Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia tidak terasa sudah  dua tahun terjadi. Kita akan sedikit mengulang kembali bagaimana Covid-19 berdampak sangat parah terhadap perekonomian Indonesia. Sekitar tahun 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan banyak sekali kebijakan guna mencegah penyebaran Covid 19.

Salah satu kebijakan untuk mengurangi covid 19 yaitu pemerintah mengambil kebijakan physical distancing atau work from home. Otomatis, masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan bekerja dari jarak jauh.

Banyak perusahaan yang bingung dan hilang arah, bagaimana harus bersikap untuk bertahan di tengah pandemi. Pandemi ini mempunyai dampak yang sangat besar terutama di sektor bisnis, salah satunya terdapat dampak negative karena perusahaan mengalami kerugian yang besar dan  menyebabkan terjadi banyak perubahan. 

Dampak utama yang harus dihadapi perusahaan adanya Pemutusan hubungan karyawan (PHK) besar besaran, penurunan produktivitas perusahaan dan yang terakhir adalah perusahaan mengalami kebangkrutan yang disebabkan ketidakmampuan perusahaan untuk bertahan di tengah pandemic.

Tantangan Manajemen dalam Pandemi

Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan adalah manajer TOP, karena tanpa adanya stategi dan ide-ide cemerlang dari manajer TOP sulit untuk perusahaan terus bertahan di masa pandemi.

“Satu kata yaitu bertahan, dalam pandemi mau tidak mau perusahaan harus bertahan. Sudah pasti sulit dengan situasi setiap hari nya WFH dan WFO, kita punya company yang besar cultute company ini bukan culture yang siap untuk full WFH. Saat kita full WFH benar- benar keputusan yang harus di ambil untuk bertahan.” Ujar Pak Gerard Martin Thema manajer Top di PT Karunia Indo Alam 

Kami mengikuti kebijakan pemerintah melakukan wfh untuk bertahan menghadapi krisis dan melakukan pencegahan covid 19. 

“Perusahaan sangat kaget dan tidak siap akan datangnya pandemi. Saya juga sudah menyiapkan beberapa surat PHK untuk karyawannya tapi setelah rapat direksi dilakukan mereka sepakat tetap mempertahankan karyawan mereka dengan risiko  gaji yang didapat tidak full dan ada beberapa yang dirumahkan sementara waktu. Di beberapa divisi perusahaan terdapat 12 orang positif covid dan dinyatakan sembuh, namun ada pula 3 orang yang berpulang dikarenakan covid. Memikirikan kondisi emosional dan psikis karyawan pihak perusahaan memberikan insentif berupa uang” Ujar Pak Gerard Martin Thema manajer Top di PT Karunia Indo Alam

Jika kita perhatikan kembali perusahaan ini terlalu mengeluarkan banyak biaya untuk karyawannya. Lalu bagaimanakah perusahaan bertahan dan mempertahankan konsumen jika cost yang dikeluarkan lebih besar dari benefit yang didapat? 

Perusaan ini juga bergerak dibeberapa  bidang termasuk hotel. Menurut pihak manajer TOP mereka membuat keputusan yang tepat dengan tidak menutup hotel. Manajer TOP memanfaatkan perusahaan yang mau mengkarantina karyawannya yang berpergian, sehingga itu membuat perusahaan sedikit demi sedikit naik. 

Pihak perusahaan telah memastikan bahwa hotel yang mereka punya sudah aman dan nyaman untuk para tamu yang akan menggunakan fasilitas hotel. Pihak perusahaan juga cepat tanggap dalam merespon ajakan pemerintah untuk memasang barcode scan peduli lindungi. Mereka juga melakukan beberapa audit sehingga mendapat sertifikat dari departemen kesehatan karena menerapkan standar protokol kesehatan yang sesuai dengan standar pemerintah. 

“Ada satu celah yang membuat perusahaan dapat bangkit. Pada saat itu kita dapat tender tapi deadlinenya mepet banget, kita pikir kita pasti kalah ini ngga mungkin bisa gitu. Tapi ternyata perusahaan yang kasih kita tender ini satu kantor kena covid jadi kita punya waktu tambahan 2 minggu untuk ngerjainnya. Tapi ini gabisa kamu aplikasikan ke teori manajemen ini hanya kesempatan aja. Kuncinya konsisten ya jangan pantang menyerah, optimis dan saling komunikasi gitu” Ujar Pak Pak Gerard Martin Thema manajer Top di PT Karunia Indo Alam

Karyawan disini sudah dewasa sudah tau mana hal yang baik dan mana yang buruk, di setiap lantai terdapat toilet dan di sediakan sabun cuci tangan.  Diawal-awal di beri rambu-rambu protokol kesehatan melalui email informasi. Jida terlihat ada yang tidak mengikuti aturan perusahaan terpaksa kita SP ( Surat Peringatan).

Sejauh ini karyawan tidak ada yang melanggar aturan perusahaan. Perusahaan juga menyediakan  goggle drive untuk absesnsi kesehatan, perusahaan sudah berusaha semampu kita untuk mencegah. 

Dari sisi kinerja manajer sangat apriciate kepada karyawan semua meskipun ditengah-tengah pandemi masih mempunyai semangat kerja yang tinggi. Di perhatikan dari sini adalah bagaimana cara manajer top untuk mengurangi penyebaran covid 19 di dalam perusahaannya.

Baca Juga : Memahami Tentang Apa Itu Laporan Keuangan? Ada Apa Saja?

Dapat kita perhatikan bahwa pihak perusahaan terutama manajer TOP telah melakukan banyak upaya untuk mengurangi kasus covid19 dan menjaga kestabilan perusahaan agar tidak ikut mengalami kebangkrutan. Salah satu prinsip manajer Top “Perusahaan menanamkan rasa memiliki  kepada seluruh karyawan. Karyawan  adalah bagian dari perusahaan dan perusahaan adalah bagian dari hidupnya karyawan, karyawan juga merupakan sel-sel yang membentuk perusahaan sehingga menjadi satu komitmen teguh”. 

Hal ini yang membuat perusahaan tersebut yakin dan bangkit kembali setelah menghadapi masa krisis. kini perusahaan yang dijalaninnya sudah kembali berjalan normal kembali dan banyak proyek yang masuk di dalam perusahaan tersebut.

Tantangan manajeman dalam Pandemi covid 19 ini banyak berdampak sekali terhadap dunia bisnis. Dunia bisnis akan terus mengalami perubahan atau dari waktu ke waktu. Sehingga kita harus selalu siap untuk terus melakukan penyesuaian dalam menghadapi segala ketidakpastian yang akan terjadi kedepannya. 

Bagikan artikel ini ke

Scroll to Top