Dalam memastikan keakuratan data pada perusahaan, jurnal pembalik sangatlah penting. Sebab, Jurnal pembalik digunakan untuk membalikkan entri yang sudah dicatat sebelumnya, terutama ketika terjadi kesalahan dalam pencatatan transaksi atau untuk menyesuaikan pencatatan yang tidak sesuai dengan realitas.Â
Apa itu Jurnal Pembalik?Â
Jurnal pembalik (reversing entry) adalah salah satu jenis jurnal akuntansi yang dikhususkan untuk membalikkan entri jurnal yang telah dibuat pada periode akuntansi sebelumnya. Â
Secara sederhana, jurnal ini akan diibaratkan sebagai “pembersih” yang berguna untuk membatalkan efek dari pencatatan sebelumnya yang bisa saja mengalami kesalahan/membutuhkan penyesuaian.Â
Jurnal pembalik biasanya akan digunakan saat akuntan ingin menyederhanakan pencatatan transaksi kas pada periode baru, terutama ketika ada transaksi yang sudah tercatat di periode sebelumnya, namun memerlukan penyesuaian agar tidak ada duplikasi pada periode berikutnya. Â
Baca Juga:Â Jurnal Kas Kecil:Pengertian dan Fungsinya
Mengapa Jurnal Pembalik Digunakan Oleh Perusahaan?Â
Dengan adanya jurnal pembalik maka akuntan dapat mencegah adanya duplikasi pencatatan pada transaksi. Berikut adalah fungsi jurnal pembalik lainnya:Â
1. Mencegah Duplikasi PencatatanÂ
Salah satu fungsi jurnal pembalik adalah mencegah duplikasi pencatatan transaksi pada periode selanjutnya.
2. Memastikan Laporan Keuangan AkuratÂ
Dengan membalikkan pencatatan yang tidak relevan, maka jurnal pembalik dapat memastikan bahwa laporan keuangan tercermin pada kondisi yang sebenarnya.
3. Menyederhanakan Proses PencatatanÂ
Jurnal pembalik menyederhanakan pencatatan transaksi pada periode baru, khususnya transaksi yang bersifat penyesuaian, seperti pendapatan yang belum diterima atau biaya yang belum dibayar. Tanpa jurnal pembalik, akuntan harus secara manual melakukan penyesuaian untuk transaksi tersebut, yang bisa lebih rumit dan memakan waktu.
4. Mempermudah Penutupan Buku:
Jurnal pembalik juga mempermudah proses penutupan buku pada akhir periode. Dengan menggunakan jurnal pembalik, perusahaan dapat memastikan bahwa transaksi yang seharusnya tidak ada lagi di periode berikutnya, seperti biaya yang sudah dibayar atau pendapatan yang sudah diterima, tidak akan mencampuri pencatatan periode yang baru.
5. Mengurangi Risiko Kesalahan Akuntansi:
Penggunaan jurnal pembalik dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan dan memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan tetap konsisten dan dapat dipercaya. Dengan mengoreksi transaksi yang tidak sesuai, jurnal pembalik membantu meningkatkan integritas dan transparansi data akuntansi perusahaan.
Baca Juga:Â General Ledger: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya di Akuntansi
Akun-akun yang Memerlukan Jurnal Pembalik
Walaupun dapat membantu dalam menyederhanakan proses pencatatan, tetapi tidak semua akun memerlukan jurnal pembalik. Berikut adalah akun yang membutuhkan jurnal pembalik:
1. Akun Pendapatan (Revenue Account)
Akun pendapatan digunakan ketika sebuah transaksi pendapatan telah dicatat pada akhir periode akuntansi, tetapi setelah dilakukan verifikasi, transaksi tersebut belum terjadi atau belum dapat diakui.Â
Sehingga, adanya jurnal pembalik akan membalikkan laporan keuangan yang berhubungan dengan pendapatan yang belum terkonfirmasi, sehingga pendapatan yang dihitung pada periode baru hanya benar-benar yang terjadi.
2. Akun Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)
Selanjutnya pada jurnal pembalik juga akan membutuhkan akun beban dibayar dimuka. Biasanya terjadi ketika perusahaan membayar beban dimuka untuk periode yang akan datang seperti biaya sewa. Namun pada akhir, periode akuntansi, beban ini dicatat sebagai aset sementara dan harus diakui secara bertahap.
3. Akun Beban Yang Harus Dibayar (Accrued Expenses)
Akun beban yang harus dibayar mencatat kewajiban yang telah terjadi namun belum dibayar pada akhir periode akuntansi, seperti gaji atau biaya yang harus dibayar lainnya. Pada awal periode berikutnya, jika pembayaran untuk beban ini sudah dilakukan atau sudah tercatat dengan benar, jurnal pembalik digunakan untuk menghapus entri beban yang harus dibayar tersebut.
4. Akun Penyusutan (Depreciation)
Akun penyusutan digunakan untuk mencatat pengurangan nilai aset tetap yang dicatat sebagai beban selama masa manfaatnya. Pada akhir periode, perusahaan mencatat estimasi penyusutan untuk aset tetap. Namun, jika setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata penyusutan yang dicatat pada periode sebelumnya tidak sesuai, jurnal pembalik digunakan untuk mengoreksi atau membalikkan entri penyusutan tersebut.
Cara Membuat Jurnal PembalikÂ
Pada dasarnya, membuat jurnal pembalik sangatlah mudah. Sebab, Akuntan hanya perlu untuk mengikuti langkah-langkah dalam jurnal pembalik. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Identifikasi Transaksi Yang Perlu Dibalik
Langkah pertama dalam membuat jurnal pembalik adalah tentunya akuntan akan mengidentifikasi mana transaksi yang memerlukan jurnal pembalik. Biasanya akun-akun seperti Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses), Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues), Beban dibayar dimuka (prepaid expenses) dan Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue) akan dicek dan dicatat.
2. Membuat Catatan Jurnal PembalikÂ
Setelah semua akun teridentifikasi, maka akuntan akan membuat catatan jurnal untuk membalik transaksi tersebut. Namun perlu diingat, pastikan bahwa saldo yang dicatat telah sesuai dengan jumlah yang harus dibalikan. Hal ini bertujuan, agar laporan keuangan tetap seimbang dan akurat.
3. Periksa kembali CatatanÂ
Agar jurnal pembalik akan tetap akurat, Anda dapat memeriksa catatan secara lebih detail. Dengan melakukan pemeriksaan ini, akan membantu menghindari duplikasi atau kesalahan yang mungkin saja terjadi yang berakibat terhadap akurasi laporan keuangan.
4. Terapkan Jurnal PembalikÂ
Setelah semua langkah diterapkan saatnya Anda menerapkan pada jurnal pembalik terhadap sistem akuntansi di awal periode. Dengan demikan, jurnal pembalik akan sesuai dengan yang diharapkan.Â
BambooTree: Optimalkan Pembuatan Jurnal KeuanganÂ
Jurnal pembalik memainkan peran penting dalam akurasi laporan keuangan. Sebab, jurnal ini akan menghapus dan mengoreksi entri yang tidak relevan atau salah. Dengan demikian, tidak akan ada duplikasi atau kesalahan yang mungkin terjadi pada laporan keuangan. Selain itu, akuntan juga dapat memastikan bahwa hanya transaksi yang benar-benar terjadi yang tercatat, sehingga laporan keuangan menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.
Namun, bagaimana jika perusahaan tersebut memiliki cabang? Tentunya, pencatatan jurnal pembalik menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, bambootree hadir sebagai software konsolidasi & backdate yang dapat membantu dalam mengkonsolidasikan data secara otomatis.
Menariknya software ini juga mendukung impor data dari excel, sehingga software ini dapat membantu perusahaan dalam mengintegrasikan seluruh data yang dimiliki dari berbagai sumber.Â
Jadi masih mau direpotkan dalam pembuatan jurnal keuangan? Yuk coba bambootree sekarang dan mudahkan pembuatan jurnal keuangan dengan mudah dan efisien.Â





