April 15, 2025

Karakteristik Kas Kecil Pada Perusahaan

Karakteristik Kas Kecil Pada Perusahaan

Kas kecil atau petty cash pada tiap bisnis dapat membantu dalam pembiayaan pengeluaran operasional yang bersifat rutin dan nominal yang sangat kecil. Tidak hanya itu, kas kecil juga biasanya digunakan untuk membayarkan kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat dibayar melalui cek maupun transfer bank. Berikut adalah penjelasan mengenai  karakteristik kas kecil: Karakteristik Kas Kecil  Dalam membiayai pengeluaran yang bersifat rutin, biasanya bisnis akan mengambil keuangan tersebut melalui kas kecil. Berikut adalah karakteristik kas kecil:  1. Memiliki Jumlah Dana Terbatas Salah satu karakteristik yang ada dalam kas kecil yaitu tidak memiliki dana yang cukup banyak. Itu berarti kas kecil (petty cash) hanya memiliki jumlah yang terbatas. Hal itu karena, kas kecil biasanya telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan operasional harian oleh manajemen perusahaan.  Sehingga, dengan adanya penetapan nominal yang ada akan membantu perusahaan untuk mengontrol dan mencegah penyalahgunaan dana yang telah dikeluarkan.  2. Memiliki Kegunaan untuk Pengeluaran Rutin dan Kecil  Karakteristik selanjutnya yang ada pada kas kecil yaitu memiliki kegunaan untuk pengeluaran yang rutin. Namun, perlu diingat transaksi rutin yang dapat dibayar dengan menggunakan uang yang berasal pada Petty cash adalah yang memiliki nominal kecil dan bersifat rutin.  Biasanya, transaksi yang dibayarkan dengan kas kecil meliputi pembelian ATK (Alat Tulis Kantor) maupun konsumsi rapat.  3. Memiliki Tempat Khusus Untuk Menyimpan  Kas kecil yang ada pada perusahaan biasanya akan ditempatkan pada tempat khusus seperti petty cash box atau kotak kas kecil. Dengan demikian nantinya akan membantu dalam melakukan pengawasan oleh manajemen perusahaan maupun mengakses keuangan dengan mudah.  4. Memiliki Staf Pengelolaan  Selanjutnya, petty cash biasanya akan dikelola oleh seorang staff yang telah ditunjuk oleh manajemen perusahaan. Biasanya staf pengelola kas kecil akan disebut dengan kasir kas kecil.  Tidak hanya mengeluarkan keuangan saja, namun kasir kas kecil juga ditugaskan untuk mencatat setiap transaksi yang ada dan memastikan saldo tetap sesuai dengan kesepakatan. 5. Memiliki Sistem Pencatatan  Kas kecil atau petty cash yang ada dalam perusahaan juga memiliki pencatatan  yang detail. Biasanya staf yang ditunjuk oleh perusahaan akan selalu mendokumentasikan setiap pengeluaran yang ada. Pencatatan pada kas kecil ini akan  dilakukan pada jurnal kas kecil yang berisikan tabel seperti tanggal transaksi, jumlah uang yang dikeluarkan, dan tujuan penggunaan uang. Selain itu, pada jurnal kas kecil juga biasanya akan dilampirkan dokumentasi keuangan seperti nota maupun kwitansi pembelian. 6. Memiliki Sistem Pengisian Kembali  Yang menarik, kas kecil ini memiliki sistem pengisian kembali. Hal ini terjadi, agar dana yang ada pada kas kecil tetap memiliki dana sesuai dengan ketentuan yang ada.   Jadi setiap dana yang ada pada kas kecil digunakan dan memiliki jumlah uang yang menipis. Maka staf yang ditugaskan untuk mengelola kas kecil akan melakukan permintaan kepada bagian finance perusahaan untuk pengisian saldo kas kecil kembali seperti semua.  Dengan demikian, seluruh kegiatan operasional rutin dapat terpenuhi tanpa mengganggu arus kas utamanya.  Baca Juga: Strategi Cara Mengelola Kas Kecil Pada Perusahaan Kesimpulan Adanya kas kecil dapat membantu perusahaan dalam mengelola keuangan tanpa mempengaruhi kas utama. Sehingga sangat penting untuk memahami karakteristik kas kecil agar semua pengeluaran dengan nominal kecil dan rutin dapat terdokumentasikan dengan baik. 

Karakteristik Kas Kecil Pada Perusahaan Read More »

Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan

Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan

Dalam mengelola keuangan perusahaan yang lebih baik, tentunya sering ditemukan adanya berbagai macam jurnal. Salah satu, jurnal yang digunakan adalah kas kecil yang berfungsi untuk melakukan pembayaran secara rutin.  Namun tahukan Anda dalam mengelola kas kecil terdapat metode yang sering digunakan yaitu sistem Imprest. Artikel ini bertujuan untuk membantu Anda dalam memberikan pemahaman mendalam tentang metode ini, serta menjelaskan bagaimana tahapan pengelolaannya.  Apa itu Sistem Imprest pada Kas Kecil? Sistem Imprest adalah salah satu cara yang digunakan untuk pengelolaan kas kecil. Pada metode ini kas kecil, biasanya saldo  yang ada telah tentukan oleh manajemen perusahaan jadinya bersifat tetap.  Karena sifat yang tetap ini, setiap periode akan diisi kembali saldo tersebut sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.  Namun, perlu diketahui pada sistem imprest, perusahaan akan menunjuk seseorang yang bertugas untuk mengelola keuangan. Tak hanya pengelolaan saja, tetapi mereka yang ditunjuk nantinya wajib untuk mendokumentasikan bukti pengeluaran yang diambil dari kas kecil tersebut.   Sehingga, nantinya setiap pengeluaran yang diambil dari kas kecil dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, pengelola juga akan dimudahkan untuk  minta ke manajemen untuk melakukan pengisian kembali.  Baca Juga: Jurnal Kas Kecil:Pengertian dan Fungsinya Bagaimana Tahapan Pengelolaan Pada Kas Kecil?  Pada pengelolaan kas kecil dengan sistem imprest akan melibatkan beberapa tahapan yang akan dilalui. Berikut adalah tahapan pada metode imprest: 1. Penetapan Dana Pada metode imprest ini, biasanya akan diawali dengan penetapan jumlah saldo keuangan pada tiap periode. Jumlah saldo yang dikeluarkan pada kas kecil biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan harian maupun bulan dari perusahaan. 2. Penunjukan Penanggung Jawab Setelah ditentukan, nantinya perusahaan akan menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk mengelola kas kecil. Selain, mengelola orang tersebut juga harus mendokumentasikan untuk penggunaan uang yang berasal dari kas kecil. 3. Penggunaan Dana Kas Kecil Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa penggunaan kas hanya dapat digunakan membayar biaya operasional rutin dari perusahaan dengan nominal yang kecil. Sehingga, kas kecil hanya dapat digunakan untuk membayarkan seperti pembelian atk maupun konsumsi rapat perusahaan. 4. Pencatatan dan Pelaporan Pada tahapan selanjutnya, seorang yang sudah diberikan tanggung jawab nantinya melakukan pencatatan setiap ada transaksi yang ada. Selain itu, dalam memudahkan untuk pendokumentasian, biasanya dalam lampirannya juga terdapat nota maupun kwitansi. Dengan adanya dokumentasi tersebut, maka dapat memudahkan untuk mengaudit keuangan. 5. Pengisian Kembali Perlu diketahui bahwa metode imprest ini memiliki nominal saldo yang tetap, maka diakhir periode biasanya seorang yang diberikan tanggung jawab akan meminta agar saldo kas kecil diisi kembali sesuai dengan ketentuan manajemen. Bagaimana Cara Implementasi Sistem Imprest pada Kas Kecil    Dalam membantu Anda untuk lebih mudah dalam memahami sistem imprest pada kas kecil yang ada pada perusahaan. Berikut adalah contohnya: PT Cinta Sejati adalah salah satu perusahan yang menggunakan metode imprest pada kas kecil. Pada awal periode yang dimulai tanggal 1 Januari, perusahaan tersebut menetapkan jumlah kas kecil memiliki saldo Rp3000.000,- Dalam mendukung kebutuhan perusahaan, seorang yang telah ditunjuk untuk mengelola dana kas kecil telah mencatat pengeluaran hingga tanggal 12 Januari sebesar Rp2.000.000,- dengan rincian sebagai berikut: Biaya Konsumsi Meeting Rp1.000.000,- Biaya Transportasi Rp500.000,- Biaya Pembelian Alat Tulis Rp500.000,-  Lalu, karena saldo kas kecil telah berkurang, maka pengelola kas kecil memintanya agar saldo kas kecil tersebut diisi kembali sebanyak Rp 2000.000,- untuk mengganti dana yang telah dikeluarkan pada tanggal 14  Januari. Selama periode berjalan hingga 31 Januari, saldo kas kecil tersebut digunakan kembali untuk beberapa keperluan sebanyak Rp2000.000,-  dengan rincian sebagai berikut:  Biaya Iklan Rp500.000,- Biaya Konsumsi Rapat Rp 1000.0000  Lalu, Pencatatan Pada kas kecil dengan metode Imprest bagaimana?  Berikut ini adalah cara yang digunakan untuk mencatat kas kecil pada jurnal dengan metode imprest:  a.Jurnal pada Tanggal 1 Januari  (D) Kas Kecil Rp3.000.000 (K) Kas Rp3.000.000 b.Jurnal pada Tanggal 12 Januari  (D) Biaya Konsumsi Meeting Rp1.000.000,- (D) Biaya Transportasi Rp500.000,- (D) Biaya Pembelian Alat Tulis Rp500.000,- (K) KAS Rp2.000.000,- c. Jurnal pada Tanggal 31 Januari  (D) Biaya Iklan Rp500.000,- (D) Biaya Konsumsi Rapat Rp 1000.0000  (K) Kas Rp500.000,-    Baca Juga: Strategi Mengelola Kas Kecil Pada Perusahaan   Perlu diketahui, jurnal kas kecil diatas digunakan untuk mendokumentasikan setiap transaksi yang terjadi.  Seperti pada jurnal diatas yang menjelaskan bahwa hingga 12 Januari terdapat penggunaan saldo dari kas kecil sebanyak Rp2000.000,-. Karena saldo kas kecil telah menipis, maka seorang yang ditugaskan untuk mengelola meminta agar saldo kas kecil disesuaikan dengan saldo yang telah ditetapkan, maka bagian keuangan akan mengisi kembali sebesar Rp.2000.000,- agar saldo kas kecil terisi sesuai dengan perjanjian.  Sehingga, di akhir bulan saldo akan dibuatkan jurnal penyesuaian agar saldo kas kecil sesuai dengan kesepakatan.  Jadi, karena pada periode ini saldo kas telah di isi kembali, maka perlu dicatat agar saldo kas memiliki jumlah saldo yang sama. Berikut adalah cara penulisannya agar dapat diakui: (D) Kas Rp500.000,-  (D) Biaya Iklan Rp500.000,- (D) Biaya Konsumsi Rapat Rp1000.000,-    Kesimpulan Sistem Imprest adalah metode yang digunakan untuk pengelolaan kas kecil dengan saldo yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga, dengan memahami konsep dan tahapan yang ada, Perusahaan akan dengan mudah untuk pengelolaan arus keuangan dengan lebih baik.

Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan Read More »

Scroll to Top