Jika Anda belum tahu apa yang dimaksud dengan Laba Bersih? Laba bersih atau net income adalah keuntungan yang didapat oleh perusahaan yang sudah dikurangi dengan berbagai hal seperti pajak ataupun pengeluaran yang relevan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci dari tentang definisi, fungsi dan cara menghitungnya.
Pengertian Laba Bersih
Pendapatan bersih atau laba bersih dapat diartikan sebagai indikator keuangan perusahaan untuk memvisualisasikan kemampuan dalam menghasilkan keuntungan setelah dikurang biaya yang relevan. Biaya tersebut mencakup beragam hal seperti operasional, pajak, maupun bunga.
Laba bersih juga dijelaskan oleh kasmir dalam bukunya yang menjelaskan mengenai sebuah pendapat yang telah dikurangi dengan seluruh biaya yang menjadi beban pada perusahaan misalnya seperti pajak maupun bunga.
Sehingga, arti laba bersih dapat disederhanakan menjadi keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya yang ditanggung perusahaan.
Pentingkah Menghitung Laba Bersih Perusahaan?
Menghitung laba bersih dari perusahaan pada dasarnya sangat penting, sebab akan membantu dalam menggambarkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan setelah dikurangi dengan biaya yang relevan. Selain itu, dengan melakukan perhitungan laba bersih juga berfungsi sebagai:
1. Sumber Dana Cadangan
Dengan menghitung pendapatan laba bersih, maka perusahaan mengetahui selisih total pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan. Sehingga ketika mengetahui selisih tersebut, bisa menjadi sumber dana cadangan yang berguna untuk pengembangan dan inovasi.
2. Membayar Hutang
Selanjutnya, laba bersih juga dapat digunakan dalam membayar hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Sebab, net income yang dimiliki perusahaan menggambarkan keuntungan yang tersedia setelah semua biaya yang relevan terpotong.
3. Mengevaluasi keuangan
Melalui perhitungan laba bersih, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan secara menyeluruh. Sehingga perhitungan ini akan digunakan sebagai identifikasi awal atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Apa Saja Yang Menjadi Faktor Dalam Perhitungan Laba Bersih?
Peroleh laba bersih tentunya akan berfluktuatif seiring dengan adanya berbagai faktor seperti:
1. Volume Penjualan
Salah satu faktor yang mempengaruhi perolehan laba bersih adalah volume penjualan. Sebab, hal ini berdampak secara langsung dengan total pendapatan yang akan diperoleh oleh perusahaan.
Semakin tinggi penjualan yang dilakukan, maka pendapatan yang masuk akan semakin besar pula yang akan berpotensi dalam meningkatkan laba bersih perusahaan.
2. Manajemen Aset
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi perolehan laba bersih adalah manajemen aset. Melalui pengelolaan aset yang baik, maka memungkinkan perusahaan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki seperti kas, piutang, maupun aset tetap.
3. Ukuran Perusahaan
Ketika perusahaan telah bertumbuh,maka laba bersih dapat meningkat seiring dengan peningkatan penjualan dan efisiensi operasional yang lebih baik. Pertumbuhan ini biasanya akan diikuti dengan ukuran perusahaan, jaringan distribusi atau kapasitas yang lebih besar.
4. Biaya Beban
Laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan juga dipengaruhi dengan biaya beban misalnya seperti operasional, gaji karyawan, hingga biasa administratif lainnya. Sehingga, untuk mendapatkan laba bersih yang maksimal perusahaan perlu untuk mengelola biaya beban agar menjadi lebih efektif.
Baca Juga: Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan
Cara Menghitung Laba Bersih
Menghitung laba bersih pada dasarnya hanya akan mengurangi total pendapatan dengan biaya beban. Berikut adalah cara menghitung laba bersih:
Laba bersih = Laba Kotor – Biaya Beban Yang Digunakan
Dimana:
- Laba kotor didefinisikan sebagai pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan transaksi dan belum adanya potongan.
- Biaya beban dapat didefinisikan sebagai pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Biaya tersebut meliputi bahan baku, operasional, sewa, atau bahkan administrasi.
- HPP atau yang disebut sebagai harga pokok penjualan dapat diartikan sebagai biaya langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan suatu produk.
Agar Anda dapat memahami cara perhitungan laba bersih, di sini akan kami sediakan juga mengenai studi kasus berikut:
Diketahui PT. Sejahtera akan menghitung laba bersih dengan total pendapatan pada 2024 sebesar Rp10.000.000 dengan harga pokok produksi sebesar Rp2.000.000. Namun dalam pengerjaannya mereka menggunakan marketing dan memperoleh gaji sebesar Rp1.000.000 serta mendapatkan pajak sebesar Rp500.000,-
Maka dapat dilakukan perhitungan dengan cara sebagai berikut:
Laba bersih = Laba Kotor – Biaya Beban Yang Digunakan
Laba bersih = (Pendapatan – HPP) – (Biaya Pajak + Biaya penjualan)
Laba bersih= (10.000.000-5.000.000) – (500.000+1.000.000)
Laba bersih= 5.000.000 -1.500.000
Laba bersih= Rp3.500.000,-
Baca Juga: Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan
Kesimpulan
Penting diingat, bahwa laba bersih adalah gambaran dari keuntungan perusahaan setelah dikurangi dengan biaya beban seperti pajak, bungan maupun operasional. Dengan mengetahui perhitungan, dapat mengetahui keuntungan yang dapat difungsikan sebagai sumber dana cadangan maupun biaya pengembangan dan inovasi.
Cara menghitung laba bersih pun cukup mudah, sebab Anda hanya perlu mengurangi total pendapatan dengan biaya beban yang dikeluarkan. Namun tak hanya sekedar pengurangan saja, perhitungan laba bersih juga harus dilakukan dengan teliti.
Untuk itu bambootree hadir sebagai software pengelolaan keuangan yang dapat mempermudah sistem akuntansi mulai dari penghitungan laba bersih, pembuatan jurnal, tau bahkan pencatatan arus kas. Menariknya bambootree juga dapat diintegrasikan dengan layanan accurate online.