Setiap perusahaan, dari skala kecil hingga besar, membutuhkan pengelolaan keuangan yang rapi dan sistematis. Tanpa struktur pencatatan yang jelas, keputusan bisnis berisiko diambil berdasarkan data yang tidak akurat. Salah satu fondasi penting dalam sistem akuntansi adalah Chart of Accounts (CoA) atau daftar bagan akun. CoA berfungsi sebagai panduan utama dalam mencatat setiap transaksi keuangan sehingga laporan keuangan dapat tersaji secara jelas, teratur, dan mudah dianalisis.
Dengan adanya struktur akun yang tepat, perusahaan dapat mengetahui aliran aset, kewajiban, modal, pendapatan, hingga biaya secara lebih transparan. Hal ini bukan hanya mendukung keakuratan laporan, namun juga mempermudah manajemen dalam menentukan strategi bisnis berdasarkan kondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, memahami Chart of Accounts menjadi langkah awal yang penting untuk menciptakan pengelolaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.
Apa Itu Chart of Accounts?
Chart of Accounts adalah daftar terstruktur yang memuat seluruh akun yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi keuangan. Setiap akun memiliki kode dan nama yang menunjukkan fungsi serta jenis transaksi yang dicatat. Dengan adanya struktur ini, proses pencatatan menjadi lebih rapi, konsisten, dan mudah ditelusuri saat diperlukan untuk pelaporan atau audit.
Akun-akun dalam Chart of Accounts biasanya dikelompokkan ke dalam kategori seperti Aset (misalnya Kas, Piutang Usaha, Persediaan), Liabilitas (Utang Dagang, Utang Bank), Ekuitas (Modal Pemilik, Laba Ditahan), Pendapatan (Penjualan Barang/Jasa), dan Beban (Beban Gaji, Beban Sewa). Secara sederhana, Chart of Accounts berfungsi sebagai “peta” keuangan yang membantu perusahaan memahami aliran uang masuk dan keluar dengan lebih jelas.
Manfaat Chart of Account
Manfaat lain dari adanya pembuatan Chart of Account yang akan dirasakan adalah:
1. Mempermudah Pencatatan Transaksi
Chart of Accounts memberikan struktur yang jelas untuk setiap akun, sehingga setiap transaksi dapat langsung dicatat ke tempat yang sesuai. Hal ini mengurangi risiko kesalahan input, mempercepat proses pencatatan, dan meningkatkan konsistensi data akuntansi.
2. Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan yang Akurat
Dengan data yang telah terorganisir berdasarkan kategori akun, penyusunan laporan seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Arus Kas menjadi lebih mudah dan tepat. Perusahaan dapat menampilkan kondisi keuangannya secara sistematis dan mudah dipahami.
3. Meningkatkan Transparansi dan Pengendalian Keuangan
Struktur akun yang jelas membantu manajemen dalam memantau kondisi keuangan secara berkala. Informasi mengenai aset, liabilitas, modal, pendapatan, hingga beban bisa dilihat secara real-time, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
4. Mempermudah Proses Audit Internal dan Eksternal
Karena setiap transaksi tercatat pada akun yang teratur dan terdokumentasi, auditor dapat dengan mudah menelusuri sumber data. Hal ini membantu mempercepat proses audit, mengurangi potensi sengketa data, serta meningkatkan kredibilitas laporan keuangan.
5. Mendukung Standarisasi Proses Akuntansi
Chart of Accounts berperan sebagai pedoman baku dalam pencatatan transaksi. Dengan standar yang sama, perpindahan staf, pertumbuhan usaha, atau penambahan unit bisnis tidak memengaruhi konsistensi pencatatan dan pelaporan keuangan.
- 📌 Baca juga : 6 Cara Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Yang Efisien
- 📌 Baca juga : Current Asset: Pengertian, Komponen, dan Cara Menghitungnya
Jenis-Jenis Chart of Accounts/Kode Akun
Setiap perusahaan memiliki sistem penomoran akun yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan struktur bisnisnya. Berikut tiga jenis utama kode akun yang umum digunakan:
a. Kode Akun Berbentuk Angka
Kode akun berbentuk angka menggunakan sistem numerik untuk menandai setiap kelompok akun.
Format ini paling sering digunakan dalam sistem akuntansi karena lebih mudah diklasifikasikan dan disusun secara hierarkis. Contohnya:
- 1XXX → Aset
- 2XXX → Kewajiban
- 3XXX → Ekuitas
- 4XXX → Pendapatan
-
5XXX → Beban
Sistem ini memungkinkan perusahaan memahami posisi akun hanya dengan melihat angka depannya. Misalnya, angka 10–14 digunakan untuk aset, sedangkan 20–21 untuk kewajiban.
b. Kode Akun Berbentuk Huruf
Beberapa perusahaan menggunakan huruf untuk mempermudah identifikasi jenis akun, terutama ketika jumlah akun tidak terlalu banyak. Contoh:
- A = Assets
- L = Liabilities
- E = Equity
- R = Revenue
-
X = Expenses
Sistem huruf ini biasanya digunakan dalam sistem manual atau usaha kecil yang tidak memiliki banyak akun.
c. Kode Akun Campuran Angka dan Huruf
Jenis ini menggabungkan angka dan huruf agar kode lebih spesifik. Misalnya:
- A101 = Kas
- A102 = Piutang Usaha
- L201 = Utang Usaha
- R401 = Pendapatan Penjualan
Penggunaan kombinasi ini membantu sistem komputerisasi untuk mengelompokkan akun secara lebih detail tanpa kehilangan kejelasan kategori utama.
- 📌 Baca juga : Accounts Payable: Pengertian, Fungsi, dan Prosesnya Pada Bisnis
- 📌 Baca juga : Apa Itu Accounts Receivable? Pengertian, Ciri, Manfaat, & Contoh
Contoh Chart of Accounts
Berikut contoh struktur kode akun akuntansi yang digunakan pada perusahaan jasa dengan format berbentuk angka:
Angka 10 – Aktiva Lancar (Current Assets)
- 101 Kas
- 102 Persediaan Barang Dagang
- 103 Piutang Usaha
- 104 Penyisihan Piutang Usaha
- 105 Wesel Tagih
- 106 Perlengkapan
- 107 Iklan Dibayar Dimuka
- 108 Sewa Dibayar Dimuka
-
109 Asuransi Dibayar Dimuka
Angka 11 – Investasi Jangka Panjang (Long-Term Investments)
- 111 Investasi Saham
- 112 Investasi Obligasi
Angka 12 – Aktiva Tetap (Fixed Assets)
- 121 Peralatan
- 122 Akumulasi Penyusutan Peralatan
- 123 Kendaraan
- 124 Akumulasi Penyusutan Kendaraan
- 125 Gedung
- 126 Akumulasi Penyusutan Gedung
-
127 Tanah
Angka 13 – Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)
- 131 Hak Paten
- 132 Hak Cipta
- 133 Merek Dagang
- 134 Goodwill
-
135 Franchise
Angka 14 – Aktiva Lain-Lain (Other Assets)
- 141 Mesin yang Tidak Digunakan
- 142 Beban yang Ditangguhkan
- 143 Piutang kepada Pemegang Saham
- 144 Beban Emisi Saham
Angka 20 – Kewajiban (Liabilities)
- 201 Utang Usaha
- 202 Utang Wesel
- 203 Beban yang Masih Harus Dibayar
- 204 Utang Gaji
- 205 Utang Sewa Gedung
- 206 Utang Pajak Penghasilan
Angka 21 – Kewajiban Jangka Panjang (Long-Term Liabilities)
- 211 Utang Hipotek
- 212 Utang Obligasi
-
213 Utang Gadai
Angka 30 – Ekuitas (Owner’s Equity)
- 301 Modal / Ekuitas Pemilik
- 302 Prive
Angka 40 – Pendapatan (Revenue)
- 401 Pendapatan Usaha
- 410 Pendapatan di Luar Usaha
Angka 50 – Beban (Expenses)
- 501 Beban Gaji Toko
- 502 Beban Gaji Kantor
- 503 Beban Sewa Gedung
- 504 Beban Penyesuaian Piutang
- 505 Beban Perlengkapan Kantor
- 506 Beban Perlengkapan Toko
- 507 Beban Iklan
- 508 Beban Penyusutan Peralatan
- 509 Beban Penyusutan Gedung
- 510 Beban Bunga
-
511 Beban Lain-Lain
- 📌 Baca juga : Mengapa Bisnis Membuat Laporan Keuangan Bulanan?
- 📌 Baca juga : Neraca Lajur: Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya
Klasifikasi Akun (Account Classification)
Selain jenis dan penomoran, Chart of Accounts juga diklasifikasikan berdasarkan posisi akun dalam laporan keuangan. Umumnya terbagi menjadi dua kelompok besar:
a. Balance Sheet Account (Akun Neraca)
Akun-akun ini muncul di laporan Neraca (Balance Sheet) dan menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Terdiri dari:
- Assets (Aset) – mencakup seluruh sumber daya perusahaan.
- Liabilities (Kewajiban) – menunjukkan kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
-
Stockholder’s Equity (Ekuitas Pemilik) – menggambarkan hak kepemilikan setelah dikurangi kewajiban.
b. Income Statement Account (Akun Laba Rugi)
Akun-aku ini muncul dalam Laporan Laba Rugi (Income Statement) dan menggambarkan aktivitas operasional perusahaan selama periode berjalan. Terdiri dari:
- Revenue / Sales (Pendapatan) – mencatat hasil dari kegiatan utama bisnis.
- Operating Expense (Beban Operasional) – mencatat biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan usaha.
- Cost of Fund (Biaya Modal) – meliputi bunga pinjaman atau biaya pendanaan lainnya.
- Other Income and Charges (Pendapatan dan Beban Lain-Lain) – mencakup pendapatan atau beban di luar aktivitas utama.
- 📌 Baca juga : Pembukuan dan Pencatatan, Emang Ada Bedanya?
- 📌 Baca juga : Apa Itu Laporan Keuangan Tahunan & Contohnya
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Chart of Accounts membantu perusahaan menyusun laporan keuangan dengan struktur yang rapi dan mudah dipahami. Baik kode akun berbentuk angka, huruf, maupun kombinasi keduanya, semuanya memiliki tujuan yang sama yakni menciptakan sistem akuntansi yang terorganisasi dan efisien. Dengan pengelompokan yang jelas dan klasifikasi yang tepat, perusahaan dapat dengan mudah menelusuri setiap transaksi dan menjaga keseimbangan antara aset, kewajiban, serta pendapatan.
Untuk mendukung pencatatan keuangan yang lebih cepat dan terintegrasi, gunakan Bambootree sebagai solusi digital Anda. Dengan fitur seperti Transfer Otomatis, Import Instan, dan Manajemen Data Terpadu, Bambootree mempermudah penyusunan dan pelaporan Chart of Accounts dalam setiap cabang bisnis Anda.





