Dalam akuntansi, menjaga keseimbangan antara kredit dan debit sangat penting untuk memastikan akurasi laporan keuangan. Sebab, neraca saldo digunakan untuk memverifikasi informasi dalam buku besar.
Namun, meskipun neraca saldo seimbang, laporan keuangan belum tentu mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya, karena ada transaksi yang belum tercatat dan perlu disesuaikan. Oleh karena itu, neraca saldo setelah penyesuaian menjadi langkah krusial untuk memastikan laporan keuangan akurat dan mencerminkan keadaan keuangan yang sesungguhnya.
Apa itu Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah laporan yang menyajikan saldo akhir dari akun-akun dalam buku besar, biasanya dibuat ketika terdapat transaksi yang belum tercatat sepenuhnya pada periode akuntansi sebelum penutupan.
Dengan adanya laporan penyesuaian ini, perusahaan dapat memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah tercatat dengan akurat, sehingga laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya.
Walaupun sama-sama dibuat pada akhir periode, neraca saldo setelah penyesuaian berbeda dengan neraca saldo setelah penutupan. Hal ini karena neraca saldo setelah penyesuaian mencakup transaksi yang perlu disesuaikan, seperti pendapatan yang belum diterima atau beban yang belum dibayar.
Berbeda dengan halnya neraca saldo setelah penutupan akan berfotokus pada laporan yang disusun setalah semua penyesuaian dilakukan dan akun sementara ditutup pada akhir periode.
Mengapa Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Perlu dibuat
Pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian akan membantu bisnis dalam memperoleh informasi keuangan yang lebih akurat. Terutama, ketika adanya penyesuain terhadap akun-akun yang tercatat sepenuhnya.
Selain itu, pembuatan laporan ini juga membantu perusahaan dalam memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku, mengurangi risiko kesalahan pencatatan, dan memberikan dasar yang kuat untuk menyusun laporan keuangan lainnya, seperti laporan laba rugi dan neraca. Dengan demikian, laporan ini akan membantu sebagai alat verifikasi terhadap laporan keuangan perusahaan.
Komponen-Komponen Yang Perlu Disesuaikan
Dalam membuat laporan keuangan sesuai dengan kondisi sesungguhnya, neraca saldo setelah penyesuaian perlu dibuat. Namun, agar informasi yang disajikan benar-benar akurat dan dapat dipercaya, maka sangatlah penting untuk memahami komponen-komponen berikut ini untuk disesuaikan:
1. Beban Terutang
Salah satu komponen yang perlu disesuaikan adalah beban terhutang, sebab biasanya komponen ini terjadi ketika suatu beban atau biaya telah diperoleh atau terjadi, tetapi belum dibayar atau dicatat dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
Dengan demikian, ketika terdapat hal-hal yang sudah dibayar namun belum dicatat, perusahaan perlu melakukan penyesuaian agar laporan keuangan mencerminkan keuangan yang sesungguhnya.
2. Pendapatan Yang Harus Diterima
Komponen selanjutnya, akuntan perlu melakukan pengecekan pada pendapatan yang harus diterima. Hal ini dilakukan karena pendapatan tersebut mungkin sudah diperoleh melalui penyelesaian transaksi atau pengiriman barang/jasa, namun pembayaran belum diterima atau tercatat dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
Jika tidak disesuaikan, laporan keuangan dapat mencerminkan pendapatan yang kurang, sehingga mengurangi akurasi dan transparansi kondisi keuangan perusahaan.
3. Penyusunan Aktiva Tetap
Selain itu, menyesuaikan nilai aktiva tetap juga perlu dilakukan, terutama terkait dengan penyusutan. Sebab, penyusutan akan mengurangi nilai tercatat aktiva tetap seiring dengan berjalannya waktu dan penggunaan, yang mencerminkan penurunan nilai ekonomi dari aset tersebut.
Tanpa penyesuaian penyusutan yang tepat, nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan bisa terlihat lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga tidak menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya
4. Beban Dibayar Dimuka
Pembayaran yang telah dilakukan, maka penting untuk lakukan pemeriksaan beban dibayar di muka. Hal ini karena beban yang dibayar di muka, seperti asuransi atau langganan, harus dibagi dan diakui sebagai beban selama periode yang relevan.
Jika tidak disesuaikan, perusahaan dapat mencatat beban yang lebih besar dari yang seharusnya pada periode berjalan, yang dapat memengaruhi laporan laba rugi dan posisi keuangan.
5. Pendapatan Dibayar di Muka
Pendapatan yang diterima di muka namun belum menjadi hak perusahaan, seperti pembayaran di muka dari pelanggan untuk barang atau jasa yang akan diberikan di masa depan.
Baca Juga: Apa perbedaan antara neraca dan neraca saldo?
Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Pada dasarnya, pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat. Berikut adalah cara membuat neraca saldo setelah penyesuaian:
1. Mengindentifikasi Akun
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua akun yang perlu disesuaikan. Ini termasuk akun-akun yang terkait dengan pendapatan yang belum diterima, beban terutang, dan aktiva tetap yang perlu disusutkan.
2. Menutup Akun Pendapatan dan Biaya
Setelah transaksi di identifikasi, langkah berikutnya adalah menutup akun-akun pendapatan dan biaya sementara untuk menghitung laba atau rugi bersih selama periode akuntansi.
3. Melakukan Penyesuaian Saldo Akun
Selanjutnya, melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang memerlukan penyesuaian maupun pembaruan, seperti beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, dan penyusutan aktiva tetap.
4. Menghitung Saldo Akhir Setiap Akun
Setelah penyesuaian dilakukan, maka Anda dapat menghitung saldo akhir untuk setiap akun agar neraca saldo mencerminkan posisi keuangan yang sesungguhnya.
5. Merangkum Neraca Saldo
Setelah saldo akhir dihitung, maka Anda dapat merangkum neraca saldo. Namun, perlu dipastikan bahwa total debit dan kredit tetap seimbang. Keseimbangan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua transaksi telah tercatat dengan benar dan tidak ada kesalahan dalam pencatatan akun.
6. Memeriksa Kembali dan Koreksi
Walaupun sudah melakukan identifikasi tiap akun dengan teliti, maka perlu memeriksa kembali seluruh saldo dan mengoreksi terhadap penyesuaian yang telah dibuat. Ini penting, karena kesalahan kecil dalam pencatatan atau penyesuaian dapat memengaruhi akurasi laporan keuangan secara keseluruhan.
Dengan melakukan pemeriksaan yang cermat, Anda dapat memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan benar dan laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya.
6. Menyiapkan Laporan Keuangan Akhir
Setelah semua penyesuaian dan koreksi selesai, gunakan neraca saldo setelah penyesuaian untuk menyiapkan laporan keuangan akhir, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Bambootree: Bantu Optimalkan Pembuatan Laporan Konsolidasi
Neraca saldo setelah penyesuaian sangatlah penting dalam menjamin keseimbangan debit dan kredit, serta memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya. Namun, proses penyesuaian ini juga memerlukan ketelitian dan pemahaman yang mendalam tentang transaksi yang belum tercatat dengan tepat. Tanpa penyesuaian yang benar, laporan keuangan dapat menyesatkan dan tidak memberikan gambaran yang akurat tentang posisi finansial perusahaan.
Untuk membantu dalam memudahkan proses penyesuaian, terutama bagi perusahaan yang memiliki banyak cabang, penting bagi perusahaan untuk menggunakan software konsolidasi dan backdate. Oleh karena itu, Bambootree hadir sebagai solusi yang efektif untuk mengkonsolidasikan data dari berbagai cabang dan sumber secara otomatis.
Selain itu, fitur backdate yang dimiliki oleh Bambootree memungkinkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian pada periode yang sesuai, tanpa harus mengubah atau merusak laporan yang telah ada. Tertarik untuk menggunakan Bambootree? Yuk hubungi tim marketing kami untuk mencoba demo dari bambootree.





