Akuntansi

Mengapa Ada Sistem Penjualan Kredit Pada Bisnis

Mengapa Ada Sistem Penjualan Kredit Pada Bisnis?

Dalam setiap transaksi, Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan apa yang dimaksud dengan penjualan kredit? Penjualan kredit adalah sebuah transaksi yang dilakukan dengan penundaan pembayaran. Dengan demikian, nantinya perusahaan akan memiliki piutang dagang dari pelanggan yang melakukan transaksi.  Apa itu Penjualan Kredit? Pengertian penjualan kredit adalah suatu cara penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan durasi tertentu untuk melakukan pembayaran. Sehingga, pada metode ini biasanya penjual akan  menyerahkan barang atau jasanya terlebih dahulu, serta ditambah dengan invoice atau kwitansi pembayaran piutang dagang. Namun, nantinya pembeli akan melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.  Pada penjualan kredit, perusahaan dapat menentukan pembayaran secara penuh atau menggunakan metode cicilan dan angsuran. Mengapa Perusahaan Menggunakan Sistem Penjualan Kredit pada Bisnis?  Dengan adanya strategi penjualan kredit dalam membantu dalam meningkatkan penjualan. Selain itu, penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan memiliki beragam alasan seperti:  1. Meningkatkan Transaksi Penjualan  Dengan adanya penjualan kredit itu berarti perusahaan menambah opsi pembayaran, sehingga nantinya  perusahaan dapat menarik pelanggan yang ingin barang atau jasa tanpa harus membayar lunas saat transaksi terjadi. 2. Menarik Pelanggan Baru Karena adanya opsi pembayaran berupa kredit, memungkinkan dapat menarik pelanggan baru yang lebih luas. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembelian barang maupun jasa yang ingin dibeli. 3. Membangun Loyalitas Pelanggan  Tak hanya itu saja, dengan melakukan penjualan kredit dapat membantu dalam membangun loyalitas bisnis kepada customer. Sebab pelanggan merasa diberikan kemudahan untuk melakukan pembayaran yang ada, ketika mereka ingin membeli produk tanpa memiliki uang tunai yang cukup. Baca Juga: Jurnal Pembelian Kredit: Pengertian, Manfaat Dan Isinya   Apa saja faktor yang mempengaruhi Penjualan Kredit?    Sebelum perusahaan menentukan penjualan secara kredit, maka perlu untuk memahami faktor-faktor dalam penjualan kredit seperti:   1. Standar Kredit  Standar kredit adalah sebuah kriteria yang ditentukan oleh perusahaan kepada seorang pelanggan yang berhak untuk memanfaatkan penawaran penjualan ini. Dengan demikian, nantinya perusahaan dapat meminimalisir resiko yang terjadi.  2. Syarat pembayaran  Dalam mempermudah pencatatan piutang dagang, perusahaan tentunya menetapkan syarat pembayaran seperti jatuh tempo maupun diskon tertentu.  3. Plafon Kredit  Faktor selanjutnya, perusahaan dapat menyiapkan plafon kredit yang menjelaskan limit dari kredit yang dapat dilakukan oleh tiap pelanggan. Selain itu, pada plafon kredit ini biasanya juga akan ditentukan format pembayaran apakah secara langsung atau pembayaran secara bertahap atau cicilan pada periode tertentu. 4. Volume Penjualan  Selain itu, tentukan juga untuk volume penjualan barang secara kredit. Sebab, nantinya metode penjualan ini akan mempengaruhi investasi piutang dagang yang dilakukan oleh perusahaan. Kesimpulan Dengan adanya penjualan kredit dapat membantu perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan secara penuh. Selain itu, adanya opsi pembayaran ini juga dapat membantu dalam menarik pelanggan baru dan meningkatkan loyalitas pelanggan.  Namun, perlu diketahui dalam penjualan kredit sangat penting untuk melakukan pencatatan yang sistematis pada  jurnal penjualan kredit. Sehingga setiap penjualan yang dilakukan secara hutang dapat mudah untuk dicari serta melakukan penagihan.   

Mengapa Ada Sistem Penjualan Kredit Pada Bisnis? Read More »

Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang

Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang

Dalam istilah akuntansi, pastinya sudah tidak asing dengan jurnal pelunasan piutang. Salah satu fungsi dari jurnal ini adalah mencatat pembayaran piutang yang telah dilakukan atas penjualan kredit. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pengertian, fungsi dan cara membuatnya:  Apa itu Jurnal Pelunasan Piutang?  Jurnal pelunasan hutang dapat diartikan sebagai sebuah catatan atas pembayaran yang telah dilakukan oleh pelanggan atas hutang kepada perusahaan maupun bisnis yang telah jatuh tempo.  Dengan adanya jurnal ini, nantinya seluruh uang yang diterima oleh perusahaan atas pelunasan hutang akan dicatat secara sistematis.    Fungsi Jurnal Pelunasan Piutang Jurnal pelunasan piutang berfungsi sebagai dokumen digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengelolaan catatan keuangan. Selain itu jurnal ini juga memiliki fungsi seperti: 1. Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Dengan adanya jurnal pelunasan piutang maka maka perusahaan akan dimudahkan dalam pengelolaan keuangan. Sebab, biasanya pada jurnal ini akan mencatat secara sistematis seluruh kas masuk yang berasal dari pembayaran pelanggan atas kredit yang diberikan oleh perusahaan atau bisnis. 2. Mencegah Error  Karena setiap transaksi akan dicatat pada jurnal pelunasan piutang, maka dapat mencegah terjadinya duplikasi maupun ketidaksesuaian pada laporan pada buku besar. 3. Meningkatkan Akurasi Laporan Seperti pada jurnal akuntansi lainnya, dokumen ini dapat membantu dalam menjaga akurasi laporan seperti pada neraca maupun laporan laba rugi.  4. Memudahkan Proses Audit Karena jurnal pelunasan piutang ditulis secara rinci dan terstruktur maka nantinya akan memudahkan dalam proses audit keuangan. Apalagi, disertai dengan bukti bahwa seorang pelanggan telah membayar piutang atau kredit kepada perusahaan maupun bisnis tertentu.  5. Membantu Pengambilan Keputusan  Tak hanya sekedar peningkatan akurasi laporan saja, jurnal pelunasan piutang juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan data.  Baca Juga: Anjak Piutang adalah: Solusi Keuangan yang Efektif Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang Dalam memastikan keakuratan jurnal pelunasan piutang tentunya terdapat beberapa komponen yang harus dilengkapi seperti:   1. Tanggal Transaksi  Salah satu komponen terpenting dalam setiap jurnal yaitu adanya tanggal transaksi. Hal ini ada wajib agar pencatatan transaksi dapat dilakukan secara kronologis. 2. Nama Akun Agar proses penulisan jurnal pelunasan piutang makin sistematis, perusahaan dapat menentukan akun yang terlibat antara akun kas dan piutang usaha. 3. Nominal Transaksi Selanjutnya, dalam jurnal pelunasan piutang tentunya wajib untuk menuliskan nominal transaksi. hal ini sangat penting agar setiap pembayaran yang telah dilakukan dapat dipertanggungjawabkan lebih akurat. 4. Deskripsi Transaksi Karena  salah satu fungsi dari jurnal pelunasan piutang adalah dapat membantu proses audit, maka menuliskan deskripsi transaksi secara detail akan sangat membantu.    Contoh dalam Pembuatan Jurnal Pelunasan Piutang  Setelah memahami komponen apa saja yang harus ada pada jurnal pembuatan piutang, Anda dapat memahami contoh dalam pembuatan jurnal pelunasan piutang: Diketahui PT. Suka Jadi menerima pembayaran sebesar Rp. 25.000.000 dari Pelanggan untuk melakukan pelunasan hutang pada tanggal 2 Februari. Maka, nantinya dalam jurnal pelunasan piutang akan ditulis seperti:   Tanggal  Keterangan  Debit Kredit 25 Nov 2023 Kas Rp. 25.000.000 Piutang Usaha  Rp. 25.000.000   Jadi dapat disimpulkan, dalam pencatatan pada jurnal ini maka hutang dari pelanggan akan menjadi nol dan kas perusahaan akan bertambah sebesar Rp. 25.000.000 Baca Juga: Mengenal Klasifikasi Software Akuntansi, Pengertian & Penjelasan Kesimpulan  Dengan jurnal pelunasan piutang sangat penting, terutama dalam mencatat seluruh transaksi pembayaran uang  dari pelanggan yang melakukan piutang kepada perusahaan. Selain itu, adanya jurnal ini juga dapat membantu untuk pengambilan keputusan. 

Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang Read More »

Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis?

Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis?

Jika Anda belum mengetahui bukti kas keluar itu apa? Bukti kas keluar adalah salah satu dokumen yang penting untuk mencatat  transaksi keuangan pada perusahaan maupun bisnis. Dokumen ini tidak hanya digunakan sebagai pencatatan saja namun dapat menjadi sebuah informasi yang dapat membantu proses audit. Berikut adalah fungsi dan format pada bukti kas keluar.  Mengapa Bukti Kas Keluar Diperlukan?  Dengan adanya bukti kas keluar dapat menjadi sebuah informasi resmi yang akan dicatat setiap transaksi pengeluaran kas. Selain itu, bukti kas keluar juga memiliki fungsi sebagai:  1. Pencatatan Transaksi Keluar  Salah satu fungsi bukti kas keluar adalah sebagai catatan yang sah terhadap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini juga dapat membantu bahwa setiap kas yang keluar dapat tercatat dengan sistematis.  Misal saja perusahaan cinta sejati ingin membeli sebuah laptop sebagai inventaris karyawan, maka adanya invoice pembelian dapat menjadi salah satu bukti kas keluar. 2. Menyediakan Bahan Audit  Selanjutnya bukti kas keluar juga dapat difungsikan sebagai dokumen untuk bahan audit. Sehingga, nantinya saat audit yang dilakukan oleh auditor, bukti-bukti transaksi keluar dapat diperiksa dan dipastikan bahwa transaksi keuangan tersebut dilakukan dengan sesuai. 3. Membuat Laporan Lebih Transparansi  Tak hanya memudahkan auditor saja, tetapi bukti kas keluar juga dapat memberikan transparansi yang lebih tinggi dalam laporan keuangan. Sebab, setiap pengeluaran yang mempengaruhi kas perusahaan telah tercatat dengan jelas dan memiliki informasi yang sah. Dengan demikian, nantinya pihak yang memiliki kepentingan dapat memeriksa aliran kas keluar berdasarkan data yang ada. 4. Memantau Anggaran  Dengan adanya bukti pengeluaran kas, memungkinkan perusahaan dapat dengan mudah melakukan  pemantauan anggaran  yang efektif. Sehingga nantinya, pengeluaran dapat dikontrol berdasarkan dengan data maupun bukti yang telah dicatat. 5. Mencegah Kesalahan  Pada dasarnya, kesalahan memang tidak bisa dihindari. Sehingga, adanya bukti yang sah dapat membantu dalam mencegah kesalahan yang terjadi.  Sebab, tanpa adanya bukti kas keluar memungkinkan data tercatat secara double yang mengakibatkan akan ada ketidaksesuaian pada laporan kas. Baca Juga: Bukti Kas Masuk: Pengertian, Fungsi dan Komponennya Apa Saja yang Dapat Menjadi Bukti Kas Keluar? Dengan adanya bukti kas keluar dapat menjadikan laporan keuangan menjadi lebih sistematis. Berikut adalah yang dapat dijadikan bukti kas keluar:  1. Faktur Penjualan Salah satu dokumen yang dapat digunakan sebagai bukti kas keluar adalah faktur penjualan. Hal ini, karena pada faktur penjualan biasanya memiliki informasi terhadap barang/jasa yang telah dibeli oleh perusahaan. 2. Nota Return Pembelian  Bukti kas keluar selanjutnya yaitu berupa nota retur pembelian. Sebab, adanya nota ini dapat membantu dalam membuktikan pengurangan pembayaran karena adanya barang yang dikembalikan. 3. Bukti Kas Keluar Internal  Pada transaksi yang bersifat internal, bukti kas keluar dapat saja berupa sebuah catatan atau informasi yang sah seperti laporan kas keluar. Misal saja perusahaan akan membayar gaji karyawan maka bukti kas keluar internal dapat menjadi dokumen yang sah. 4. Kwitansi Pembelian  Jika perusahaan Anda melakukan pembelian barang dengan menggunakan pembayaran uang tunai, maka biasanya akan diberikan kwitansi pembelian yang harus ditandatangani oleh kedua belah pihak baik itu penjual maupun pembeli. 5. Cek  Dokumen selanjutnya yang dapat menjadi bukti kas keluar adalah Cek. Pada metode ini, nantinya memiliki rekening bank akan menerbitkan sebuah dokumen yang dapat menjadi bukti pembayaran dan pencairan dana untuk penjual. 6. Nota Debet  Selanjutnya terdapat nota debet yang dapat membantu dalam pembuktian pembelian barang yang tidak sesuai. Biasanya, dokumen ini berisikan barang catat atau tidak sesuai dengan pesanan. 7. Nota Kredit  Dokumen ini akan diterbitkan oleh penjual kepada pembeli untuk mengurangi jumlah tagihan yang terjadi. Hal ini dapat diakibatkan karena adanya kesalahan transaksi maupun pengembalian barang pada penjual. 8. Rekening Koran  Rekening koran dapat membantu perusahaan untuk memantau arus kas. Sebab, informasi yang ada pada rekening koran akan diterbitkan oleh bank. Sehingga nantinya, segala pengeluaran atau pemasukan dapat dengan mudah dilihat dari rekening koran tersebut. Baca Juga: Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan Kesimpulan Dengan mengetahui apa itu bukti kas keluar, Anda dapat dengan mudah untuk melakukan pemantauan anggaran kas pada sebuah perusahaan. Melalui pemahaman fungsi dan jenis-jenis, maka perusahaan akan membuat laporan yang menjadi lebih transparan.  Selain itu, dengan adanya bukti kas keluar yang sesuai maka laporan keuangan akan tercatat dengan lebih sistematis dan dapat membantu proses audit.

Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis? Read More »

Bukti Kas Masuk: Pengertian, Fungsi dan Komponennya

Bukti Kas Masuk: Pengertian, Fungsi dan Komponennya

Dalam pengelolaan keuangan, pastinya sudah tidak asing dengan istilah bukti kas masuk. Sebab, informasi ini adalah dokumen penting dalam pencatatan arus keuangan perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai mengenai pengertian, fungsi dan elemen yang wajib ada.  Apa itu Bukti Kas Masuk?   Bukti kas masuk adalah sebuah dokumen sah yang digunakan untuk mencatat ketika perusahaan menerima kas baik dari individu maupun kelompok tertentu. Intinya bukti kas masuk ini seperti dengan tanda terima ketika uang dari hasil penjualan diterima oleh bagian keuangan.  Biasanya bukti kas ini memiliki beragam bentuk seperti bukti transfer, kwitansi penerimaan, struk pembayaran, maupun bukti penerimaan cek.  Melalui adanya bukti kas masuk ini sangat penting dalam membantu pembuktian ketika adanya uang masuk yang mempengaruhi kas perusahaan maupun bisnis.  Apa saja Fungsi Bukti Kas Masuk?   Pada dasarnya, bukti kas masuk akan digunakan sebagai bukti yang sah ketika terdapat uang masuk yang mempengaruhi kas perusahan. Selain itu, bukti ini juga memiliki fungsi sebagai:  1. Sebagai Bukti Transaksi  Salah satu fungsi dari bukti kas masuk adalah sebagai bukti transaksi ketika  terdapat kas masuk dari pelanggan maupun kelompok tertentu. Sehingga seluruh uang yang masuk nantinya akan tercatat secara akurat dan sistematis.  2. Membuat laporan lebih transparan  Dengan adanya bukti kas masuk akan menjadikan laporan lebih transparan, Sebab nantinya laporan keuangan dapat dipertanggung jawabkan sepenuhnya melalui adanya dokumen yang sah tersebut. 3. Mengontrol Keuangan  Fungsi selanjutnya dari bukti kas masuk, dapat digunakan sebagai  dasar kontrol terhadap keuangan perusahaan. Terutama jika dokumen atau informasi pendukung ditulis secara sistematis maka akan membantu manajemen dalam memantau aliran kas dengan mudah.  4.  Mendukung Pelaporan Pajak  Bukti kas masuk juga berfungsi penting dalam mendukung pelaporan pajak. Hal ini, dikarenakan melalui dokumentasi yang lengkap tentang penerimaan dana akan membantu dalam menghitung serta pelaporan kewajiban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan maupun bisnis.  5.  Membantu Proses Audit  Dalam mempermudah proses audit, bukti kas masuk adalah hal terpenting. Sebab, informasi yang terdapat pada bukti tersebut dapat mengkonfirmasi kebenaran dari transaksi yang mempengaruhi kas masuk perusahaan.  6. Mendukung Pengambilan Keputusan   Dengan adanya data yang diperoleh dari bukti kas masuk dapat memberikan informasi yang berguna. Terutama, jika bisnis atau perusahaan telah memiliki pola penerimaan dana secara rutin. Sehingga nantinya akan menjadi referensi dalam mendukung pengambilan keputusan. 7. Mencegah Penipuan Yang paling penting, bukti kas masuk ini juga dapat digunakan untuk mencegah penipuan. Sebab, setiap proses transaksi yang menyebabkan uang masuk akan dicatat secara rinci sesuai dengan sumber dana yang ada. Dengan demikian, bukti ini menjadi dokumentasi yang kuat dan mencegah penyalahgunaan data. 8. Kelengkapan Catatan Akuntansi  Bukti kas masuk juga sering kali digunakan untuk memastikan kelengkapan catatan akuntansi. Hal ini karena, dokumen ini akan digunakan sebagai pelengkap setiap terdapat transaksi masuk. 9. Klaim Garansi  Tak hanya bagi perusahaan saja, adanya bukti kas masuk ini juga dimanfaatkan bagi vendor untuk menangani klaim garansi. Terutama ketika perusahaan membeli suatu barang atau jasa kepada vendor tertentu.   Baca Juga: Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus Kapan Bukti Kas Masuk Akan Dibuat?  Bukti kas masuk akan dibuat ketika terdapat uang yang masuk ke kas perusahaan dari individu maupun kelompok tertentu. Sebab, bukti ini sering kali digunakan sebagai dokumen pendukung yang dibuat ketika adanya transaksi penerimaan kas terjadi, terutama untuk memastikan neraca keuangan perusahaan. Baca Juga: Software Manajemen Keuangan: Solusi Konsolidasi Keuangan Perusahaan Elemen Apa Saja Yang Wajib Ada Pada Bukti Kas Masuk?  Seperti yang diketahui, bahwa bukti kas masuk berfungsi sebagai identifikasi transaksi penerimaan uang masuk. Dengan demikian, bukti kas masuk harus mencantumkan elemen-elemen penting seperti: 1. Tanggal Transaksi  Karena sebagai dokumen pelengkap, bukti kas masuk wajib mencantumkan tanggal transaksi sehingga memudahkan untuk pelacakan waktu. 2. Nomer Dokumen  Biasanya, bukti kas masuk juga disertai nomor dokumen yang unik. Hal ini karena  dapat digunakan sebagai referensi dokumen tertentu. 3. Nama Pelanggan  Nama pelanggan dalam bukti kas masuk sangatlah penting untuk memberikan identifikasi pihak yang melakukan pembayaran transaksi. Sehingga,  dokumentasi ini dapat menjadi suatu penjelas dalam setiap transaksi. 4. Jumlah Uang  Agar memudahkan dalam pencatatan akuntansi, mengetahui jumlah uang sangatlah penting. Hal ini agar uang yang diterima dan mencerminkan nilai suatu transaksi. 5. Metode Pembayaran Pada bukti kas masuk, sangatlah penting untuk mencantumkan metode pembayaran. Agar bagian keuangan dapat memantau sumber dana yang masuk dan mengelola kas lebih efektif. Selain itu, jika sumber dana yang masuk akan dapat membantu pada proses rekonsiliasi bank. 6. Tanda Tangan  Tanda tangan yang ada pada bukti kas masuk juga dapat  digunakan sebagai verifikasi terhadap penerimaan dana yang telah dilakukan. Baca Juga: Mengapa Membuat Laporan Keuangan Sistem Konsolidasi Penting? Bukti kas masuk adalah dokumen penting yang dapat membantu laporan akuntansi ketika terdapat uang masuk dari individu maupun kelompok tertentu seperti investor. Dengan memahami fungsi dengan serta elemen-elemen yang wajib pada bukti kas masuk dapat membantu pencatatan arus kas lebih transparan. 

Bukti Kas Masuk: Pengertian, Fungsi dan Komponennya Read More »

Jurnal Keuangan: Pengertian dan Manfaatnya

Jurnal Keuangan: Pengertian dan Manfaatnya

Pastinya dalam dunia keuangan, tidak asing dengan istilah jurnal.  Jurnal yang lebih dikenal sebagai catatan keuangan ini memang tidak pernah dipisahkan.  Lalu, apa itu jurnal keuangan? Pada artikel ini, kami akan membahas tentang jurnal keuangan meliputi pengertian, fungsi dan jenisnya. Yuk simak artikel selengkapnya. Apa itu Jurnal Keuangan?    Jurnal keuangan adalah catatan yang disusun berdasarkan transaksi yang terjadi pada perusahan sebelum dipindahkan ke buku besar.  Biasanya dalam jurnal keuangan, akan  mencatat secara detail  transaksi seperti tanggal, akun yang berpengaruh (Kas, piutang, maupun utang) serta jumlah kredit maupun kredit.   Namun, perlu dipahami bahwa dalam pencatatan pada jurnal keuangan ini, perlu menyiapkan bukti transaksi yang terjadi seperti faktur, invoice atau lainnya sebagai dokumentasi transaksi.  Sederhananya, jurnal keuangan merupakan unsur terpenting dalam memudahkan pencatatan sebelum dipindahkan ke buku besar atau siklus-siklus akuntansi lainnya.  Mengapa Jurnal Keuangan Harus Ada?  Pentingnya jurnal keuangan ini, sangat membantu dalam pencatatan serta mendokumentasikan transaksi yang dilakukan oleh bisnis. Namun, selain itu jurnal keuangan ini juga memiliki fungsi seperti:  1. Membantu Pencatatan Keuangan Fungsi dari jurnal keuangan adalah mencatat segala transaksi keuangan secara detail  meliputi tanggal, akun transaksi, hingga jumlah transaksi. Sehingga, seluruh transaksi keuangan akan terdokumentasikan tanpa ada yang terlewat atau bahkan tercatat kembali.  2. Membantu Memberikan Informasi  Karena pencatatan yang dilakukan  dengan detail, maka memungkinkan bisnis akan dengan mudah untuk mendapatkan informasi lengkap terkait dengan data keuangan seperti pendapatan, pengeluaran, aset dan kewajiban yang harus dibayarkan oleh bisnis.  Dengan demikian, jurnal keuangan sangat penting dalam membantu memberikan untuk memberikan informasi tentang  kinerja keuangan secara lebih terorganisir serta detail. 3. Membantu Pelacakan Transaksi  Selain itu, karena adanya pencatatan detail yang dilakukan pada jurnal keuangan. Maka akan membantu dalam pelacakan transaksi. Terutama, pada jurnal keuangan biasanya akan pencatatan berbagai transaksi mulai dari tanggal, jumlah, maupun kegunaannya. 4. Membantu Saat Audit Keuangan Fungsi dari jurnal keuangan selanjutnya adalah membantu saat audit keuangan. Hal ini dapat dilakukan karena pada jurnal keuangan, biasanya akan melampirkan bukti atau jejak transaksi yang jelas.  Dengan demikian, nantinya saat dilakukan audit jurnal keuangan ini dapat digunakan sebagai media crosscheck dalam memverifikasi keabsahan dan keakuratan laporan keuangan.  5. Membantu Pengambilan Keputusan  Melalui informasi yang diberikan pada jurnal keuangan dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Hal ini, dilakukan karena bisnis dapat memahami posisi keuangan terkini dari pencatatan yang dilakukan pada jurnal keuangan. Baca Juga: 6 Tujuan Distribusi dalam Rantai Pasokan Bagaimana Saja Jenis-Jenis Jurnal Keuangan?    Dalam mengelola keuangan yang baik, jurnal keuangan dibedakan berdasarkan tujuan dalam transaksi. Berikut adalah jenis-jenis jurnal keuangan: 1. Jurnal Umum Salah satu jenis jurnal dalam keuangan adalah jurnal umum. Jurnal ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi secara rinci.  Oleh karena itu, jurnal umum sering dianggap sebagai buku harian perusahaan yang mencatat transaksi selama periode tertentu. 2. Jurnal Khusus  Jenis jurnal keuangan selanjutnya yaitu jurnal khusus. Jurnal ini dirancang untuk mencatat segala transaksi yang terjadi pada bisnis yang sering terjadi. Dengan demikian, nantinya akuntan akan dengan mudah untuk melakukan identifikasi transaksi yang terjadi pada catatannya.  Namun perlu diketahui bahwa jurnal khusus ini, memiliki 4 jenis jurnal seperti: 3. Jurnal Pembelian  Pada jurnal pembelian akan mencatat seluruh pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. 4. Jurnal Penjualan Sesuai Namanya, jurnal penjualan ini akan mencatat seluruh transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. 5. Jurnal Penerimaan Kas Pada jurnal penerimaan kas ini, memiliki fungsi untuk mencatat semua transaksi penerimaan uang dari berbagai sumber  misal saja hasil penjualan, atau transaksi yang menyebabkan arus kas bertambah. 6. Jurnal pengeluaran Kas Selanjut terdapat jurnal pengeluaran kas yang digunakan dalam mencatat semua pengeluaran secara tunai misal saja pembayaran utang atau biaya operasional.  7. Jurnal Penyesuaian Berikutnya terdapat jurnal keuangan yang dibuat pada periode akuntansi akhir. Sehingga jurnal penyesuain sering disebut sebagai jurnal koreksi. Sebab, jurnal penyesuaian ini akan membandingkan apakah seluruh transaksi yang dilakukan pada periode ini transaksi yang belum dicatat, salah, atau bahkan disesuaikan.  Dengan begitu, adanya jurnal penyesuaian ini digunakan agar adanya penyesuaian saldo akun agar sesuai dengan kondisi keuangan sebenarnya. 8. Jurnal Penutup  Jurnal penutup adalah jenis jurnal keuangan yang dirancang untuk memindahkan saldo perkiraan sementara. Hal dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian pada satu periode.  Namun perlu dipahami, bahwa jurnal penutup tidak dapat dilakukan pada semua akun hanya beberapa akun seperti pendapatan, akun beban, hingga rekening ikhtisar laba/rugi dan rekening privat. 9. Jurnal Pembalik  Selanjutnya terdapat jenis jurnal keuangan yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu pada awal periode akuntansi berikutnya. Dengan demikian, nantinya dapat mencegah pencatatan dilakukan secara berulang dan mempermudah proses akuntansi di periode selanjutnya. Baca Juga: Mengapa Membuat Laporan Keuangan Sistem Konsolidasi Penting? Kesimpulan Jadi jurnal keuangan adalah elemen penting dalam sebuah sistem akuntansi. Hal ini karena dapat membantu proses pencatatan transaksi secara lebih detail. Selain itu, jurnal keuangan ini dapat memberikan informasi, melacak transaksi, audit keuangan dan pengambilan keputusan menjadi lebih mudah. Namun, perlu Anda ketahui bahwa terdapat jenis-jenis jurnal keuangan yang harus dipahami seperti jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, hingga jurnal pembalik.  Jika Anda tidak ingin direpotkan dalam pembuatan jurnal keuangan. Anda dapat menggunakan software pengelolaan keuangan yang dapat  membantu seluruh aktivitas keuangan perusahaan Anda lebih mudah.  Sebagai salah satu software pengelolaan keuangan yang terbaik, bambootree hadir untuk membantu pengelolaan keuangan menjadi lebih baik lagi. Yang menariknya  pada layanan bambootree ini dapat terintegrasi dengan layanan accurate online.  Tertarik ingin menggunakannya? Hubungi team marketing kami

Jurnal Keuangan: Pengertian dan Manfaatnya Read More »

6 Hal Wajib Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

6 Hal Wajib Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

Jika perusahaan Anda ingin menyusun sebuah laporan keuangan konsolidasi, pentingnya untuk memahami beberapa hal. Sehingga, informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai indikator keuangan perusahaan yang sehat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai hal-hal yang harus dipahami ketika menyusun laporan keuangan konsolidasi:  Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi  Penyusun Laporan Keuangan Konsolidasi, sangatlah penting bagi kesehatan financial perusahaan yang telah memiliki anak perusahaan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:   1. Memeriksa Tiap Akun Sebelum Anda membuat laporan konsolidasi, maka sangatlah penting untuk memeriksa setiap akun. Hal ini akan membantu Anda dalam memahami mana akun yang berperan untuk induk dan anak perusahaan.  Sehingga, ketika perusahaan induk nantinya akan menambahkan laporan berupa penambahan aset, saham, maupun pendapatan akan ditulis pada laporan konsolidasi dengan tepat sesuai dengan akun yang ada. 2. Perhatikan Tiap Ketentuan  Selanjutnya, Anda wajib untuk memahami ketentuan pada tiap laporan terutama dalam laporan keuangan konsolidasi.  Hal ini karena laporan yang bersifat gabungan makan bisa saja laporan keuangan memiliki kebijakan masing-masing.  Misal saja, ketika PT Induk berinvestasi kepada PT Anak, maka dalam pelaporan keuangan konsolidasi, investasi tidak boleh dimasukan.  3. Melakukan Eliminasi Pelaporan Dalam menghindari adanya transaksi intragrup, maka sangat penting adanya eliminasi transaksi. Hal ini dapat membantu dalam meminimalisir adanya penggandaan Angka yang terjadi pada laporan konsolidasi. 4. Pahami Perbedaan Investasi dan Ekuitas Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa dalam laporan keuangan konsolidasi tiap investasi induk pada perusahaan tidak boleh dimasukan pada laporan. Sehingga, ekuitas ataupun nilai kepemilikan dari PT Induknya juga tidak dapat dimasukan pada neraca konsolidasi. 5. Identifikasi Kepentingan  Laporan keuangan konsolidasi juga mengidentifikasi posisi kepemilikan minoritas pada PT anak perusahaan. Hal ini sangat penting, terutama untuk memahami kepentingan non-pengendalian  agar mudah untuk mengetahui untung dan rugi.   6. Perhatikan Tanggal Laporan  Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, sangatlah penting untuk diperhatikan tanggal laporan. Sebab, tanggal laporan dapat menjadi salah satu penentu periode pelaporan antar PT induk dengan PT Anak.  Sehingga, jika nantinya pada periode laporan tersebut ditemukan tanggal yang berbeda. Maka, sangatlah penting untuk melakukan penyesuaian agar data yang diberikan tetap relevan dan akurat. Baca Juga: Kenali Perbedaan Laporan Konsolidasi dan Laporan Biasa Dengan mengetahui hal yang penting dalam penyusunan laporan konsolidasi, maka Anda bisa meminimalisir kesalahan yang dapat saja terjadi.  Melalui pemeriksaaan akun,  memperhatikan ketentuan serta memperhatikan tanggal laporan dapat membantu Anda dalam membuat laporan keuangan konsolidasi dengan baik. 

6 Hal Wajib Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi Read More »

Scroll to Top