, pembayaran elektronik, cek, dan lain-lain.
Ketika penjual atau kreditur memberikan pinjaman, mereka sebenarnya mengambil risiko. Risiko tersebut adalah jika pembeli tidak bisa melanjutkan pembayaran di kemudian hari, maka kreditur akan kehilangan uang muka tersebut. Dengan adanya uang muka, risiko bagi pembeli berkurang. Misalnya, jika pembeli memberikan uang muka sebesar 20% untuk membeli rumah, maka pemberi pinjaman hanya perlu menutupi 80% sisanya.