Pengertian Jurnal Penyesuaian

Menurut Wikipedia, jurnal penyesuaian adalah penyesuaian saldo akun dalam buku besar. Ayat jurnal penyesuaian adalah catatan yang dibuat untuk mencatat perubahan saldo pada beberapa akun. Tujuannya adalah agar saldo akhir akun menunjukkan jumlah yang sebenarnya.

Jurnal penyesuaian memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Menetapkan saldo akun-akun nominal (pendapatan dan beban) yang dapat diakui dalam siklus akuntansi, menunjukkan situasi yang sebenarnya.
  2. Menghitung perkiraan pendapatan dan beban yang sebenarnya selama siklus akuntansi.
  3. Menetapkan saldo catatan pada setiap akun buku besar di akhir siklus akuntansi sehingga perkiraan saldo kewajiban dan harta menunjukkan jumlah sesungguhnya.

Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

Jurnal penyesuaian perusahaan dagang adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun dalam buku besar sehingga perlu penyesuaian pada akhir siklus akuntansi. Dengan demikian, saldo akun dalam buku besar menunjukkan jumlah yang sebenarnya.

Tujuannya adalah untuk mencatat pendapatan atau beban yang tidak diakui dalam siklus akuntansi tersebut. Pencatatan jurnal penyesuaian ini dikategorikan ke dalam dua hal:

  1. Akrual: Pengakuan atas pendapatan yang belum diterima dan beban yang belum dibayar atau harus dibayar.
  2. Deferal: Penangguhan pengakuan atas pendapatan diterima di muka dan beban dibayar di muka.

Akun-Akun yang Menggunakan Jurnal Penyesuaian

Beberapa akun yang menggunakan jurnal penyesuaian dalam akuntansi meliputi:

  1. Persediaan barang dagang: Menggunakan jurnal penyesuaian untuk menghilangkan persediaan awal dan mencatat persediaan akhir dengan metode Ikhtisar Rugi-Laba.
  2. Persediaan perlengkapan: Perlengkapan yang telah terpakai memerlukan jurnal penyesuaian.
  3. Biaya dibayar di muka: Memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir siklus akuntansi.
  4. Biaya yang menjadi hak dibayar: Memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir siklus akuntansi.
  5. Beban yang harus dibayar: Utang yang harus dibayar pada tiap akhir siklus akuntansi.
  6. Pendapatan yang menjadi hak diterima: Pendapatan yang belum diterima memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir siklus akuntansi.
  7. Piutang tak tertagih: Membuat jurnal penyesuaian atas taksiran kerugian piutang yang tak tertagih.
  8. Penyusutan aset tetap: Aset tetap memerlukan jurnal penyesuaian di akhir siklus akuntansi.

Contoh Pencatatan Jurnal Penyesuaian

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki perlengkapan yang mengalami penyusutan sebesar Rp300.000.000 pada bulan Desember 2023. Maka, ini menambah beban penyusutan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp300.000.000.

Jurnal penyesuaian untuk penyusutan perlengkapan adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Desember 2023 Beban Penyusutan Perlengkapan Rp300.000.000
Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Rp300.000.000

Baca Juga : 5 Contoh Biaya Peluang dalam Kehidupan Sehari-hari

Kesimpulan

Jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun untuk memperbarui data dalam buku besar pada akhir siklus akuntansi. Jurnal ini penting untuk memastikan saldo kas perusahaan menunjukkan angka yang sebenarnya, yang penting untuk pengambilan keputusan krusial.

Bagikan artikel ini ke

Scroll to Top