Cara Menghitung HPP Dengan Metode LIFO

Daftar Isi

Bagikan artikel ini ke:

cara menghitung hpp metode lifo​

Mengelola dan menghitung biaya persediaan adalah salah satu tantangan yang sering dihadapi bagi banyak industri. Terutama ketika industri tersebut memiliki banyak cabang yang membuat perhitungan stok menjadi rumit.

Untuk mempermudah perhitungannya, pemilik bisnis dapat menggunakan metode LIFO (Last In, First Out), di mana barang yang terakhir masuk akan dianggap pertama kali terjual atau terpakai. Metode ini membantu mencocokkan dengan harga barang yang lebih baru, sehingga dapat membantu perusahaan mengeluarkan harga di tengah fluktuasi harga barang. Berikut adalah cara perhitungan harga pokok produksi dengan metode lifo.

Memahami Logika Dasar LIFO Sebelum Menghitung

Prinsip utama LIFO adalah ‘Barang terakhir masuk, itu yang pertama keluar’. Sehingga LIFO dapat diartikan sebagai metode perhitungan persediaan dimana barang yang terakhir dibeli atau diterima akan dijual terlebih dahulu, sementara barang lama akan menjadi stock. 

Dengan demikian, metode ini sangatlah penting untuk menghitung biaya persediaan yang lebih akurat, dalam menghadapi fluktuasi harga.  

Studi Kasus: Perhitungan HPP LIFO Toko  “Maju Abadi”  

Agar mempermudah untuk memahami cara perhitungan HPP dengan metode LIFO. Pada artikel ini juga dilengkapi dengan studi kasus dari Toko “Maju Abadi” yang memiliki data stock persediaan dan penjualan untuk produk “buku tulis premium” selama bulan juli 2025 dengan data sebagai berikut:

Data Persediaan & Pembelian:

1 Juli: Persediaan Awal – 100 unit @ Rp 10.000/unit

10 Juli: Pembelian – 200 unit @ Rp 12.000/unit

20 Juli: Pembelian – 150 unit @ Rp 12.500/unit 

Data Penjualan:

Selama bulan Juli, total penjualan Toko “Maju Abadi” tercatat sebanyak 300 unit. 

Baca Juga: Mengenal Break Even Point (BEP) dan Cara Perhitungannya

Cara Hitung HPP Metode LIFO 

Setelah mengetahui data-data tersebut, Anda dapat melanjutkan perhitungan HPP untuk 300 unit yang terjual dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Ambil Unit dari Pembelian Terakhir 

Karena prinsip LIFO itu adalah penjualan dari barang terakhir yang masuk, maka perhitungan dimulai dari pembelian terakhir, yaitu pada 20 Juli sebanyak 150 unit dengan harga Rp 12.500. Jadi, 150 unit x Rp 12.500 = Rp 1.875.000. Perhitungan ini akan terus berlanjut dengan barang yang lebih lama jika diperlukan, sesuai dengan prinsip LIFO yaitu terdapat 150 unit lagi.

2. Ambil Unit dari Pembelian Sebelumnya 

Karena berdasarkan data masih ada 150 unit penjualan, maka Anda dapat mundur ke pembelian sebelumnya. Di mana pada 10 Juli, toko tersebut melakukan pembelian sebanyak 150 unit dengan harga Rp 12.000. Sehingga perhitungannya adalah 150 unit x Rp 12.000 = Rp 1.800.000.

3. Jumlahkan Total Biaya untuk mendapatkan HPP 

Setelah mengetahui alokasi biaya dari total 300 unit yang terjual. Maka Anda dapat menambahkan hasil dari penjualan pertama dengan penjualan kedua sebagai berikut:

HPP = (Biaya dari pembelian 20 Juli) + (Biaya dari pembelian 10 Juli)

HPP = Rp 1.875.000 + Rp 1.800.000

HPP = Rp 3.675.000

Jadi, Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk 300 unit Buku Tulis Premium yang terjual oleh Toko “Maju Abadi” selama bulan Juli dengan metode LIFO adalah Rp 3.675.000.

Baca Juga: Laporan Arus Kas: Memahami dan Mengelola Kas Perusahaan

Bambootree: Efisiensikan Pengelolaan Keuangan 

Pada dasarnya, perhitungan HPP dapat dilakukan secara manual. Namun, bagaimana ketika bisnis Anda memiliki berbagai transaksi dari cabang satu dengan cabang yang lain? Tentu saja, perhitungan ini menjadi lebih kompleks.

Sehingga, risiko human error, memakan waktu, dan kesulitan melacak akan menjadi tantangan tersendiri. Terutama karena setiap cabang akan memiliki stok pembelian dan penjualan yang berbeda. Ditambah dengan adanya kebutuhan pelaporan yang harus memasukkan data transaksi yang terlupa dan tertinggal di tanggal sebelumnya (backdating), yang bisa menyebabkan ketidaksesuaian antara laporan dan stok yang sebenarnya. 

Dengan demikian, menggunakan cara manual akan sangat merepotkan dan berisiko merusak seluruh perhitungan yang ada. Kami sebagai software pengelola keuangan hadir untuk memberikan solusi yang efisien dan akurat.  Dengan sistem konsolidasi dan backdate yang ditawarkan dapat membantu bisnis Anda dalam pengelolaan pencatatan akuntansi termasuk dengan perhitungan HPP 

Jadi masih mau menghitung dengan manual? Yuk saatnya beralih dengan bambootree yang dirancang untuk memberikan solusi modern dalam pengelolaan keuangan.

Picture of Bambootree
Bambootree

Membahas seputar konsolidasi, backdate, dan laporan keuangan perusahaan.

Scroll to Top