Dalam dunia keuangan, pastinya tidak asing dengan istilah neraca dan neraca saldo. Kedua istilah ini sangatlah penting terutama dalam membuat laporan keuangan perusahaan. Namun, istilah tersebut memiliki perbedaan yang mendasar, berikut adalah penjelasan detail mengenai perbedaan dari kedua istilah tersebut.
Perbedaan Neraca dan Neraca Saldo
Walaupun terlihat sama-sama neraca, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar, seperti:
1. Pengertian
Perbedaan mendasar tentunya terlihat dari pengertian. Jika neraca diartikan sebagai laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, dengan memaparkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
Berbeda dengan neraca saldo yang diartikan sebagai daftar yang memuat saldo akhir dari setiap akun dalam buku besar pada suatu periode tertentu, yang digunakan untuk memastikan keseimbangan antara total debet dan kredit.
2. Tujuan
Selanjutnya, tentunya terlihat dari tujuan. Hal ini karena neraca bertujuan untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Informasi ini mulai dari total aset yang dimiliki perusahaan, baik itu aset lancar maupun aset tetap.
Sementara itu, neraca saldo bertujuan untuk memastikan keakuratan pembukuan dengan memverifikasi bahwa total debet dan kredit dalam buku besar seimbang. Dalam hal ini, neraca saldo akan menjadi verifikasi untuk memeriksa apakah pencatatan transaksi sudah tercatat dengan tepat.
3. Bentuk Kolom
Pada pembuatan laporan keuangannya pun berbeda, terutama dalam kolom yang harus ditulis. Sebab, pada neraca saldo akan menampilkan kolom seperti pada debit dan kredit.
Namun berbeda, neraca keuangan akan memiliki kolom yang lebih kompleks karena ada terdapat saldo berdasarkan jenis (aset, ekuitas, kewajiban).
4. Waktu Pembuatan
Terdapat pula perbedaan dari waktu pembuatan, karena neraca saldo akan dibuat setelah memposting pada buku besar pada tahap awal dan sebelum penyesuaian. Berbeda dengan neraca keuangan akan dibuat pada akhir periode setelah nominal laba/rugi diketahui.
5. Distribusi
Cara distribusi antara neraca dan neraca saldo juga berbeda sebab, neraca saldo biasanya akan digunakan kepada pihak internal seperti manajer keuangan, akuntan, atau auditor perusahaan. Ini tidak dipublikasikan ke pihak luar dan hanya digunakan untuk memastikan bahwa pembukuan akuntansi sudah dilakukan dengan benar.
Berbeda halnya dengan necara keuangan yang dapat disebarluaskan oleh investor, kreditor, lembaga pemerintahan, dan regulator. Hal ini karena, neraca sering kali digunakan sebagai standar untuk menilai kinerja keuangan perushaaan yang menjadi lebih baik.
6. Bentuk Dokumen
Bentuk dokumennya pun berbeda antara kedua hal tersebut, jika neraca memiliki bentuk dokumen yang lebih formal dan terstruktur, karena neraca merupakan laporan keuangan resmi yang disusun pada akhir periode akuntansi.
Sedangkan neraca saldo memiliki bentuk dokumen yang lebih sederhana dan teknis, karena berfungsi sebagai alat verifikasi akuntansi. Dokumen ini hanya mencatat saldo debet dan kredit dari setiap akun dalam buku besar, tanpa rincian tentang aset, kewajiban, atau ekuitas.
Baca Juga: Apa Itu Depreciation? Pengertian, Jenis, & Cara Menghitungnya
Kesimpulan
Kedua istilah tersebut sangat penting dalam dunia keuangan dan akuntansi, terutama pada pembuatan laporan keuangan. Neraca adalah laporan posisi keuangan pada waktu tertentu, sedangkan neraca saldo adalah daftar saldo akun untuk verifikasi keseimbangan debet dan kredit.
Selain itu, terdapat elemen lain seperti Software konsolidasi dan backdate. Hal ini karena dapat mendukung sistem akutansi modern untuk membuat laporan keuangan yang lebih akurat.
Lalu masih mau membuat laporan keuangan menjadi berantakan? Yuk coba bambootree sekarang dan bikin laporan keuangan menjadi lebih akurat.





