Bambootree – Saat menjalankan sebuah bisnis, Anda tentu sering mendengar istilah laporan keuangan sederhana, bukan? Laporan keuangan menjadi suatu hal yang krusial dalam manajemen keuangan perusahaan.

Laporan ini bukan hanya dibutuhkan oleh perusahaan besar, melainkan juga perusahaan kecil skala rumahan sekalipun. Laporan ini diperlukan untuk mengukur kinerja dan target yang sudah dicapai oleh perusahaan.

Laporan keuangan sederhana membantu Anda merekap sumber keuntungan, sehingga Anda dapat lebih memaksimalkan bisnis yang sedang dikembangkan dengan cara meningkatkan kuantitas dan kualitas produk atau jasa.

Sebuah perusahaan harus memiliki manajemen keuangan yang sehat dan efisien untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh karena itu, diperlukan laporan keuangan untuk menilai kinerja bisnis Anda.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan sederhana adalah laporan yang memuat informasi keuangan perusahaan dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan sederhana biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.

Tujuan menyusun laporan keuangan sederhana adalah untuk membantu pemilik usaha menghitung besarnya modal, baik modal sendiri maupun modal pinjaman jangka pendek, menengah, dan panjang.

Manfaat Laporan Keuangan

Ada beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis skala kecil maupun besar. Laporan keuangan sederhana diperlukan dalam bisnis skala kecil menengah apabila Anda menginginkan bisnis yang dikelola terus berkembang dan mempunyai arah yang jelas.

Perusahaan skala besar biasanya mempercayakan akuntan ahli untuk menyusun laporan keuangan sederhana dengan sangat rapi dan detail. Laporan ini tidak hanya bermanfaat untuk menghitung laba rugi perusahaan, tetapi juga sebagai sumber informasi untuk mengambil kebijakan dalam persaingan bisnis.

Selain itu, laporan keuangan juga berguna saat Anda ingin mengajukan pinjaman dana. Laporan ini bisa menjadi acuan bagi pihak bank atau lembaga pemberi pinjaman dalam menentukan plafon, bunga, dan jangka waktu pinjaman.

Dengan laporan keuangan, Anda dapat memastikan bahwa utang yang dimiliki masih dalam batas aman, menghindari manajemen keuangan yang buruk yang dapat mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi.

Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana

Menyusun laporan keuangan sederhana bukanlah hal yang sulit. Berikut panduan langkah-langkah yang perlu dilakukan:

Mencatat Semua Pemasukan dan Pengeluaran

Contoh: Anda memiliki toko kelontong. Catat semua pengeluaran seperti pembelian barang dagangan, biaya listrik, dan gaji karyawan. Juga, catat semua pemasukan dari penjualan barang dagangan setiap hari.

Membuat Catatan untuk Kas Utama

Buku kas utama adalah gabungan catatan pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui kerugian atau keuntungan perusahaan. Contoh: Catatan kas utama mencakup semua transaksi tunai, kredit, dan penerimaan.

Menyiapkan Catatan untuk Stok Barang

Catat pemasukan dan pengeluaran barang secara berkelanjutan. Contoh: Jika toko Anda menjual 100 unit sabun pada bulan ini, catat penjualan dan sisa stok sabun dengan detail.

Mencatat Semua Inventaris Perusahaan

Catat semua inventaris atau barang yang dimiliki perusahaan, baik yang sudah dibeli maupun yang sedang diurus. Contoh: Inventaris toko kelontong bisa mencakup rak display, mesin kasir, dan komputer.

Contoh Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana

Berikut adalah contoh-contoh dari beberapa langkah yang disebutkan dalam cara menyusun laporan keuangan sederhana:

1. Mencatat Semua Pemasukan dan Pengeluaran

Contoh:

  • Pemasukan: Pada bulan Oktober, Toko Elektronik XYZ mendapatkan total penjualan sebesar Rp 50.000.000, di mana Rp 10.000.000 merupakan piutang yang sudah dibayarkan oleh pelanggan.
  • Pengeluaran: Pengeluaran selama bulan Oktober mencakup pembelian stok barang sebesar Rp 20.000.000, biaya operasional seperti listrik dan sewa toko sebesar Rp 5.000.000, serta biaya gaji karyawan sebesar Rp 8.000.000.

2. Membuat Catatan untuk Kas Utama

Contoh:

  • Total Pemasukan: Rp 50.000.000
  • Total Pengeluaran: Rp 33.000.000 (stok barang, biaya operasional, dan gaji)
  • Laba Bersih: Rp 17.000.000. Dari sini, Toko XYZ mengetahui bahwa mereka memperoleh keuntungan bersih bulan tersebut sebesar Rp 17.000.000, yang akan menjadi dasar untuk rencana bisnis ke depan.

3. Menyiapkan Catatan untuk Stok Barang

Contoh:

Toko Elektronik XYZ memiliki 100 unit kulkas pada awal Oktober. Selama bulan tersebut, mereka menjual 70 unit dan melakukan pembelian 50 unit tambahan. Sehingga, stok akhir pada akhir bulan Oktober adalah 80 unit kulkas.

Dengan pencatatan ini, pemilik dapat melihat bahwa stok barang cukup untuk menghadapi bulan berikutnya dan menghindari kehabisan persediaan.

4. Mencatat Semua Inventaris Perusahaan

Contoh:

Inventaris perusahaan mencakup aset seperti komputer, printer, meja, dan kursi kantor. Pada bulan Oktober, Toko XYZ membeli 5 unit komputer baru untuk operasional dengan total biaya Rp 25.000.000. Semua pembelian ini dicatat dengan rincian harga, tanggal pembelian, dan perkiraan usia ekonomis aset.

Contoh-contoh ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan sederhana dapat diterapkan dalam bisnis sehari-hari.

Melalui pencatatan yang jelas dan terstruktur, bisnis dapat memiliki gambaran yang akurat mengenai kondisi keuangan mereka dan lebih mudah dalam mengambil keputusan di masa mendatang.

Bagikan artikel ini ke

Scroll to Top