Di era digital saat ini, skema bisnis berkembang menjadi lebih kompleks. Transaksi jual-beli tidak lagi melibatkan satu penjual dan satu pembeli saja seperti adanya supplier, distributor, maupun agen penjualan untuk mendapatkan satu aliran pendapatan.  

Mengelola pembagian dana dari satu transaksi ke banyak pihak secara manual tentu merepotkan dan rawan kesalahan. Di sinilah split payment hadir sebagai solusi cerdas.  Berikut adalah penjelasan tentang split payment pada bisnis.

 

Apa itu Split Payment? 

Split payment adalah proses pembayaran yang dilakukan dengan cara yang terpisah. Biasanya metode pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan beberapa sumber pembayaran untuk menyelesaikan biaya transaksi. Dengan demikian, adanya split payment akan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran. 

Sebagai contoh, ketika pelanggan ingin bertransaksi pembelian produk dengan harga Rp500.000. Maka, konsumen dapat membayarnya pada beberapa jenis pembayaran misalnya Rp350.000 dengan pembayaran cash dan Rp150.000 dengan transfer virtual account.

 

Mengapa Split Payment Dibutuhkan Pada Bisnis 

 

Dengan mengimplementasikan split payment, maka pebisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, terdapat manfaat lainnya seperti: 

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional 

Dengan adanya split payment maka aliran dana akan dibagi secara otomatis sesuai dengan kesepakatan yang ada. Hal ini akan membantu dalam mengurangi waktu dan tenaga seperti dengan pembayaran manual.

2. Meminimalisir Human Error 

Kesalahan memang tidak pernah dihindari, terutama jika pembagian dana dilakukan dengan cara manual. Sehingga melalui adanya sistem split payment, tingkat human error akan terminimalisir dan proses pembagian dana akan menjadi lebih akurat dan efisien.

3. Mempercepat Arus Kas 

Dengan mempermudah proses pembayaran kepada berbagai pihak secara otomatis, split payment membantu mempercepat aliran kas dalam bisnis. Penjual, penyedia layanan, atau agen pengiriman dapat menerima pembayaran mereka lebih cepat, yang mendukung kelancaran operasional dan likuiditas perusahaan. Selain itu, ini juga mengurangi penundaan pembayaran yang bisa terjadi ketika proses manual digunakan.

4. Memudahkan Transparansi 

Dengan sistem split payment, setiap pihak yang terlibat dalam transaksi bisa melihat dan melacak pembayaran yang diterima secara real-time. Ini menciptakan tingkat transparansi yang lebih tinggi, mengurangi potensi konflik, dan meningkatkan kepercayaan antara semua pihak yang terlibat, termasuk pelanggan, penjual, dan mitra bisnis.

5. Meningkatkan Angka Penjualan 

Menggunakan split payment dapat memberikan fleksibilitas lebih kepada pelanggan dalam melakukan pembayaran, terutama dalam model bisnis multi-pihak atau marketplace. Dengan sistem ini, pelanggan bisa merasa lebih nyaman bertransaksi karena mereka tahu bahwa pembayaran akan didistribusikan dengan cara yang terorganisir. Ini juga dapat menarik lebih banyak mitra atau penjual yang ingin bergabung dengan platform, yang akhirnya meningkatkan angka penjualan.

6. Menambah Jaringan Penjualan 

Dengan adanya kemudahan dalam proses pembayaran, bisnis yang menerapkan split payment dapat menarik lebih banyak mitra, agen, atau distributor untuk bergabung dalam jaringan mereka. Hal ini dapat memperluas jaringan penjualan dan distribusi, karena kemudahan pembayaran akan meningkatkan minat dari berbagai pihak untuk berkolaborasi atau menjual melalui platform tersebut.

Baca Juga: Profit: Pengertian, Jenis dan Fungsinya

 

Kapan Bisnis Melakukan Split Payment 

Split payment pada bisnis biasanya digunakan ketika pebisnis  ingin memberikan kemudahan bagi pelanggan ketika ingin menggunakan berbagai pembayaran dalam 1 jenis transaksi. Sehingga, melalui split payment memungkinkan pembagian dana transaksi secara otomatis masuk dalam satu rekening dengan kesepakatan antara semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Payment Gateway: Solusi Transaksi Bisnis Terintegrasi

Bambootree: Solusi Integrasi Dalam Mengabungkan Proses Rekonsiliasi

Dengan penerapan split payment pada sebuah bisnis, tentulah sangat mendukung dalam berbagai proses bisnis. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah proses rekonsiliasi yang bisa menjadi lebih kompleks. Sebab, ketika proses pembayaran dilakukan melalui metode pembayaran yang terpisah, masing-masing pihak yang menerima pembayaran akan memiliki catatan transaksi yang berbeda-beda. Sehingga, perlu adanya pencocokan yang cermat setiap transaksi pada laporan keuangan.

Lalu bagaimana jika transaksi yang memiliki volume yang sering? Dalam kasus seperti ini, tantangan dalam rekonsiliasi bisa menjadi semakin besar. Sehingga perlu adanya software pengelolaan keuangan yang dapat membantu mengotomatisasi proses pencocokan transaksi, mempercepat rekonsiliasi, dan meminimalkan potensi kesalahan manusia.

Oleh sebab itu, software konsolidasi dan backdate hadir untuk membantumu menyatukan semua catatan transaksi dari berbagai sumber pembayaran, dan memungkinkan rekonsiliasi yang lebih cepat dan akurat. 

Masih ingin kompleksitas transaksi ini menghambat pertumbuhan suatu bisnis Anda? Yuk hubungi tim kami untuk berkonsultasi tentang pengelolaan keuangan perusahaan menjadi lebih baik lagi.

 

Bagikan artikel ini ke

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram
Scroll to Top