Terdapat beberapa contoh laporan keuangan untuk dipelajari agar Anda yang bekerja sebagai wirausahawan dapat mengamati kondisi keuangan usaha sendiri.
Adanya laporan keuangan perusahaan yang tertata dengan rapi akan memudahkan evaluasi keuangan dan kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Sebelum mengamati beberapa contoh laporan keuangan yang bisa membantu proses berjalannya usaha Anda, mari simak dahulu pengertian dan jenisnya di bawah ini.
Apa itu Laporan Keuangan?
Laporan keuangan (Financial Report) adalah dokumen yang berisi catatan informasi seputar kegiatan keuangan atau finansial perusahaan dalam suatu periode waktu.
Dari laporan tersebut, seorang wirausahawan dapat memahami kinerja perusahaan baik dari sisi transaksi maupun cash flow. Laporan keuangan terdiri dari catatan informasi yang bisa dibuat secara sederhana dengan data yang akurat.
Biasanya, laporan keuangan perusahaan dibuat pada akhir tahun atau beberapa bulan sekali. Hasil yang didapatkan dapat membantu hitungan keuntungan, kerugian, dan kewajiban pajak yang perlu dibayar.
Jenis Financial Report
Dalam bidang kewirausahaan, terdapat beberapa jenis laporan keuangan perusahaan yang perlu diketahui, di antaranya adalah:
1. Laporan Arus Kas
Dalam dunia bisnis, pencatatan arus kas atau cash flow merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan.
Di dalamnya, terdapat laporan arus transaksi yang masuk dan keluar dalam suatu periode waktu yang nantinya dijadikan indikator pembuatan laporan untuk di periode mendatang.
Terdapat tiga komponen penting yang ada dalam laporan arus kas, yaitu arus kas dari kegiatan bisnis, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.
2. Laporan Neraca
Sering disebut sebagai balance sheet, laporan neraca berisi informasi seputar kondisi dan posisi keuangan usaha dalam suatu periode.
Adapun beberapa komponen laporan neraca yang perlu diketahui adalah jumlah aktiva, baik berupa aset maupun harta (asset), utang (liability), dan modal (equity).
3. Laporan Laba/Rugi
Jenis laporan keuangan selanjutnya fokus pada laba dan rugi perusahaan. Terdapat dua cara untuk menyusun laporan laba/rugi, yaitu secara langsung (single step) dan bertahap (multiple step).
Single step melibatkan penambahan dari atas sampai bawah untuk satu kelompok, sedangkan multiple step dilakukan secara bertahap menjadi dua kategori, yaitu pendapatan operasional dan non operasional.
Secara umum, beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam pembuatan laporan laba/rugi adalah:
- Pendapatan operasional dan non operasional.
- Tanggungan pinjaman.
- Biaya operasional.
- Pajak.
- Laba/rugi perusahaan.
4. Laporan Perubahan Modal
Apabila terdapat perubahan modal pada suatu periode, maka pembuatan laporan modal perlu dipertimbangkan.
Laporan perubahan modal sendiri mencakup besarnya perubahan modal yang dapat memberikan gambaran tentang perencanaan usaha ke depannya.
Adapun komponen yang perlu dimasukkan dalam laporan tersebut adalah kepemilikan modal awal, pengambilan dana pribadi, dan laba/rugi bersih. Maka dari itu, sebelum laporan perubahan modal dibuat, laporan laba/rugi perlu dibuat terlebih dahulu.
Contoh Laporan Keuangan
Setelah memahami beberapa hal penting seputar laporan keuangan, saatnya mengetahui contohnya untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.
Berikut adalah beberapa contoh laporan keuangan yang perlu diketahui oleh wirausahawan:
- Contoh Laporan Arus Kas
Contoh laporan keuangan pertama adalah yang berhubungan dengan arus kas. Berikut adalah bentuknya: - Contoh Laporan Neraca
Contoh laporan keuangan berikutnya adalah laporan neraca. Inilah contoh bentuk laporannya: - Contoh Laporan Laba/RugiContoh laporan keuangan selanjutnya adalah laporan laba/rugi. Berikut adalah bentuknya:
- Contoh Laporan Perubahan ModalContoh laporan keuangan terakhir adalah laporan perubahan modal. Berikut adalah gambarannya:
Itulah beberapa contoh laporan keuangan yang bisa menjadi acuan untuk pembuatan rekap aktivitas transaksi perusahaan selama periode tertentu. Dengan laporan yang akurat, perusahaan pun dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dalam suatu periode. Ketika langkah-langkah tersebut dilakukan, maka rencana pengembangan usaha bisa disusun secara matang.