Memahami Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih

Daftar Isi

Bagikan artikel ini ke:

Memahami Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih

Salah satu hal yang mempengaruhi arus kas perusahaan adalah piutang tak tertagih. Sebab, ketika perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan, ada kemungkinan sebagian dari piutang tersebut tidak dapat tertagih. Hal ini dapat mengganggu stabilitas keuangan perusahaan dan mempengaruhi arus kas secara signifikan.

Piutang tak tertagih biasanya akan ditulis dalam jurnal penyesuaian untuk memastikan laporan keuangan tetap mencerminkan nilai yang realistis dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 

 

Apa itu Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih

Pada dasarnya, jurnal penyesuaian piutang tak tertagih sama seperti jurnal penyesuaian yang berguna  untuk memperbaiki dan menyesuaikan nilai-nilai pada laporan keuangan untuk mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. 

Tetapi jurnal penyesuaian  ini hanya berfokus untuk mencatat piutang yang tidak bisa ditagih dari pelanggan. Hal ini biasanya terjadi ketika adanya gagal bayar, bangkrut, ataupun faktor lain yang dapat mendapat bikin kegagalan bayar.  

Dengan demikian, adanya jurnal ini sangatlah penting dalam mencerminkan cashflow perusahaan yang sesungguhnya.

Metode Pada Jurnal Penyesuaian Piutang Tak Tertagih

Sama seperti jurnal penyesuaian lainnya, dalam penulisannya jurnal penyesuaian piutang tak tertagih juga memiliki metode akuntansi yang tepat seperti:

1. Metode Penghapusan Langsung (Write Off) 

Salah satu metode ini tergolong cukup sederhana, sebab nantinya, jika terdapat piutang yang tak dapat ditagih, maka perusahaan akan langsung mencatat piutang tersebut sebagai beban kerugian.

Dengan demikian, nantinya piutang tidak akan dihitung sebagai nilai aset yang tidak dapat dipulihkan dari laporan keuangan.

Namun perlu diketahui bahwa metode ini akan digunakan untuk mencatat piutang dengan nominal yang kecil.   Penulisannya sebagai berikut:

Debit: Beban Kerugian Piutang (sebesar nilai piutang yang tidak tertagih)

Kredit: Piutang Usaha (sebesar nilai piutang yang dihapuskan).

 

Untuk membantu Anda dalam memahami berikut adalah rumus dan contoh penulisannya:

Rumus Piutang Tak Tertagih = Piutang Usaha – Piutang Tertagih

Contoh:

Jika terdapat piutang tidak tertagih sebesar Rp5.000.000, maka ayat jurnalnya sebagai berikut:

 

Nama Akun Debit  Kredit 
Beban Kerugian Piutang Rp5.000.000
Piutang Usaha Rp5.000.000

 

Dengan metode ini, pencatatan dilakukan langsung saat piutang diketahui tidak bisa ditagih, tanpa melakukan estimasi atau penyisihan terlebih dahulu.

2. Metode Penyisihan

Metode selanjutnya pada jurnal ini yaitu metode penyisihan yang berguna untuk memperkirakan besar piutang yang tidak tertagih.

Setelah, nantinya berhasil diperkirakan langkah selanjutnya yaitu akuntan akan memperkirakan angka estimasi untuk dicatatnya pada jurnal tersebut. Hal ini karena nominal yang ada pada catatan tersebut sangatlah besar. Berikut adalah langkah-langkah dalam penulisannya. 

1. Tentukan Nilai Piutang 

Agar cashflow tetap akurat, maka dalam pencatatannya, akuntan dapat menentukan jumlah piutang yang tidak dapat diterima. Sehingga, perusahaan dapat menyusun jurnal penyesuaian yang mencerminkan nilai piutang yang sesungguhnya dan menghindari distorsi dalam laporan keuangan. 

2. Menentukan Jumlah Penyisihan

Selanjutnya pada metode ini, akuntan akan menjumlah untuk melakukan penyisihan. Ini dilakukan dengan menghitung persentase kerugian yang diharapkan dari piutang tak tertagih. 

3. Catat Penyisihan Piutang 

Pada langkah selanjutnya, nantinya perusahaan akan melakukan pencatatan jumlah penyisihan sebagai kerugian yang diharapkan Terutama pada jenis  barang/ produk dengan nominal yang besar.

4. Membandingkan Piutang 

Melalui perbandingan piutang, maka akuntan dapat mengevaluasi sejauh mana piutang yang dimiliki perusahaan dapat tertagih. Atau dengan membandingkan piutang yang jatuh tempo dan belum dibayar.

Contoh jurnal:

Jika hasil estimasi piutang tak tertagih Rp1.000.000, maka jurnal akan tertulis seperti ini:

Nama Akun Debit  Kredit 
Beban Kerugian Piutang Rp5.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp5.000.000

Baca Juga: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Rekonsiliasi Bank

Bagaimana Cara Menghitung Beban Kerugian Piutang?

 

Dalam perhitungan jurnal penyesuaian piutang tak tertagih, perusahaan perlu melakukan langkah-langkah tertentu untuk mencatat piutang yang diperkirakan tidak dapat diterima. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perhitungan kerugian piutang.

 

1. Menentukan Piutang Tak Tertagih

Perusahaan harus mengidentifikasi jumlah piutang yang tidak dapat diterima. Sehingga, biasanya perusahaan akan membuat estimasi mulai dari metode umur piutang atau metode probabilitas, untuk memprediksi piutang yang berisiko tidak dapat ditagih berdasarkan umur piutang atau faktor lainnya.

2. Menghitung Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Setelah jumlah piutang tak tertagih diketahui, Anda dapat menghitung jumlah yang diperlukan. Namun, perlu diketahui perhitungan ini dengan pengalian  jumlah piutang di setiap kategori umur dengan persentase yang ditentukan, misalnya, 1% untuk piutang 0-30 hari, 5% untuk 31-60 hari, dan seterusnya.

3. Menghitung Beban Kerugian Piutang

Beban kerugian piutang dihitung sebagai selisih antara jumlah penyisihan yang diperlukan dengan saldo cadangan kerugian piutang yang ada.Sehingga, ketika saldo cadangan awal lebih rendah dari penyisihan yang diperlukan, maka perusahaan harus mencatat beban kerugian piutang untuk menyesuaikan jumlahnya.

4. Mencatat Jurnal Penyesuaian

Setelah menghitung beban kerugian piutang, perusahaan perlu mencatat jurnal penyesuaian untuk memperbarui cadangan kerugian piutang dan mencatat beban kerugian. 

Contoh Jurnal Penyesuaian:

  • Debit: Beban Kerugian Piutang (untuk jumlah yang diperlukan)
  • Kredit: Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih (jumlah yang sesuai)

5. Verifikasi dan Pemantauan Berkala

Langkah terakhir, agar laporan keuangan menjadi lebih akurat. Perusahaan perlu untuk memantau status piutang dan memverifikasi. Dengan demikian nantinya piutang tak tertagih sesuai dengan kondisi keuangan yang terjadi. 

 

Kesimpulan

Dengan adanya jurnal penyesuaian piutang tak tertagih, maka laporan keuangan akan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Proses pencatatanya dengan 2 metode yaitu Metode Penghapusan Langsung (Write Off) & Metode Penyisihan. Kedua metode ini membantu perusahaan mencatat dan memperbaharui laporan keuangan dengan nilai yang lebih akurat, mencerminkan piutang yang sebenarnya dapat dipulihkan.

Untuk mendukung proses ini, Bamboo Tree hadir sebagai software pengelolaan keuangan yang dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang lebih akurat dan efisien. Menariknya, software ini dapat mengimpor data dari excel, sehingga memudahkan proses analisis dan pembuatan laporan secara otomatis. Yuk coba bambootree sekarang dan wujudkan laporan keuangan lebih akurat. 

 

Picture of Bambootree
Bambootree

Membahas seputar konsolidasi, backdate, dan laporan keuangan perusahaan.

Scroll to Top