Author name: admin

pajak penghasilan pasal 21

Pajak Penghasilan Pasal 21 : Pengertian dan Penjelasannya

Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21) adalah pajak penghasilan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.  Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Pemberi Kerja, yang terdiri dari Orang Pribadi dan Badan; Bendaharawan atau Pemegang Kas Pemerintah baik Pusat maupun Daerah; Dana Pensiun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Badan-Badan Lain yang Membayar Uang Pensiun dan Tunjangan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua; Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha atau Pekerjaan Bebas serta Badan yang Membayar : honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa dan/atau kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadai dengan status Subjek Pajak dalam negeri, termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama persekutuannya; honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan kegiatan dan jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak luar negeri; honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan, dan magang; Penyelenggara Kegiatan, termasuk Badan Pemerintah, Organisasi yang Bersifat Nasional dan Internasional, Perkumpulan, Orang Pribadi serta Lembaga Lainnya yang Menyelenggarakan Kegiatan, yang Membayar Honorarium, Hadiah, atau Penghargaan dalam Bentuk Apapun kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Berkenaan dengan Suatu Kegiatan. Subjek PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah orang pribadi yang merupakan: pegawai; penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya; bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan, antara lain meliputi : tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris; pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya; olahragawan penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator; pengarang, peneliti, dan penerjemah; pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan; agen iklan; pengawas atau pengelola proyek; pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara; petugas penjaja barang dagangan; petugas dinas luar asuransi; distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya; peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain meliputi : peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olahraga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya; peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja; peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu; peserta pendidikan, pelatihan, dan magang; peserta kegiatan lainnya. Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama Mantan pegawai   Bukan Subjek PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 Tidak termasuk dalam pengertian Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah: Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari Negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat: bukan warga negara Indonesia, dan; di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik; Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sepanjang bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di Indonesia Objek PPh Pasal 21 Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 adalah: penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur; penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya; penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan; imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan; imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun. penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh: Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit). Baca Juga : Perbedaan PPh21 dan PPh23 dalam Perpajakan Bukan Objek PPh Pasal 21 Tidak Termasuk Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21 Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa; Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali kecuali penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ./2009; Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan hari tua kepada badan penyelenggara tunjangan hari tua atau badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang dibayar oleh pemberi kerja; Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak yang bersangkutan; Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l Undang-Undang Pajak Penghasilan. Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 Tarif yang dipakai adalah tarif Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan, yaitu: Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000,00 5% Di atas Rp 50.000.000,00 s.d. Rp 250.000.000,00 15%

Pajak Penghasilan Pasal 21 : Pengertian dan Penjelasannya Read More »

alasan harus memiliki akuntansi

Alasan Kenapa Harus Memilih Akuntansi Untuk Perusahaan

Alasan harus memilih akuntansi pada pada zaman yang berkembang ini kita harus lebih pintar dan bijak dalam memilih jurusan dalam pendidikan. Pilih yang cocok dengan kemampuan kamu dan tentunya kamu harus menyukai jurusan tersebut. Jangan sampai kamu memaksakan diri kamu ya. Alasan memilih jurusan akuntansi adalah melihat lulusan akuntansi yang kerjanya fleksibel. Bisa jadi apa saja, contohnya jadi staff akunting, manager, dosen, jadi guru juga bisa. Terlebih lagi jurusan akuntansi lebih banyak dicari dalam perusahaan. kenapa kamu harus mempertimbangkan akuntansi sebagai jurusan dalam pendidikan kamu nantinya. Baca Juga : Mengetahui dan Mempelajari Arus Kas Dalam Accurate Online Alasan Harus Memiliki Akuntansi   1. Memiliki Esensi Tinggi Setiap perusahaan pasti membutuhkan sistem keuangan yang baik. Kamu bisa mengunakan keahlian akuntansi kamu dalam peluang ini. Maka dari itu kamu harus benar-benar serius belajar mengenai  akuntansi, jangan asal lulus saja 2. Jurusan Paling Tepat Bagi Pencinta Matematika Memang saya tidak terlalu bisa dalam hitung-hitungan tapi saya sangat suka belajar hitung-hitungan, beda ya guys. Memang dalam akuntansi sangat dibutuhkan hitung dan menghitung, maka dari itu kamu yang passionnya di matematika sangat cocok dalam jurusan ini. 3. Memiliki Karir yang Cerah Seseorang yang memiliki keahlian dalam  ilmu akuntansi pasti memiliki karir yang cerah. Karena dalam akuntansi kita bukan hanya dapat menjadi akuntan saja, melainkan kita dapat menjadi manajer, audit,banker, dosen bahkan jadi guru. 4. Mengajarkan Sikap Tanggung Jawab Kamu akan di ajari bagaimana untuk belajar bertanggung jawab dalam suatu hal, khususnya dalam laporan keuangan yang di kerjakan. Jadi jangan heran sikap tanggung jawab ini akan membantu kamu dalam mencari kerja nantinya. Baca Juga : Perbedaan PPh21 dan PPh23 dalam Perpajakan 5. Memiliki beberapa Cabang Ilmu Akuntansi Alasan harus memilih akuntansi memiliki cabang ilmu yang luas, jadi kamu dapat memilih apa yang menjadi kesukaan kamu. Diantaranya adalah Akuntansi Pendidikan, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Perpajakan, Akuntansi Manajemen dan lain-lain. Terima kasih, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk para pembaca.

Alasan Kenapa Harus Memilih Akuntansi Untuk Perusahaan Read More »

arus kas accurate online

Mengetahui dan Mempelajari Arus Kas Dalam Accurate Online

Arus kas accurate online (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu : 1. Cash inflow     Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari: • Hasil penjualan produk/jasa perusahaan. • Penagihan piutang dari penjualan kredit. • Penjualan aktiva tetap yang ada. • Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas. • Pinjaman/hutang dari pihak lain. • Penerimaan sewa dan pendapatan lain. 2. Cash out flow     Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari : • Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain. • Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan. • Pembelian aktiva tetap. • Pembayaran hutang-hutang perusahaan. • Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan. • Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas Dalam Arus Kas Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak. Baca Juga : Pengaruh dan Peran Digitalisasi Di Era Sekarang Ini  Aktivitas Investasi Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain. Pada laporan arus kas accurate online kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjamantersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

Mengetahui dan Mempelajari Arus Kas Dalam Accurate Online Read More »

perbedaan pph21 dan pph23

Perbedaan PPh21 dan PPh23 dalam Perpajakan

Pajak penghasilan dibagi menjadi 2 jenis oleh direktorat jenderal pajak, yaitu PPh pasal 21 dan PPh pasal 23. Kedua pajak tersebut sama-sama berkaitan dengan pengahasilan tenaga kerja, dimana PPh pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Sedangkan PPh pasal 23 pajak dari penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah, dan penghargaan oleh wajib pajak badan dalam negeri. Perbedaan PPh21 dan PPh23 Sehinggan jelas subjek pajak PPh pasal 21 adalah transaksi jasa yang dibayarkan kepada wajib pajak pribadi dalam negeri. Dan subjek pajak PPh pasal 23 adalah transaksi jasa yang dibayarkan kepada wajib pajak badan dalam negeri seperti vendor yang menjual jasa kepada pengusaha/pelanggan. Jika dilihat dari tarif pajak antara PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 juga berbeda. PPh pasal 21 menghitung tarif pajak karyawan sebesar 5% jika penghasilannya mencapai mereka 50juta/tahun, 15% jika penghasilan karyawan tersebut mencapai 50 – 250 juta/tahun, dan 25% jika penghasilan mereka mencapai 250 – 500juta/tahun, dan terakhir 30% jika penghasilan karyawan nilainya diatas 500juta/tahun. Sedangkan tarif pajak PPh pasal 23 dihitung atas nilai DPP (Dasar Pengenaan Pajak) atau jumlah bruto penghasilan yang telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah. PPh pasal 23 menghitung tarif pajak sebesar 15% dari jumlah penghasilan bruto atas deviden (pembagian deviden), tarif 2% dari jumlah atas sewa yang berkaitan dengan penggunaan harta kecuali sewa tanah atau bangunan, 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, dan jasa konsultan, sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang tertuang dalam No. 141/PMK.03/2015. Waktu pelaporan pajak PPh pasal 21 dan pajak PPh pasal 23 juga berbeda. Untuk pelaporan pajak penghasilan PPh pasal 21 atas wajib pajak pribadi dilakukan setahun sekali meski tiap bulannya dipotong oleh perusahaan, dengan batas maksimal pelaporan setiap akhir bulan maret tahun berikutnya. Sedangkan pelaporan pajak penghasilan PPh pasal 23 atas wajib pajak badan dilaporkan tiap bulan oleh pemotong dengan cara mengisi SPT masa PPh pasal 23, dan paling lambat dilaporkan setiap tanggal 20, sebulan setelah bulan terutang PPh pasal 23. Baca Juga : Alasan Menggunakan Accurate Sebagai Laporan Keuangan Dari perbedaan-perbedaan diatas sebenarnya sebagian besar PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 bermula dari tarjadinya transaksi meneriman penghasilan atas pemberian jasa kepada pihak ke-2 sebagai penerima manfaat jasa. Selanjutnya pihak pemberi jasa wajib pajak pribadi secara peraturan pemerintah kementerian keuangan diwajibkan membayar pajak PPh pasal 21 dan pemberi jasa wajib pajaka badan diwajibkan membayar pajak PPh pasal 23. Demikian pejelasan perbedaan pajak PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 sacara mendasar sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.

Perbedaan PPh21 dan PPh23 dalam Perpajakan Read More »

software akuntansi cloud terbaik

Software Akuntansi Cloud Terbaik Era Sekarang Ini

Menemukan software akuntansi cloud terbaik untuk bisnis Anda adalah tugas yang menantang, karena setiap software akuntansi memiliki kelebihannya masing-masing. Sistem akuntansi adalah salah satu perangkat lunak terpenting untuk bisnis apa pun di Indonesia.  Tidak hanya mengelola pembayaran kepada pemasok atau membuat faktur untuk klien, masih banyak proses dalam pengelolaan keuangan yang perlu disederhanakan, seperti pengelolaan pajak, rekonsiliasi bank, pengelolaan utang dan piutang, dan masih banyak lagi.  Jika saat ini Anda sedang mencari software akuntansi untuk mengotomatiskan penanganan keuangan dalam bisnis Anda, maka Anda membaca artikel yang tepat. Software Akuntansi Online Software akuntansi di Indonesia yang saat ini banyak digunakan adalah online berbasis cloud. Jenis perangkat lunak ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan perangkat lunak berbasis desktop atau milik sendiri. Meski begitu, tidak semua bisnis bisa menggunakan software akuntansi online berbasis cloud ini. Bisnis ritel membutuhkan kecepatan dan tidak selalu dapat terhubung ke internet. Untuk bisnis retail, software yang dapat mempercepat kinerja bisnis adalah POS atau point of sales. Baca Juga : Arti Konsinyasi: Pengertian, Manfaat, Syarat, & Kekurangannya Kenali istilah cloud accounting Secara umum pengertian cloud accounting merupakan gabungan antara penggunaan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang mempunyai fungsi menjalankan program atau aplikasi melalui perangkat yang terhubung ke internet secara bersamaan. Teknologi komputer berbasis cloud merupakan teknologi yang menjadikan internet sebagai server pusat untuk mengelola data dan aplikasi pengguna. Teknologi ini akan memungkinkan pengguna untuk menjalankan program tanpa harus menginstal dan memungkinkan pengguna untuk mengakses data pribadinya melalui perangkat yang terhubung ke internet. Sistem akuntansi cloud akan bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem akan memungkinkan pengguna untuk masuk ke internet yang terhubung ke program untuk menjalankan aplikasi yang diperlukan tanpa menginstalnya terlebih dahulu. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan instruksi atau perintah dari pengguna akan disimpan secara virtual melalui jaringan internet. Kemudian perintah akan dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi, data kemudian akan diolah dan pada proses terakhir pengguna akan disajikan halaman yang telah terupdate sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya. Baca Juga : Pengaruh dan Peran Digitalisasi Di Era Sekarang Ini  Accurate Online Saat ini terdapat dua software akuntansi yang dikenal masyarakat dan pengusaha, yaitu software akuntansi desktop dan software akuntansi berbasis online. Penggunaan software desktop membutuhkan download terlebih dahulu dan install ke sistem operasi yang mendukungnya pada perangkat komputer yang akan digunakan, namun untuk iOS atau Android perlu mendownload aplikasi akuntansi. Sedangkan software online atau cloud accounting seperti Accurate tidak memerlukan instalasi dan dapat digunakan kapan pun dan dimanapun.

Software Akuntansi Cloud Terbaik Era Sekarang Ini Read More »

peran digitalisasi sekarang ini

Pengaruh dan Peran Digitalisasi Di Era Sekarang Ini 

Peran digitalisasi sekarang ini dalam sebuah usaha sangat penting untuk mengelola keuangan secara baik, untuk  kelancaran keperluan usaha yang maju. Di era sekarang ini sudah banyak usaha menggunakan  metode digital untuk sektor keuangan, yang sebelumnya berjalan secara konvensional saja.  Digitalisais sudah ditemukan sejak adanya mesin ATM yang memudahkan transaksi  pembayaran , penerimaan secara cepat tanpa harus ke bank, tidak memungkiri semakin hari  perkembangan digital di sektor keuangan semakin baik dan inovatif.  Perkembangan Dunia Digital Era Sekarang Ini Adanya penemuan internet bangking, sangat memudahkan transaksi keuangan dalam  usaha baik UMKM maupun Industri. Hanya perlu menggunakan Handphone serta internet  sebagai sarana untuk bertransaksi secara online melalui situs web atau aplikasi yang disediakan  oleh pihak bank. Penggunaan internet banking sekarang ini sangatlah hal umum atau biasa di  kehidupan sehari-harinya. Dalam sektor dunia usaha baik dalam bidang industry, maupun retail  akan mempengaruhi jalannya usaha, dalam segi waktu. Seperti kota Semarang memiliki 5  kawasan industry usaha dan berbagai usaha retail seperti café, toko. Dari berbagai bidang usaha  tersebut rata-rata sudah menggunakan internet banking untuk jalannya usaha, contoh nya  sebagai sarana pembayaran pelunasan hutang ke supplier, maupun penerimaan penjualan atas  penjualan secara efien waktu dan tenaga.   Seperti yang telah dijelaskan, era digital sangat cepat perkembangannya, sebagai  bentuk perkembangannya adanya system pembayaran baru  dengan metode scan barcode yang biasanya disebut dengan  QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Sistem pembayaran ini biasanya dipakai pada Café, toko dan pusat perbelanjaan. Untuk penggunaan ini sangat mudah kita hanya perlu melakukan scan  barcode pada aplikasi M- bangking yang kita miliki.  Metode Penjualan Metode penjualan salah satu factor mempengaruhi pekerkembangan usaha di era  sekarang ini. Seperti sekarang ini penjualan via online lebih memudahkan para pengusahaan  untuk menawarkan produk mereka, dimanapun kapan pun. Dengan bantuan internet banking  akan memudahkan pembayaran ke pihak penjual. Contohnya seperti pengusaha pakaian  memasarkan produknya pada e commerce, penjual akan mengirimkan melalui jasa ekspedisi,  dan customer akan melakukan pembayaran via transfer bank, atm maupun internet banking.  Semudah itu kita bertransaksi di era sekarang yang serba digital ini.   Dari semua hal itu pengusaha juga akan melakukan pencatatan untuk mengelola  Perusahaan mereka. Pencatatan dilakukan untuk mengetahui kondisi Perusahaan berkembang  atau tidak nya , serta sebagai bahan pengambilan keputusan selanjutnya. Pencatatan meliputi  laporan pemasukan pengeluaran serta aktiva passiva atau bisa disebut aset dan hutang. Tidak  hanya pada metode pembayaran saja yang serba digital, pencatatan laporan keuangan di zaman  sekarang ini juga serba digital. Salah satu system pencatatan laporan keuangan via online yaitu Accurate Online. Accurate online sendiri merupakan system pencatatan keuangan yang  dioperasikan secara online website dengan koneksi internet, dapat dilakukan dimana saja  kapanpun secara update. Baca Juga : Arti Konsinyasi: Pengertian, Manfaat, Syarat, & Kekurangannya Digitalisasi Akuntansi Accurate online mendukung juga untuk perkembangan perekonomian dari sektor perusahaan Industri hingga ke UMKM. Accurate Online memiliki beragam fitur  mulai dari pencatatan persediaan, pembayaran beban operasional, penerimaan atas penjualan  dan pembayaran pembelian hingga Aset tetap usaha. Dalam bidang usaha produksi adanya  tahapan pengolahan bahan baku hingga barang jadi siap dijual, pada system accurate online  dapat mendukung kebutuhan tersebut sedemikan rinci hingga menjadi sebuah laporan  keuangan yang baik dan dapat digunakan untuk menjadi manajemen bagi Perusahaan.  Dari sini kita dapat melihat banyak sekali bukti bahwa perkembangan digitalisasi  sekarang ini digunakan dalam kehidupan sehari- harinya. Mulai dari transaksi pembayaran  yang efisien hingga pada pencatatan laporan keuangan yang begitu mudah, tak heran jika  sekarang banyak anak muda yang memiliki usaha UMKM, yang membantu pemerintahan  daerah untuk membangun ekonomi bangsa ini. 

Pengaruh dan Peran Digitalisasi Di Era Sekarang Ini  Read More »

Scroll to Top