Author name: admin

Laporan Perubahan Ekuitas Pengertian, Unsur, dan Contoh

Laporan Perubahan Ekuitas: Pengertian, Unsur, dan Contoh

Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan bagian integral dari laporan keuangan suatu perusahaan. Tujuannya adalah menyajikan informasi terkini mengenai perubahan modal yang terjadi dalam perusahaan. Laporan ini juga penting untuk keperluan pelaporan pajak. Mari kita bahas lebih lanjut. Pengertian Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan ekuitas / modal adalah dokumen yang memuat informasi tentang perubahan modal akibat tambahan atau pengurangan laba atau rugi serta transaksi keuangan pemilik modal. Ini meliputi perbedaan antara modal awal, laba atau rugi, dan penarikan modal. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan perubahan modal adalah dokumen yang mencatat perubahan modal suatu perusahaan dalam periode tertentu. Ini digunakan untuk menjelaskan peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan kekayaan selama periode tersebut. Beberapa ahli akuntansi juga memberikan definisi serupa: Agus Purwaji: Laporan perubahan modal adalah ringkasan perubahan ekuitas selama periode akuntansi, termasuk modal awal, penambahan atau pengurangan, dan modal akhir. Hery: Laporan perubahan modal adalah ikhtisar perubahan ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu. Kasmir: Laporan perubahan modal mencatat informasi tentang penyebab bertambah dan berkurangnya modal perusahaan dalam periode waktu tertentu. Sodikin dan Riyono: Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang secara sistematis mencatat perubahan ekuitas perusahaan akibat operasi dan transaksi pemilik dalam periode tertentu. Jadi, laporan perubahan modal adalah dokumen yang mencatat perubahan modal perusahaan selama periode tertentu, termasuk faktor-faktor yang menyebabkannya. Tujuan dan Fungsi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perubahan modal usaha. Selain itu, juga bertujuan untuk merangkum investasi dan dana yang dihasilkan dalam periode tertentu, serta aktiva pembayaran. Fungsi dari laporan perubahan modal antara lain: Menyajikan perubahan modal dengan jelas dan akurat selama periode tertentu. Mendukung laporan keuangan lainnya seperti laporan laba rugi, neraca, dan lainnya. Memberikan panduan bagi perusahaan dalam membuat keputusan bisnis di masa depan. Membantu investor memperkirakan penerimaan kas di masa depan dari pembagian dividen. Memberikan informasi kepada analis keuangan tentang faktor-faktor yang memengaruhi perubahan modal perusahaan. Isi dan Unsur Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan modal mencakup beberapa unsur penting, termasuk: Laba Bersih: Laba atau rugi bersih selama periode yang terkait. Penambahan atau Pengurangan Modal: Hasil dari penjualan saham, pembayaran dividen, pembelian saham kembali, dan lainnya. Perubahan dalam Nilai Aset: Pengaruh perubahan nilai wajar pada aset perusahaan. Koreksi Kesalahan: Koreksi kesalahan periode sebelumnya jika ada. Saldo Akhir: Saldo modal perusahaan pada akhir periode tertentu. Contoh Laporan Perubahan Modal Berikut adalah contoh laporan perubahan modal sederhana untuk PT ABC: Jumlah (Rp) Modal Awal 200,000,000 Laba Bersih 20,000,000 Total 220,000,000 Penarikan Modal (Prive) 30,000,000 Modal Akhir 190,000,000 Dari laporan tersebut, saldo modal PT ABC pada akhir periode adalah Rp190,000,000. Pelaporan Pajak Laporan perubahan modal juga diperlukan untuk pelaporan pajak, terutama saat menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan. Penting untuk membuat laporan dengan angka yang akurat agar data keuangan yang disajikan juga akurat. Dengan menggunakan aplikasi e-Filing, pelaporan pajak bisa menjadi lebih mudah dan efisien. Ini membantu wajib pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan tepat waktu dan dengan tepat. Jadi, laporan perubahan modal adalah dokumen penting yang memberikan informasi tentang perubahan modal perusahaan selama periode tertentu, serta diperlukan untuk keperluan pelaporan pajak.

Laporan Perubahan Ekuitas: Pengertian, Unsur, dan Contoh Read More »

ISO 14001 adalah Memahami Dampak Lingkungan

ISO 14001 adalah: Memahami Dampak Lingkungan

Dalam menghadapi tantangan lingkungan, ISO-14001 muncul sebagai solusi yang efektif. Ketika sebuah perusahaan beroperasi, tidak dapat dihindari bahwa setiap langkah bisnisnya akan memberikan dampak pada lingkungan sekitar. Mulai dari jejak karbon hingga penggunaan air, aktivitas perusahaan dapat menyebabkan efek yang beragam, baik positif maupun negatif. Di sinilah pentingnya memahami dan mengelola dampak lingkungan dengan bijak, sehingga bisnis bisa tetap berjalan sambil melindungi planet yang kita huni. Ketika kita membicarakan dampak lingkungan dari aktivitas bisnis, kita dapat mengelompokkannya menjadi dua kategori utama: dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial. Dampak bio-fisik-kimia meliputi segala sesuatu mulai dari pencemaran air dan udara hingga kerusakan habitat alami. Ini adalah tantangan nyata yang harus dihadapi oleh perusahaan, karena dapat berujung pada tuntutan hukum dan kerusakan reputasi. ISO 14001: Komitmen untuk Perbaikan Lingkungan Standar ISO-140001 bukan hanya tentang mematuhi aturan, tetapi juga tentang membangun kebijakan dan praktik yang ramah lingkungan. Dengan menerapkan ISO-14oo1, perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki kinerja lingkungan mereka secara berkelanjutan. Tantangan Finansial dalam Menerapkan ISO 14001 Penerapan ISO-14001 tidak selalu berjalan lancar. Terkadang, tantangan finansial dapat menjadi penghalang dalam perjalanan menuju perbaikan lingkungan yang diinginkan. Sebuah perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi persyaratan ISO-14001 seketika. Namun, dengan komitmen yang tepat, perusahaan masih dapat memperoleh sertifikasi tersebut dan memulai perjalanan mereka menuju pemulihan lingkungan yang lebih baik. Konsep Perbaikan Berkelanjutan dengan ISO-14001 Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa menerima sertifikasi ISO-14oo1 bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari perbaikan berkelanjutan. ISO-14001 menekankan pentingnya perbaikan terus-menerus, yang berarti perusahaan harus terus mengevaluasi dan meningkatkan praktik mereka untuk mencapai tujuan lingkungan yang diinginkan. Manfaat ISO-14oo1 dan Tantangan yang Harus Diatasi Meskipun tantangan dalam menerapkan ISO 14oo1 ada, manfaatnya jelas. Dari menurunkan dampak lingkungan hingga meningkatkan citra perusahaan, ISO-14oo1 membawa banyak keuntungan. Namun, untuk mencapai semua ini, perusahaan harus siap menghadapi biaya dan tantangan yang terkait dengan menerapkan standar tersebut. Dengan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan mereka, penting untuk mengadopsi solusi yang tepat. ISO-14oo1 memberikan kerangka kerja yang kuat bagi perusahaan untuk memahami, mengukur, dan mengelola dampak lingkungan mereka dengan bijak. Dengan komitmen yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa bisnis mereka tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan planet ini.

ISO 14001 adalah: Memahami Dampak Lingkungan Read More »

Contoh Laporan Keuangan Berdasarkan Jenis-Jenisnya

Contoh Laporan Keuangan Berdasarkan Jenis-Jenisnya

Terdapat beberapa contoh laporan keuangan untuk dipelajari agar Anda yang bekerja sebagai wirausahawan dapat mengamati kondisi keuangan usaha sendiri. Adanya laporan keuangan perusahaan yang tertata dengan rapi akan memudahkan evaluasi keuangan dan kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu. Sebelum mengamati beberapa contoh laporan keuangan yang bisa membantu proses berjalannya usaha Anda, mari simak dahulu pengertian dan jenisnya di bawah ini. Apa itu Laporan Keuangan? Laporan keuangan (Financial Report) adalah dokumen yang berisi catatan informasi seputar kegiatan keuangan atau finansial perusahaan dalam suatu periode waktu. Dari laporan tersebut, seorang wirausahawan dapat memahami kinerja perusahaan baik dari sisi transaksi maupun cash flow. Laporan keuangan terdiri dari catatan informasi yang bisa dibuat secara sederhana dengan data yang akurat. Biasanya, laporan keuangan perusahaan dibuat pada akhir tahun atau beberapa bulan sekali. Hasil yang didapatkan dapat membantu hitungan keuntungan, kerugian, dan kewajiban pajak yang perlu dibayar. Jenis Financial Report Dalam bidang kewirausahaan, terdapat beberapa jenis laporan keuangan perusahaan yang perlu diketahui, di antaranya adalah: 1. Laporan Arus Kas Dalam dunia bisnis, pencatatan arus kas atau cash flow merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan. Di dalamnya, terdapat laporan arus transaksi yang masuk dan keluar dalam suatu periode waktu yang nantinya dijadikan indikator pembuatan laporan untuk di periode mendatang. Terdapat tiga komponen penting yang ada dalam laporan arus kas, yaitu arus kas dari kegiatan bisnis, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan. 2. Laporan Neraca Sering disebut sebagai balance sheet, laporan neraca berisi informasi seputar kondisi dan posisi keuangan usaha dalam suatu periode. Adapun beberapa komponen laporan neraca yang perlu diketahui adalah jumlah aktiva, baik berupa aset maupun harta (asset), utang (liability), dan modal (equity). 3. Laporan Laba/Rugi Jenis laporan keuangan selanjutnya fokus pada laba dan rugi perusahaan. Terdapat dua cara untuk menyusun laporan laba/rugi, yaitu secara langsung (single step) dan bertahap (multiple step). Single step melibatkan penambahan dari atas sampai bawah untuk satu kelompok, sedangkan multiple step dilakukan secara bertahap menjadi dua kategori, yaitu pendapatan operasional dan non operasional. Secara umum, beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam pembuatan laporan laba/rugi adalah: Pendapatan operasional dan non operasional. Tanggungan pinjaman. Biaya operasional. Pajak. Laba/rugi perusahaan. 4. Laporan Perubahan Modal Apabila terdapat perubahan modal pada suatu periode, maka pembuatan laporan modal perlu dipertimbangkan. Laporan perubahan modal sendiri mencakup besarnya perubahan modal yang dapat memberikan gambaran tentang perencanaan usaha ke depannya. Adapun komponen yang perlu dimasukkan dalam laporan tersebut adalah kepemilikan modal awal, pengambilan dana pribadi, dan laba/rugi bersih. Maka dari itu, sebelum laporan perubahan modal dibuat, laporan laba/rugi perlu dibuat terlebih dahulu. Contoh Laporan Keuangan Setelah memahami beberapa hal penting seputar laporan keuangan, saatnya mengetahui contohnya untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Berikut adalah beberapa contoh laporan keuangan yang perlu diketahui oleh wirausahawan: Contoh Laporan Arus Kas Contoh laporan keuangan pertama adalah yang berhubungan dengan arus kas. Berikut adalah bentuknya: Contoh Laporan Neraca Contoh laporan keuangan berikutnya adalah laporan neraca. Inilah contoh bentuk laporannya: Contoh Laporan Laba/RugiContoh laporan keuangan selanjutnya adalah laporan laba/rugi. Berikut adalah bentuknya: Contoh Laporan Perubahan ModalContoh laporan keuangan terakhir adalah laporan perubahan modal. Berikut adalah gambarannya: Itulah beberapa contoh laporan keuangan yang bisa menjadi acuan untuk pembuatan rekap aktivitas transaksi perusahaan selama periode tertentu. Dengan laporan yang akurat, perusahaan pun dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dalam suatu periode. Ketika langkah-langkah tersebut dilakukan, maka rencana pengembangan usaha bisa disusun secara matang.

Contoh Laporan Keuangan Berdasarkan Jenis-Jenisnya Read More »

Cara Menghitung Pajak THR dengan Tarif Efektif PPh Pasal 21

Cara Menghitung Pajak THR dengan Tarif Efektif PPh Pasal 21

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 merupakan aspek penting dalam perpajakan di Indonesia, termasuk dalam penghitungan Tunjangan Hari Raya (THR). Mengetahui bagaimana cara menghitung pajak THR dengan benar penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku. Tahun ini, pemerintah telah menerapkan Tarif Efektif (TER) PPh Pasal 21 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2023. Ini berarti penghitungan pajak THR harus dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Cara Menghitung Pajak THR Agar lebih mudah memahami cara menghitung pajak THR, Kami mengunakan contoh Tuan B berikut ini. Penghasilan Bulanan Tuan B: Misalkan pada bulan Februari, Tuan B menerima gaji sebesar Rp6 juta. Penghasilan Bulanan dengan THR: Pada bulan Maret, Tuan B menerima gaji sebesar Rp12 juta, termasuk THR. Tarif Efektif Bulanan: Pada Februari, tarif efektif yang dikenakan adalah 0,75%. Sedangkan pada Maret, tarif efektif adalah 4%. Penghitungan Pajak: Hitunglah pajak yang harus dipotong dari penghasilan bruto Tuan B pada masing-masing bulan menggunakan tarif efektif yang berlaku. Lapisan Penghasilan Kena Pajak dan Tarifnya Sampai dengan Rp60.000.000: Tarif 5% Di atas Rp60.000.000 sampai dengan Rp250.000.000: Tarif 15% Di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000: Tarif 25% Di atas Rp500.000.000 sampai dengan Rp5.000.000.000: Tarif 30% Di atas Rp5.000.000.000: Tarif 35% Jika penerima penghasilan tidak memiliki NPWP, tarif yang dikenakan adalah 20% lebih tinggi dari tarif normal. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) berdasarkan Status: Status TK (Tidak Kawin) PTKP Tahunan: Rp54.000.000 PTKP Bulanan: Rp4.500.000 PTKP Harian: Rp150.009 Status K (Kawin) PTKP Tahunan TK/0: Rp58.500.000 TK/1: Rp63.000.000 TK/2: Rp67.500.000 TK/3: Rp72.000.000 PTKP Bulanan TK/0: Rp4.875.000 TK/1: Rp5.250.000 TK/2: Rp5.625.000 TK/3: Rp6.000.000 PTKP Harian TK/0: Rp162.500 TK/1: Rp176.388 TK/2: Rp187.500 TK/3: Rp200.000Catatan: TK = Tidak Kawin, K = Kawin Dengan mengetahui lapisan penghasilan kena pajak dan PTKP berdasarkan status, Anda dapat menghitung pajak dengan lebih akurat sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Contoh Penghitungan Februari Penghasilan bruto: Rp6.000.000 Tarif efektif: 0,75% Pajak yang dipotong: Rp6.000.000 x 0,0075 = Rp45.000 Maret Penghasilan bruto: Rp12.000.000 Tarif efektif: 4% Pajak yang dipotong: Rp12.000.000 x 0,04 = Rp480.000 Perlu diingat, jika pajak yang telah dipotong dari bulan Januari hingga November lebih besar dari pajak terutang setahun, maka pemotong pajak wajib mengembalikan kelebihan tersebut kepada pegawai. Namun, untuk pejabat, pensiunan, ASN, TNI/Polri, pajak THR mereka ditanggung penuh oleh pemerintah. Dengan mengikuti cara menghitung pajak thr sesuai dengan tarif efektif pph 21, Anda dapat menghitung pajak THR dengan tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ini penting untuk memastikan kepatuhan pajak dan menghindari masalah perpajakan di masa mendatang.

Cara Menghitung Pajak THR dengan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Read More »

Apa Itu VAT (Value Added Tax) dalam Dunia Pajak

Apa Itu VAT (Value Added Tax) dalam Dunia Pajak?

Apa itu VAT? VAT atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai PPN (Pajak Pertambahan Nilai), merupakan salah satu aspek yang cukup penting dalam sistem perpajakan. Namun, meskipun diterapkan luas untuk hampir semua barang di Indonesia, tidak semua orang paham dengan konsep VAT atau PPN dalam konteks perpajakan. Definisi VAT VAT adalah pajak yang dikenakan atas setiap barang atau jasa. Secara umum, VAT termasuk dalam kategori pajak tidak langsung, yang berarti pajak tersebut dikumpulkan melalui perantara pengusaha dan bukan langsung dari konsumen yang membeli barang atau jasa tersebut. Dengan kata lain, VAT dikumpulkan oleh pengusaha (PKP) dan disetor kepada negara. Dasar Hukum dan Konsep VAT Dasar hukum untuk VAT di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983. Seiring berjalannya waktu, undang-undang ini telah mengalami beberapa kali revisi untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Pengaturan mengenai barang dan jasa yang dikenakan VAT diatur dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan tahun 2021. Dalam peraturan ini, terdapat apa yang disebut sebagai “negative list”, yang artinya hampir semua barang dan jasa akan dikenakan VAT, kecuali yang secara spesifik dikecualikan. Barang dan Jasa yang Bebas dari VAT Meskipun VAT umumnya diterapkan pada hampir semua barang dan jasa, ada beberapa pengecualian. Berikut adalah daftar barang dan jasa yang tidak dikenakan VAT: Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti makanan dan minuman di beberapa tempat. Uang, emas batangan, dan surat berharga. Minyak mentah dan gas bumi yang tidak diproses. Barang hasil pertambangan, penggalian, dan pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya. Adapun untuk jasa, beberapa yang tidak dikenakan VAT antara lain: Jasa pelayanan kesehatan medis. Jasa pendidikan. Jasa keuangan dan asuransi. Jasa pengiriman surat dengan perangko. Jasa transportasi umum di darat, air, dan udara. Jasa perhotelan dan boga. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum. Dengan memahami konsep apa itu VAT dan pengecualiannya, kita dapat lebih memahami bagaimana sistem perpajakan bekerja dalam mengatur pengumpulan pajak atas barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

Apa Itu VAT (Value Added Tax) dalam Dunia Pajak? Read More »

Mengenal Notice Period Definisi, Peraturan, dan Tujuan

Mengenal Notice Period: Definisi, Peraturan, dan Tujuan

Notice period (Periode Pemberitahuan) adalah waktu yang diberikan kepada karyawan untuk terus bekerja setelah menyampaikan surat pengunduran diri hingga hari terakhir bekerja di perusahaan. Biasanya, hal ini diatur oleh perusahaan dan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan yang berlaku. Peraturan tentang Notice Period Notice period diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 154A ayat (1) tentang Ketenagakerjaan. Karyawan yang ingin mengundurkan diri harus mengajukan permohonan secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal pengunduran diri dan tetap melaksanakan kewajibannya hingga tanggal pengunduran diri. Tujuan Notice Period Periode pemberitahuan memiliki beberapa tujuan, antara lain: Mencari Karyawan Baru: Memberi perusahaan waktu untuk mencari pengganti yang cocok. Mencari Pekerjaan Baru: Memberikan karyawan waktu yang cukup untuk mencari pekerjaan baru. Mempersiapkan Mental: Memberi kesempatan bagi karyawan untuk mempersiapkan diri secara mental dan menyelesaikan administrasi terkait pengunduran diri. Pendelegasian Tugas atau Handover: Memungkinkan pendelegasian tugas dan proses handover untuk memastikan kelancaran transisi. Menjaga Hubungan Baik dengan Perusahaan: Meningkatkan kesan positif saat meninggalkan perusahaan dan menjaga hubungan yang baik. Cara Memberitahukan Notice Period ke HR Proses memberitahukan periode pemberitahuan kepada HR dapat dilakukan dengan cara yang sopan dan baik, termasuk: Menyusun surat pengunduran diri yang jelas dan sopan. Menjelaskan alasan pengunduran diri dengan baik. Menawarkan bantuan selama masa transisi pekerjaan. Sanksi Resign Tanpa Periode Pemberitahuan Tidak ada sanksi yang ditetapkan secara spesifik dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan untuk karyawan yang mengundurkan diri tanpa periode pemberitahuan. Namun, perusahaan dapat memberikan sanksi sesuai kebijakannya, seperti tidak memberikan uang pengganti atau surat referensi. Dengan memahami notice period, karyawan dapat meninggalkan perusahaan dengan baik dan menjaga hubungan baik dengan mantan perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang akan menghadapi proses pengunduran diri dari perusahaan.

Mengenal Notice Period: Definisi, Peraturan, dan Tujuan Read More »

Scroll to Top