May 15, 2025

Mengapa Ada Sistem Penjualan Kredit Pada Bisnis

Mengapa Ada Sistem Penjualan Kredit Pada Bisnis?

Dalam setiap transaksi, Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan apa yang dimaksud dengan penjualan kredit? Penjualan kredit adalah sebuah transaksi yang dilakukan dengan penundaan pembayaran. Dengan demikian, nantinya perusahaan akan memiliki piutang dagang dari pelanggan yang melakukan transaksi.  Apa itu Penjualan Kredit? Pengertian penjualan kredit adalah suatu cara penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan durasi tertentu untuk melakukan pembayaran. Sehingga, pada metode ini biasanya penjual akan  menyerahkan barang atau jasanya terlebih dahulu, serta ditambah dengan invoice atau kwitansi pembayaran piutang dagang. Namun, nantinya pembeli akan melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.  Pada penjualan kredit, perusahaan dapat menentukan pembayaran secara penuh atau menggunakan metode cicilan dan angsuran. Mengapa Perusahaan Menggunakan Sistem Penjualan Kredit pada Bisnis?  Dengan adanya strategi penjualan kredit dalam membantu dalam meningkatkan penjualan. Selain itu, penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan memiliki beragam alasan seperti:  1. Meningkatkan Transaksi Penjualan  Dengan adanya penjualan kredit itu berarti perusahaan menambah opsi pembayaran, sehingga nantinya  perusahaan dapat menarik pelanggan yang ingin barang atau jasa tanpa harus membayar lunas saat transaksi terjadi. 2. Menarik Pelanggan Baru Karena adanya opsi pembayaran berupa kredit, memungkinkan dapat menarik pelanggan baru yang lebih luas. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembelian barang maupun jasa yang ingin dibeli. 3. Membangun Loyalitas Pelanggan  Tak hanya itu saja, dengan melakukan penjualan kredit dapat membantu dalam membangun loyalitas bisnis kepada customer. Sebab pelanggan merasa diberikan kemudahan untuk melakukan pembayaran yang ada, ketika mereka ingin membeli produk tanpa memiliki uang tunai yang cukup. Baca Juga: Jurnal Pembelian Kredit: Pengertian, Manfaat Dan Isinya   Apa saja faktor yang mempengaruhi Penjualan Kredit?    Sebelum perusahaan menentukan penjualan secara kredit, maka perlu untuk memahami faktor-faktor dalam penjualan kredit seperti:   1. Standar Kredit  Standar kredit adalah sebuah kriteria yang ditentukan oleh perusahaan kepada seorang pelanggan yang berhak untuk memanfaatkan penawaran penjualan ini. Dengan demikian, nantinya perusahaan dapat meminimalisir resiko yang terjadi.  2. Syarat pembayaran  Dalam mempermudah pencatatan piutang dagang, perusahaan tentunya menetapkan syarat pembayaran seperti jatuh tempo maupun diskon tertentu.  3. Plafon Kredit  Faktor selanjutnya, perusahaan dapat menyiapkan plafon kredit yang menjelaskan limit dari kredit yang dapat dilakukan oleh tiap pelanggan. Selain itu, pada plafon kredit ini biasanya juga akan ditentukan format pembayaran apakah secara langsung atau pembayaran secara bertahap atau cicilan pada periode tertentu. 4. Volume Penjualan  Selain itu, tentukan juga untuk volume penjualan barang secara kredit. Sebab, nantinya metode penjualan ini akan mempengaruhi investasi piutang dagang yang dilakukan oleh perusahaan. Kesimpulan Dengan adanya penjualan kredit dapat membantu perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan secara penuh. Selain itu, adanya opsi pembayaran ini juga dapat membantu dalam menarik pelanggan baru dan meningkatkan loyalitas pelanggan.  Namun, perlu diketahui dalam penjualan kredit sangat penting untuk melakukan pencatatan yang sistematis pada  jurnal penjualan kredit. Sehingga setiap penjualan yang dilakukan secara hutang dapat mudah untuk dicari serta melakukan penagihan.   

Mengapa Ada Sistem Penjualan Kredit Pada Bisnis? Read More »

Jurnal Pembelian Kredit: Pengertian, Manfaat Dan Isinya

Jurnal Pembelian Kredit: Pengertian, Manfaat Dan Isinya

Dalam proses pencatatan transaksi yang sistematis, membuat pelaporan keuangan dengan menggunakan jurnal pembelian. Jurnal ini memiliki 2 jenis yang dapat disesuaikan untuk mencatat berdasarkan kebutuhan. Salah satu, jenis jurnal yang dapat dengan mudah ditemui yaitu jurnal pembelian kredit. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pengertian, manfaat, dan cara membuat jurnal pembelian kredit. Yuk simak selengkapnya!!!! Apa itu Jurnal Pembelian Kredit? Jurnal Pembelian Kredit adalah catatan yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pembelian barang atau jasa yang dibeli dengan cara kredit bukan tunai. Biasanya jurnal pembelian kredit ini akan digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan barang/jasa secara terus menerus tanpa harus memiliki dana tunai yang cukup pada transaksi tersebut. Sehingga, nantinya bisnis dapat berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan operasi bisnis. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pemasok memiliki cara pembelian serupa. Sehingga, bisnis sangat perlu untuk mencari pemasok yang memiliki cara pembelian secara kredit.  Baca Juga: Jurnal Keuangan: Pengertian dan Manfaatnya Mengapa Harus Menggunakan Jurnal Pembelian Kredit dalam Pencatatan Akuntansi?  Dengan menggunakan jurnal pembelian kredit pada pencatatan akuntansi sangatlah penting, sebab memiliki beberapa alasan seperti:  1. Mencatat Lebih Sistematis  Dengan adanya jurnal pembelian kredit maka pencatatan transaksi pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara kredit akan dicatat lebih sistematis mulai dari tanggal, nama pemasok, jumlah, hingga harga barang.  2. Menyederhanakan Pembukuan  Karena jurnal pembelian kredit ditulis dengan sistematis, maka memungkinkan proses penyederhanaan pembukuan terutama jika adanya transaksi dengan volume yang tinggi.  3. Mempermudah Audit  Jurnal pembelian kredit biasanya memiliki dokumentasi yang rici termasuk dengan faktur maupun invoice. Sehingga, hal ini dapat membantu dalam proses audit untuk pemeriksaan arus kas yang telah dikeluarkan  4. Mendukung Pengambilan Keputusan Bisnis Dengan adanya informasi yang rinci pada jurnal pembelian kredit, maka data yang ada dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Baca Juga: Jurnal Pembelian: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya  Apa Saja Isi dari Jurnal Pembelian Kredit?   Seperti pada jurnal-jurnal akuntansi lainnya, jurnal pembelian kredit wajib memberikan informasi atau data seperti:    Tanggal  Transaksi Deskripsi Singkat (Keterangan) Akun yang Terdampak  Jumlah Nominal Referensi    Bagaimana Cara Membuat Jurnal Pembelian Kredit yang Tepat?     Pada jurnal pembelian kredit perlu diketahui untuk pencatatan transaksi akan dicatat pada akun kredit utang dagang. Misalnya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan produksi, maka akan dicatat pada kolom debit akun perlengkapan dengan kredit akun utang dagang.  Namun perlu diketahui, bila terjadi transaksi yang berulang-ulang, maka bisa dibuatkan kolom tersendiri seperti kolom serba-serbi.  Untuk mempermudah Anda dalam memahami cara pembuatan jurnal pembelian kredit, Kami sertakan contoh yang mudah Anda pahami.    Diketahui bahwa perusahaan Pada Tanggal 22 Januari  PT Cinta Sejati ingin melakukan pembelian alat kantor secara kredit dengan harga Rp 5.000.000,-  di Toko Maju Sejati.  Berikut adalah penulisan pada jurnal pembelian kredit     Tanggal Akun Yang di Kredit Debit  Kredit Pembelian Serba-serbi Utang Dagang Perkiraan  Ref Jumlah 22/01 Toko Maju Sejati Rp 5.000.000,- Rp 5000.000,- Baca Juga: Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus Kesimpulan Jurnal pembelian kredit adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pembelian secara kredit. Selain itu, jurnal pembelian kredit dibuat agar memudahkan proses audit serta  mendukung pengambilan keputusan. Namun, perlu dipahami bahwa dalam  penulisan pada jurnal pembelian kredit akan dituliskan pada akun kredit utang dagang. 

Jurnal Pembelian Kredit: Pengertian, Manfaat Dan Isinya Read More »

Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan

Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan

Dalam membuat setiap transaksi jual beli pastinya membutuhkan kwitansi atau nota. Kwitansi adalah suatu dokumen yang sah yang digunakan untuk pembuatan laporan pada jurnal akutansi.  Berikut adalah komponen dan langkah-langkah dalam pembuatan akutansi:   Komponen yang harus ada dalam kwitansi  Perlu diketahui dalam sebuah pembuatan kwitansi pada tiap transaksi pastinya harus memiliki komponen utama seperti:  1. Nomor Kwitansi Dalam memberikan identifikasi, biasanya kwitansi akan memiliki nomer yang unik berupa angka saja maupun dikombinasikan dengan huruf. Sehingga, nantinya saat pelaporan pada jurnal akutansi, kwitansi tersebut dapat mudah dipahami. 2. Kolom Penerima dan Pemberi Selanjutnya terdapat komponen yang beisikan nama, pada kolom ini akan ditulis nama lengkap kedua belah pihak antara yang pemberi maupun penerima. 3. Tanggal Transaksi Jangan melupakan untuk memberikan kolom tanggal, sebab adanya tanggal transkasi akan dapat membantu ketika proses audit. Sehingga pada penulisan tanggal transaksi harus mencakup hari, bulan, dan tahun. 4. Nominal Transaksi  Komponen selanjutnya adalah kolom nominal transaksi, ini sangat penting terutama dalam membantu untuk mengetahui besar uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan.  5. Tujuan Pembayaran  Selain itu, sediakan pula kolom untuk menuliskan dekripsi. Dengan demikian, kwitansi ini akan jelas kegunaanya. Misal saja pembuatan kwitansi pelunasan untuk pembayaran alat tulis kantor.  6. Tanda tangan & Stempel Perusahaan  Dalam kwitansi tentunya akan disediakan kolom yang memuat tanda tangan dan stemple dari perusahaan pemberi. Sehingga nantinya kwitansi akan mudah divalidasi kebenarannya. 7. Materai  Walaupun tidak semua kwitansi harus membubuhkan materai. Namun komponen ini sangat harus diperhatikan. Terutama jika transaksi yang dilakukan oleh pelanggan lebih dari Rp. 250.000,- harus mencantumkan materai 10.000  Baca Juga: Fungsi Journal Voucher Accurate? Simak Penjelasannya Cara Membuat Kwitansi Untuk Transaksi Bisnis Perlu diingat dalam pembuatan kwitansi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Berikut adalah cara yang digunakan dalam membuat kwitansi untuk transaksi bisnis:    Sebelum kwitansi dibuat, siapkan terlebih dahulu nomer kwitansi. Sebagai tips yang mudah, Anda dapat menyiapkan kwitansi dengan angka saja lalu disertai bulan dan tahun. Misalnya 01/05-2025, sehingga nanti Anda dapat mudah untuk mengindentifikasi bahwa ini transaksi dilakukan bada bulan mei 2025.  Selanjutnya Anda dapat menuliskan nama lengkap antara pemberi dan penerima dari kwitansi tersebut. Perlu diingat, karena kwitansi ini merupakan dokumen yang sah maka dalam penulisan nama diwajibkan untuk memberikan nama yang lengkap jangan hanya panggilan saja.  Dalam memudahkan proses audit nantinya, jangan lupa untuk menuliskan tanggal transaksi yang mencakup tanggal, bulan dan tahun. Misal saja 23 April 2025.  Tahap berikutnya Anda dapat menuliskan jumlah uang atau nominal transaksi yang berlaku dan jangan lupa untuk menuliskan jumlah uang tersebut dalam kalimat. Misal saja terdapat nominal  pembayaran 5Jt maka pada kwitansi dapat ditulisnya Rp 5.000.000,- dengan menambahkan dibawahnya terbilang Lima Juta Rupiah.  Selain itu, Anda juga dapat menambahkan tujuan dari pembuatan kwitansi. Misal saja seperti untuk pembayaran ATK (Alat Tulis Kantor).  Lengkapi dengan tanda tangan, stample perusahaan dan materai jika transaksi bernilai diatas Rp. 250.000 dengan matarai 10.000 Contoh cara membuat kwitansi Dalam mempermudah Anda dalam pembuatan kwitansi, berikut adalah contoh dari pembuatan kwitansi  PT Contoh Perusahaan Jl. Contoh No. 1, Kota Contoh   Nomor Kwitansi: 001/2025 Telah diterima dari: Budi Santoso Uang sejumlah: Rp 5000.000,- Terbilang: Lima Juta rupiah Untuk pembayaran: Pembelian 500 Pc buku Pada tanggal: 23 April 2025 Di: Kota Contoh   Penerima: [Tanda Tangan] Alexandro   Perlu diingat, karena pada transkasi pembelian 500 Pc buku senilai Rp. 5.000.000,- maka wajib untuk membubuhkan materai 10.000. Baca Juga: Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang  Kesimpulan Jadi pada prinsipnya, kwitansi adalah sebuah dokumen resmi yang dapat dipertanggung jawabkan untuk setiap transaksi.  Semoga, dengan artikel ini Anda dapat dengan mudah untuk memahami cara pembuatan kwitansi yang tepat untuk transaksi bisnis.  

Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan Read More »

Scroll to Top