Memahami aktiva tetap, Setelah kita memahami konsep dasar akuntansi, memahami laporan neraca dan laba rugi serta mampu membuat akun-akun neraca dan laba rugi, dan bisa menjurnal. Maka sebenarnya sudah bisa menyusun laporan keuangan.
Kali ini, kita akan mengulas bersama mengenai aktiva tetap dan penyusutannya. Dimana penyusutan aktiva tetap ini mempengaruhi laporan keuangan baik neraca maupun laba rugi.
Apa sebenernya aktiva tetap itu ? Mengapa ada penyusutan aktiva tetap ? Serta bagaimana pengaruhnya terhadap laporan keuangan ?
Aktiva Tetap
Pada dasarnya aktiva itu terbagi menjadi aktiva lancar dan tidak lancar. Aktiva lancar merupakan aktiva yang bisa dirubah dalam tempo kurang dari 1 periode atau 1 tahun. Sedangkan aktiva tidak lancar sendiri umumnya tidak berubah dalam tempo 1 periode atau 1 tahun.
Pada aktiva tidak lancar, umumnya terbagi menjadi 2, yakni aktiva tetap dan aktiva lainnya (tidak termasuk aktiva tetap). Aktiva tetap merupakan aktiva yang memiliki karakteristik :
- Memiliki umur ekonomis (bisa dimanfaatkan) lebih dari 1 tahun
- Didapatkan untuk digunakan meningkatkan penjualan dan menunjang operasional perusahaan, bukan untuk dijual belikan
- Bisa berwujud maupun tidak berwujud
- Umumnya bisa mengalami penurunan nilai ekonomis (manfaat)
Contoh aktiva tetap seperti :
- Peralatan produksi
- Kendaraan operasional
- Tanah dan bangunan kantor atau gudang
- Inventaris kantor
Penyusutan Aktiva Tetap
Dikarenakan aktiva tetap itu pada umumnya bisa mengalami penurunan nilai ekonomis (manfaat), maka harus diakui bahwa terjadi beban akibat penurunan nilai ekonomis tersebut, yang disebut sebagai Penyusutan.
Penyusutan tersebut akan terjadi secara berkala sepanjang umur ekonomis atas aktiva tetap tersebut.
Sebagai contoh adalah kendaraan operasional. Dimana kendaraan tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Selama perjalanannya menunjang kegiatan operasional perusahaan, maka kendaraan tersebut mulai mengalami penurunan manfaat, seperti karena mengalami keausan, kerusakan, keusangan, penurunan kinerja, maupun pembatas hukum atas penggunaannya.
Sehingga, kuncinya adalah penurunan nilai ekonomis sama dengan penyusutan.
Lah, yang perlu diketahui adalah bahwa tidak semua aktiva tetap itu bisa mengalami penyusutan, selama memiliki nilai ekonomis (manfaat) yang tidak terbatas, seperti tanah yang selalu memiliki nilai ekonomis.
Bagaimana dengan bangunannya ? Apakah juga tidak menyusut seperti tanah ? Sedangkan pada umumnya saat beli bangunan sudah beserta tanahnya.
Dalam kasus ini, perlu diidentifikasi terlebih dahulu, apakah bangunan mengalami penurunan nilai ekonomis (manfaat) sepanjang penggunaannya ? Jika iya, maka bangunan tersebut mengalami penyusutan. Oleh karenanya nilai bangunan tersebut harus dipisahkan dengan tanahnya.
Baca Juga : Prive dalam Akuntansi: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitung
Pengaruh Penyusutan Aktiva Tetap terhadap Laporan Keuangan
Memahami aktiva tetap bahwa penyusutan aktiva tetap merupakan beban, maka tentu berpengaruh terhadap laporan keuangan, diantarnya :
- akan berpengaruh terhadap laba rugi dalam setiap periodenya. Semakin besar penyusutan aktiva perusahaan, maka beban yang ditanggung perusahaan tersebut semakin besar pula dan laba yang didapatkan akan lebih kecil.
- akan berpengaruh terhadap nilai total aktiva perusahaan di dalam neraca.
- selain itu, berpengaruh pula terhadap arus kas perusahaan. Dimana beban penyusutan suatu aktiva tetap memperbesar kas atas operasional atau dengan kata lain, beban penyusutan merupakan beban yang terjadi tanpa mengeluarkan kas pada saat terjadinya.