Kenali Dampak Neraca Saldo Tidak Seimbang dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi

Bagikan artikel ini ke:

Kenali Dampak Neraca Saldo Tidak Seimbang dan Cara Mengatasinya

Neraca saldo dalam proses akuntansi sangatlah penting, sehingga penyusunannya harus dilakukan dengan cermat dan sistematis. Sebab, tanpa adanya penyusunan neraca saldo yang benar, bisa saja menyebabkan pencatatan tidak seimbang. 

Ketidakseimbangan ini bukan hanya menunjukkan adanya kesalahan pada tahap penjurnalan dan pemostingan, tetapi juga dapat mengganggu keseluruhan alur penyusunan laporan keuangan. 

 

Apa itu Neraca Saldo Tidak Seimbang?

Neraca saldo tidak seimbang dapat diartikan sebagai kondisi ketika total saldo antara debit dan kredit pada akhir periode tidak menunjukkan jumlah yang sama. 

Biasanya ketidakseimbangan neraca saldo ini muncul akibat adanya kesalahan pencatatan seperti penjurnalan yang tidak lengkap, posting ke akun yang keliru,  perhitungan saldo yang kurang teliti, atau penempatan angka yang kurang tepat pada akun tertentu. 

Dalam praktik sehari-hari, kondisi ini sangat mungkin terjadi ketika volume transaksi tinggi dan pencatatan masih dilakukan secara manual atau menggunakan sistem yang tidak terintegrasi. Sehingga memerlukan waktu yang panjang untuk mengidentifikasi terhadap kesalahan yang terjadi.

Baca Juga: Apa perbedaan antara neraca dan neraca saldo?

Bagaimana Dampak Ketika Neraca Saldo Tidak Seimbang 

 

Ketika neraca saldo tidak seimbang maka dampaknya bukan hanya selisih antara kredit dan debit saja. Tetapi memiliki dampak yang signifikan seperti: 

1. Proses akuntansi terhenti

Ketika neraca saldo tidak seimbang, proses akuntansi akan berhenti sementara karena akuntan perlu memeriksa ulang setiap transaksi untuk menemukan sumber kesalahan. Hal ini membuat aktivitas pencatatan lain ikut tertunda sampai data kembali valid.

2. Laporan keuangan tidak akurat

Laporan keuangan yang disusun dari neraca saldo yang tidak seimbang akan salah dan menyesatkan. Terutama ketika angka yang keliru masuk ke laporan laba rugi atau neraca. Dengan demikian informasi keuangan tidak menggambarkan posisi perusahaan secara benar dan membuat analisis kinerja sulit dilakukan.

3. Pengambilan keputusan yang salah

Kesalahan pada neraca saldo bisa membuat manajemen mengambil keputusan yang salah. Sebab, adanya data yang tidak valid ini akan memberikan informasi yang keliru tentang keuangan perusahaan sesungguhnya. 

4. Kredibilitas yang menurun

Walaupun kesalahan itu tergolong kecil, hal ini bisa menurunkan kredibilitas laporan keuangan. Sehingga nantinya stakeholder ataupun berkepentingan dalam laporan akan kehilangan kepercayaan terhadap akurasi data dan kualitas proses akuntansi yang dilakukan.

5. Kesulitan Audit 

Tidak hanya kredibilitas saja menurun, karena adanya ketidak seimbangan pada neraca saldo akan membuat kesulitan dalam audit. Sebab, auditor nantinya perlu melakukan pemeriksaan ulang pada banyak transaksi yang telah dilakukan untuk menemukan sumber kesalahan.

Baca Juga: Memahami Neraca Saldo Setelah Penutupan dan Contohnya

Cara Mengatasi Neraca Saldo Yang Tidak Seimbang 

 

Neraca saldo tidak seimbang itu bukan berarti kiamat akuntansi, tetapi tanda bahwa terdapat sesuatu yang salah. Berikut adalah cara mengatasi ketidak menemukan ketidakseimbangan neraca saldo:

1. Cek Kembali Perhitungan Antara Debit dan Kredit 

Langkah paling basic tapi sering jadi biang masalah, sehingga Anda dapat mencoba melakukan perhitungan kembali antara total kredit dan total debet pada neraca saldo.  

Caranya kalau pakai Excel, pastikan rumus SUM sudah mencakup semua baris, tidak ada yang terlewat. Kalau manual, hitung minimal dua kali dengan angka yang sama urutannya. Kalau setelah dicek ulang selisihnya tetap sama, berarti masalahnya bukan di perhitungan total, tetapi di angka akun.

2. Cocokkan saldo neraca saldo dengan buku besar

Neraca saldo itu cuma rangkuman saldo akhir tiap akun di buku besar. Jadi Anda dapat ambil buku besar, lalu bandingkan satu per satu: saldo akun Kas di buku besar harus sama persis dengan saldo Kas di neraca saldo, begitu juga Piutang, Utang, Modal, dan seterusnya. 

Kalau ada akun yang angkanya beda, berarti ada salah tulis saat memindahkan angka dari buku besar ke neraca saldo. Perbaiki dulu di neraca saldo, lalu lihat apakah totalnya sudah kembali seimbang.

3. Telusuri kesalahan sisi debet dan kredit serta angka terbalik

Kesalahan klasik yang sering bikin selisih besar yaitu: akun yang seharusnya di debet malah Anda taruh di kredit atau sebaliknya. Contoh, Kas seharusnya debet 10.000.000 tetapi ditulis kredit 10.000.000. Itu langsung bikin selisih 20.000.000. 

Di sini Anda dapat bermain logika antar saldo akun. Akun harta dan beban normalnya di debet, akun utang, modal, dan pendapatan normalnya di kredit. Kalau ada akun harta nongol di kredit dengan nominal besar, itu mencurigakan. 

Selain itu, perhatikan selisih total. Kalau selisihnya berupa kelipatan 9, bisa jadi ada angka yang tertulis terbalik, misalnya 54.000 jadi 45.000. Itu namanya kesalahan transposisi.

4. Lacak transaksi dari bukti, jurnal, sampai buku besar 

Kalau belum ketemu juga, Anda bisa check kembali seluruh transaksi. Ambil beberapa transaksi, lalu telusuri alurnya: dari bukti transaksi ke jurnal, lalu dari jurnal ke buku besar, dan akhirnya ke neraca saldo. 

Pastikan penjurnalan sudah benar, misalnya pembelian tunai dicatat sebagai debit akun harta atau beban yang tepat dan kredit Kas. Kalau sejak di jurnal sudah salah posisi akun atau salah nilai, maka buku besar dan neraca saldo akan ikut salah. Di sini yang Anda  perbaiki bukan hanya neraca saldo, tetapi juga jurnal dan buku besar supaya konsisten.

5. Cek akun yang hilang menggunakan akun sementara hanya sebagai alat analisis 

Jangan sampai ketinggalan seluruh akun, Anda dapat mencocokan seluruh akun yang ada di buku besar dengan daftar akun di neraca saldo. 

Kalau di buku besar ada 30 akun dan di neraca saldo cuma 29, berarti ada akun yang belum masuk. Bisa juga ada jurnal yang sudah dibuat, tetapi belum diposting ke buku besar. Kalau setelah semua ditelusuri selisih masih ada, dalam praktik kadang orang memakai akun sementara yang disebut suspense account. 

Namun dalam konteks kerja profesional, akun ini hanya bersifat sementara, sehingga akan dipakai untuk menampung selisih hingga menemukan sumber kesalahan sampai akhir suspense account nol dan bisa dihapus.

Bambootree: Bantu Optimalkan Laporan Keuangan Multi-Cabang

Perhitungan neraca saldo pada dasarnya tidaklah mudah karena memerlukan ketelitian tinggi. Sebab, jika nantinya menghasilkan angka yang tidak seimbang antara debit dan kredit maka akan berdampak pada laporan keuangan lainnya.

Dengan demikian, sangat diperlukan pengecekan rutin agar setiap transaksi tercatat dengan benar dan tidak memengaruhi proses penyusunan laporan berikutnya.

Namun bagaimana ketika perusahaan memiliki anak perusahaan? Tentu saja proses seperti ini akan menjadi lebih komplek. Sebab, seluruh entitas harus melakukan penyusunan neraca saldo yang seimbang sebelum melakukan konsolidasi.  

Oleh karena itu, bambootree hadir sebagai software konsolidasi dan backdate yang membantu dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan multi  cabang menjadi  lebih mudah dan efisien? 

Tertarik untuk mengetahui bagaimana Bambootree membantu dalam pengelolaan keuangan perusahaan multi cabang? Yuk hubungi tim marketing kami untuk mendapatkan akses demo dari penggunaan bambootree.

 

Picture of Bambootree
Bambootree

Membahas seputar konsolidasi, backdate, dan laporan keuangan perusahaan.

Scroll to Top