Author name: admin

Cash Advance: Pengertian, Manfaat dan Ketentuannya

Cash Advance: Pengertian, Manfaat dan Ketentuannya

Salah satu kunci kesuksesan dalam sebuah bisnis adalah menjaga kesehatan arus kas atau cash flow. Namun, tak jarang ada momen di mana pengeluaran mendesak dan adanya revenue yang belum masuk.  Di sinilah peran cash advance sangat vital, karena memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana tunai sementara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional tanpa harus mengganggu kestabilan arus kas jangka panjang. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai cash advance dalam bisnis. Apa Itu Cash Advance? Cash advance adalah solusi keuangan yang diberikan untuk membantu bisnis mengatasi kebutuhan dana dari pihak bank. Biasanya, cash advance ini berupa pinjaman jangka pendek dengan memberikan sejumlah dana dimuka kepada industri bisnis.  Sebagai gantinya, nantinya bisnis akan membayar kembali pinjaman tersebut dengan biaya lainnya dengan cara memotong sebagian kecil dari pendapatan harian secara otomatis hingga pinjaman tersebut lunas. Mengapa Cash Advance Adalah Solusi Tepat Bagi Bisnis? Bagi banyak industri bisnis, cash advance menawarkan berbagai macam manfaat yang strategis. Berikut adalah manfaatnya cash advance dalam bisnis:  1. Memiliki Proses Cepat dan Mudah  Manfaat terbesar dari adanya cash advance adalah proses pengajuan cepat dan mudah. Sehingga, ketika industri bisnis membutuhkan kebutuhan uang yang mendesak untuk kegiatan operasional, maka dana dari pihak bank akan dapat segera diterima tanpa menggunakan prosedur yang rumit.  2. Tidak Menggunakan Jaminan  Cash advance tidak memerlukan jaminan atau agunan, sehingga bisnis dapat mengakses dana tanpa harus memberikan jaminan tertentu. Selain itu adanya hal ini memberikan kemudahan bagi bisnis yang belum memiliki aset maupun properti yang tetap.  3. Praktis Untuk Apa Saja  Dana yang diperoleh dari cash advance dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan bisnis seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji, biaya operasional dan pemasaran produk. Sehingga, dana yang didapatkan pada cash advance dinilai sangat praktis.  4. Menjaga Kesehatan Arus Kas  Manfaat selanjutnya dari adanya cash advance adalah dapat membantu bisnis dalam menjaga kesehatan cashflow. Sebab, dana tunai ini dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran mendesak tanpa harus menunggu adanya profit dari revenue.  Dengan demikian, adanya cash advance ini dapat membantu agar bisnis dapat beroperasi dengan lancar dan tidak mengganggu masalah keuangan. 5. Memudahkan Pelacakan Transaksi cash advance umumnya dilakukan dengan sistem yang mudah dipantau dan dicatat. Hal ini memudahkan bisnis untuk melacak pengeluaran dan mencocokkan dengan aliran kas, memberikan transparansi dan kontrol yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan. Baca Juga: Apa Bedanya Omset dan Profit Dalam Sebuah Bisnis? Ketentuan Biaya Pada Cash Advance Bisnis Untuk lebih memahami tentang cash advance pada bisnis atau yang biasa disebut merchant cash advance. Berikut adalah ketentuan biayanya pada cash advance bisnis: 1. Biaya Layanan  Biaya layanan adalah biaya yang dikenakan sebagai kompensasi atas proses dan layanan yang telah diberikan oleh penyedia cash advance. Biasanya biaya ini diberlakukan dengan adanya persentase dari jumlah dana yang diajukan. 2. Biaya Transaksi Penarikan  Biaya transaksi penarikan atau yang sering dianggap sebagai biaya admin. Biasanya akan dikenakan setiap kali ada dana yang ditarik atau dicairkan. Dengan demikian dana tunai yang dicairkan untuk kebutuhan penarikan. 3. Biaya Bunga Selanjutnya saat dana pada cash advance dicarikan, maka terdapat bunga  yang dibebankan. Menariknya, biaya bunga yang diberlakukan ini dapat dikenakan persentase berdasarkan tenor yang diambil misalnya harian, bulanan, atau tahunan. Baca Juga: Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis?   Mudahkan Pengelolaan Cash Advance dengan Software Konsolidasi   Dengan adanya fasilitas cash advance dapat membantu industri bisnis dalam menjaga arus kas (cash flow) menjadi lebih baik. Selain itu dana yang diperoleh dari pengajuan cash advance dapat digunakan untuk apa saja dan mudah dilacak.  Namun, bagaimana jika bisnis berkembang dan memiliki beberapa kewajiban finansial dari sumber yang berbeda? Seperti pengelolaan piutang, pemantauan pembayaran, atau bahkan pembuatan buku besar. Di sinilah, Bambootree hadir sebagai solusi untuk dapat mengubah cara Anda dalam pengelolaan finansial yang lebih baik termasuk dengan cash advance. Menariknya, software konsolidasi ini dapat terintegrasi secara otomatis dengan sistem Accurate, sehingga memudahkan proses pengumpulan data keuangan dari berbagai sumber, mengurangi human error serta mengefisienkan pembuatan laporan. Lalu tunggu apa lagi?, Yuk hubungi tim marketing kami sekarang untuk mendapatkan konsultasi gratis tentang pengelolaan keuangan dan cash advance.    

Cash Advance: Pengertian, Manfaat dan Ketentuannya Read More »

Mengenal Cara Kerja Payment Gateway Pada Bisnis

Mengenal Cara Kerja Payment Gateway Pada Bisnis

Di era digital sekarang ini, kemudahan transaksi pembayaran menjadi komponen utama dalam setiap bisnis. Terutama, jika industri bisnis memiliki volume transaksi yang besar setiap harinya. Sehingga, memahami cara kerja payment gateway sangatlah penting untuk memastikan bahwa transaksi berjalan dengan lancar, aman, dan efisien.  Bagaimana Payment Gateway Bekerja Dalam Bisnis? Dalam bertransaksi melalui metode payment gateway, ada berbagai tahapan penting yang terlibat untuk memastikan transaksi berlangsung dengan aman dan efisien. Berikut adalah cara kerja dari payment gateway yang umum digunakan oleh bisnis 1. Pemilihan Transaksi Pembayaran  Di Tahap awal, dimulai ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk dan jasa melalui platform digital. Ketika ingin melakukan pembayaran biasa platform digital seperti website maupun e-commerce akan memunculkan opsi pembayaran dengan adanya sistem payment gateway yang terpasang. 2. Proses Otorisasi  Setelah konsumen memilih metode pembayaran yang sesuai, payment gateway berperan penting dalam memastikan bahwa data transaksi yang dikirimkan diproses dengan aman dan efisien. Tahap verifikasi dan pemrosesan oleh payment gateway ini sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi berjalan lancar dan terhindar dari potensi risiko, seperti penipuan atau kesalahan transaksi. 3. Respon Otorisasi Setelah otorisasi, payment gateway akan menerima respon otorisasi dari bank atau penyedia layanan pembayaran. Biasanya, respon ini berisi hasil verifikasi apakah transaksi dapat diteruskan atau tidak.  Jika nantinya diteruskan transaksi akan dinyatakan berhasil. Namun, jika transaksi tersebut ada permasalahan, transaksi bisa saja lakukan  penolakan. 4. Settlement   Pada tahap terakhir ini, adalah tahap yang paling penting. Sebab, ketika transaksi dengan metode payment gateway telah disetujui, maka dana akan dapat dipindahkan dari akun konsumen ke akun pedangan.   Namun, perlu diketahui bahwa proses settlement ini biasanya tidak dilakukan secara langsung, tetapi ada waktu-waktu tertentu yang sudah diatur oleh layanan penerbit payment gateway. Baca Juga: Apa Bedanya Omset dan Profit Dalam Sebuah Bisnis? Tantangan Tersembunyi: Rekonsiliasi Multi-Channel Demikian penjelasan singkat tentang cara kerja dari sistem payment gateway. Namun, perlu Anda ketahui cara tersebut hanya berlaku pada satu payment gateway saja. Lalu, bagaimana ketika industri bisnis menggunakan beberapa channel pembayaran seperti transfer manual, QRIS, atau bahkan elektronik payment yang berbeda-beda?  Pastinya hal itu akan membuat pengelolaan transaksi menjadi lebih komplek dan membutuhkan solusi yang lebih terintegrasi.  Sehingga, Bambootree hadir sebagai software konsolidasi dan backdate yang dapat membantu Anda dalam melakukan rekonsiliasi pembayaran yang lebih efisien.  Masih mau mau direpotkan dengan berbagai hal hanya untuk mencocokan data dan melakukan rekonsiliasi?  Yuk hubungi tim marketing kami dan dapatkan penawaran yang menarik untuk membantu Anda dalam mengotomatisasi proses rekonsiliasi pembayaran dan pengelolaan keuangan.  

Mengenal Cara Kerja Payment Gateway Pada Bisnis Read More »

Payment Gateway

Payment Gateway: Solusi Transaksi Bisnis Terintegrasi

Memberikan kemudahan transaksi bagi pelanggan tidak hanya sebatas menyediakan berbagai metode pembayaran saja, tetapi juga dapat menciptakan pengalaman yang mudah, cepat, aman, dan tanpa hambatan selama proses transaksi berlangsung.  Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menggunakan payment gateway yang berfungsi sebagai penghubung antara pelanggan maupun bisnis dalam memfasilitasi transaksi pembayaran. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai payment gateway pada sebuah bisnis.  Apa itu Payment Gateway?  Payment Gateway adalah solusi yang ditawarkan untuk   mengintegrasikan berbagai macam metode pembayaran seperti kartu kredit, debit, QRS maupun pembayaran elektronik lainnya. Sehingga adanya sistem ini memungkinkan transaksi akan menjadi lebih mudah, cepat dan aman baik itu transaksi online maupun offline.  Sehingga, metode pembayaran ini sering kali dianggap sebagai elemen krusial dalam sebuah sistem pembayaran terintegrasi. Hal ini karena payment gateway juga digunakan untuk menghubungkan berbagai jenis metode pembayaran yang mendukung.   Kapan Bisnis Harus Menggunakan Payment Gateway?   Walaupun penggunaan payment gateway bukan suatu keharusan, tetapi jika bisnis Anda ingin dapat menerima pembayaran lebih mudah dan cepat menggunakan payment gateway sangatlah disarankan terutama ketika pada kondisi bisnis Anda seperti:  1. Menjalankan Toko Online atau E-commerce Dalam mempermudah pembayaran online dan ecommerce, payment gateway dapat adalah syarat yang mutlak agar pelanggan dapat mudah memilih berbagai macam metode pembayaran yang disediakan.  2. Menerima Pembayaran Berbasis Langganan (Subscription) Jika bisnis Anda menerima pembayaran berbasis langganan, adanya payment gateway dapat digunakan untuk menagih biaya berlangganan secara berulang dan otomatis. 3. Meningkatkan Konversi  Proses pembayaran yang rumit akan membuat pelanggan batal untuk membeli. Sehingga adanya payment gateway akan membantu dalam menyederhanakan alur proses pembayaran ini. . Baca Juga: Apa itu EBITDA: Manfaat dan Cara Menghitungnya Mengapa Bisnis Menggunakan Payment Gateway dalam Transaksi?    Dalam mempermudah pembayaran transaksi, payment gateway sangatlah bermanfaat. Selain itu proses integrasi pembayaran ini juga bermanfaat untuk:  1. Membuat Pembayaran Mudah  Salah satu manfaat utama yang didapatkan ketika bisnis menggunakan payment gateway adalah dapat membantu dalam memudahkan proses pembayaran. Terutama, dalam proses pembayaran ini, calon customer dapat langsung memilih metode pembayaran dengan lebih cepat tanpa harus menggunakan metode yang rumit dan memakan waktu lama. 2. Memiliki Keamanan Yang Tinggi  Dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan, memiliki sistem pembayaran yang aman dan terpercaya adalah hal yang paling penting. Sehingga, menggunakan payment gateway  yang terenkripsi dan perlindungan terhadap data pribadi akan dapat membantu pelanggan dalam membangun kepercayaan. 3. Mengefisiensikan Waktu  Tanpa adanya sistem pembayaran yang terintegrasi ini, bisnis harus mengandalkan metode pembayaran manual yang lambat dan rentan kesalahan.  Sebab, pengguna payment gateway ini dapat membantu dalam memproses transaksi secara otomatis dan cepat. 4. Mendukung Berbagai Metode Pembayaran  Menariknya payment gateway dapat membantu pedagang untuk dapat menerima berbagai macam pembayaran dari konsumen seperti elektronik payment, kartu kredit dan debit, atau bahkan pembayaran internasional.  5. Memudahkan Pelaporan dan Analisis  Manfaat lainnya dari payment gateway adalah membantu dalam pembuatan laporan yang lebih mudah. Sebab, pada sistem ini pebisnis memiliki dashboard yang dapat melacak setiap transaksi, menganalisis data keuangan, serta pengoptimalan strategi pemasaran. 6. Mendukung Transaksi Massal Dalam Satu Waktu  Bagi bisnis yang memiliki volume transaksi tinggi, payment gateway sangat membantu dalam memproses transaksi massal. Sistem ini memungkinkan pedagang untuk memproses ribuan transaksi secara simultan tanpa khawatir terjadi gangguan atau keterlambatan.    Apa Saja Jenis-Jenis Payment Gateway?    Secara umum, payment gateway memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan bisnis. Berikut adalah jenis-jenisnya:  1. Hosted Payment Gateway Pelanggan akan dialihkan ke halaman pembayaran milik penyedia layanan untuk menyelesaikan transaksi. Model ini sangat aman dan mudah diimplementasikan, cocok untuk bisnis yang baru mulai. 2. Self-Hosted Payment Gateway (Integrasi API) Pelanggan melakukan pembayaran langsung di website Anda tanpa dialihkan. Model ini memberikan pengalaman pengguna (user experience) yang lebih mulus dan profesional. 3. Direct Payment Gateway Bisnis memproses seluruh transaksi sendiri di servernya. Model ini memberikan kontrol penuh namun menuntut standar keamanan (PCI DSS) yang sangat tinggi dan kompleks.   Dampak Yang Dihadapi Bisnis Ketika Tidak Menggunakan Payment Gateway? Meskipun banyak bisnis merasakan bahwa mereka dapat bertahan tanpa menggunakan payment gateway, dalam kenyataannya tanpa adanya solusi pembayaran terintegrasi ini dapat  menyebabkan dampak negatif seperti:  1. Proses Manual yang Tidak Efisien Tim Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk verifikasi pembayaran, yang rentan terhadap kesalahan (human error). 2. Kehilangan Potensi Penjualan Pelanggan yang tidak menemukan metode pembayaran yang mereka inginkan cenderung akan meninggalkan keranjang belanja. 3. Risiko Penipuan Verifikasi manual lebih sulit mendeteksi upaya penipuan atau bukti transfer palsu. 4. Terlihat Kurang Profesional  Bisnis yang hanya mengandalkan transfer manual bisa dianggap kurang terpercaya oleh calon pelanggan.   Memaksimalkan Pengelolaan Pembayaran Terintegrasi dengan Sistem Konsolidasi   Penggunaan payment gateway pada dasarnya memang memiliki banyak manfaat. Namun, seiring bertambahnya volume transaksi dari berbagai kanal pembayaran lainnya, akan memunculkan sebuah tantangan yang baru yaitu rekonsiliasi keuangan. Proses rekonsiliasi ini menjadi semakin kompleks karena adanya berbagai metode pembayaran yang harus disesuaikan, baik itu pembayaran dengan kartu kredit, transfer bank, QRIS atau bahkan menggunakan elektronik payment lainnya.  Dengan demikian, menggunakan  sistem konsolidasi dan backdate dari Bambootree dapat membantu dalam memastikan seluruh transaksi tercatat dengan benar dan konsisten.   Kesimpulan   Payment Gateway adalah sebuah elemen yang membantu dalam transaksi pembayaran online lebih cepat, efisien, dan mudah. Namun untuk benar-benar memberikan solusi bisnis yang terintegrasi, menggabungkan payment gateway dengan sistem konsolidasi backdate akan  memudahkan perusahaan dalam mengelola dan mencocokkan data transaksi dari berbagai macam metode pembayaran yang dilakukan.    Jadi sudah siap untuk menggunakan software pengelolaan keuangan untuk bisnis lebih baik lagi? Hubungi kami sekarang dan konsultasikan kebutuhanmu dalam mengotomatisasi proses pembukuan, mendapatkan laporan akurat, dan fokus pada pengembangan bisnis Anda

Payment Gateway: Solusi Transaksi Bisnis Terintegrasi Read More »

Kenali Penggunaan Elektronik Payment Pada Sebuah Bisnis

Kenali Penggunaan Elektronik Payment Pada Sebuah Bisnis

Perkembangan teknologi mendorong pula adanya perubahan terhadap sistem pembayaran di berbagai sektor industri. Awalnya, pembayaran hanya sebatas dengan adanya pembayaran tunai dan cek, namun kini berkembang adanya sistem electronic payment atau e-payment.  E-payment bukan hanya sekedar transfer online saja, tetapi ekosistem yang dapat merevolusi cara bisnis dalam pengelolaan keuangan. Artikel ini akan membahas lebih rinci mengenai electronic payment dalam bisnis.  Apa itu Electronic Payment?  Electronic Payment atau yang disingkat sebagai e-payment adalah salah satu metode pembayaran yang dilakukan melalui platform elektronik seperti seperti kartu kredit, dompet digital, dan transfer bank. Sehingga pada pembayaran ini tidak akan melibatkan pertukaran uang tunai secara fisik.  Bagi pebisnis, e-payment ini akan menjadi solusi untuk menerima pembayaran yang lebih cepat dan efisien. Sebab, dengan adanya sistem ini pebisnis hanya perlu untuk Mengotorisasi, memberikan kliring dan melakukan penyelesaian transaksi. Dengan demikian, seluruh proses pembayaran akan selesai dalam waktu singkat, tanpa adanya prosedur yang rumit seperti pembayaran  tradisional.   Mengapa Electronic Payment Diperlukan Dalam Bisnis?  Menggunakan elektronik payment, bukan hanya soal mengikuti perkembangan zaman saja. Tetapi  langkah strategi untuk dapat meningkatkan akurasi dalam pembayaran. Selain itu e-payment juga berfungsi sebagai:  1. Meningkatkan Akurasi Pembayaran  Dengan adanya sistem electronic payment, setiap transaksi pembayaran akan tercatat secara lengkap, meliputi  waktu, nominal, dan tujuan. Tidak hanya itu, sistem ini juga akan menyimpan identitas pengguna serta status transaksi. Sehingga,pembayaran akan dapat akurat dan terhindar dari kesalahan yang terjadi saat penginputan manual. 2. Memangkas Biaya Operasional Dengan beralihnya ke sistem e-payment, bisnis akan memangkas berbagai biaya operasional yang berkaitan dengan pengelolaan pembayaran manual, seperti biaya administrasi, pembuatan kwitansi ataupun ongkos kirim dokumen. 3. Mempercepat Arus kas (Cash Flow) Melalui penggunaan sistem e-payment, pembayaran dari customer mudah diterima dan diverifikasi secara instan, sehingga mengurangi waktu tunggu yang biasanya terjadi pada metode pembayaran tradisional. 4. Meningkatkan Skalabilitas Bisnis  Saat bisnis mulai tumbuh dan volume transaksi semakin banyak. Maka, mengelola pembayaran secara manual akan lebih memakan waktu.  Sehingga, dengan meningkatkan sistem e-payment akan dapat membantu dalam meningkatkan skalabilitas bisnis yang lebih baik. 5. Mendukung Fleksibilitas dalam pembayaran  E-payment menawarkan berbagai pilihan metode pembayaran yang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan, mulai dari kartu kredit, e-wallet, hingga transfer bank atau QR code. Fleksibilitas ini memberi kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi, yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan loyalitas mereka terhadap bisnis Anda. 6. Memberikan Kemudahan dalam pengelolaan Cash Flow  Dengan e-payment, pembayaran dari pelanggan bisa diterima dan terverifikasi secara instan, membuat dana lebih cepat masuk ke kas perusahaan. Di sisi lain, pembayaran ke vendor dapat dieksekusi tepat waktu sesuai jadwal, menjaga reputasi dan kelancaran rantai pasok. Arus kas yang lebih cepat dan prediktif adalah nyawa bagi bisnis manapun. 7. Memperluas Pasar Dengan sistem pembayaran elektronik, bisnis dapat dengan mudah menerima pembayaran dari pelanggan yang berada di seluruh dunia, tanpa terhalang oleh batasan geografis atau perbedaan mata uang. Ini membuka peluang bagi bisnis untuk memperluas pasar dan melayani pelanggan internasional, yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau menggunakan metode pembayaran tradisional.   Kesimpulan   Electronic payment adalah metode yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengefisiensikan proses bisnis. Tak hanya itu saja, e-payment juga akan membantu dalam meningkatkan skalabilitas bisnis dan dapat meningkatkan akurasi pembayaran.  Jika Anda menginginkan pencatatan transaksi yang lebih terkontrol dengan baik, Anda dapat mengintegrasikan dengan software konsolidasi seperti Bambootree yang dapat membantu menggabungkan data dari berbagai sistem pembayaran dan sumber transaksi ke dalam satu platform yang terpusat. Dengan Bambootree, Anda dapat mengintegrasikan electronic payment dengan sistem akuntansi Anda, seperti pencatatan otomatis transaksi yang dilakukan melalui berbagai metode pembayaran. Selain itu, Bambootree juga menawarkan  fitur rekonsiliasi otomatis dalam pencocokan laporan bank atau sistem pembayaran lainnya.   

Kenali Penggunaan Elektronik Payment Pada Sebuah Bisnis Read More »

Perbedaan omset dan profit

Apa Bedanya Omset dan Profit Dalam Sebuah Bisnis?

Dalam mengukur performa keuangan perusahaan, pastinya tidak asing dengan istilah omset dan profit. Walaupun kedua istilah tersebut terlihat sama, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Berikut adalah perbedaan dari omset dan profit. Perbedaan Mendasar Dari Pengertiannya  Omset dan profit seringkali dianggap sama, namun keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Omset sering didefinisikan sebagai hasil dari seluruh pendapatan pada periode tertentu tanpa dikurangi biaya apapun.  Berbeda dengan pengertian dari profit  yang sering didefinisikan sebagai jumlah pendapatan ketika telah dikurangi dengan berbagai macam biaya seperti harga pokok penjualan (HPP), produksi, maupun pajak.   Jadi dapat disederhanakan omset itu merupakan keuntungan kotor serta profit adalah keuntungan bersih.   Perbedaan Lainnya dari  Profit dan Omset  Selain dari pengertian,  omset dan profit juga memiliki perbedaan lainnya seperti: 1. Tujuan Utama   Tujuan utama dari mengetahui jumlah omset adalah untuk tolak ukur pendapatan yang dihasilkan. Sehingga nantinya akan berguna apakah bisnis yang dijalankan memiliki daya tarik yang luas dalam pemasaran. Sebaliknya, profit dapat membantu dalam menilai kinerja keuangan dari perusahaan dengan memberikan visualisasi tentang keuntungan yang diperoleh dari seluruh kinerja yang telah dilakukan oleh bisnis.  Dengan demikian, ketika bisnis mendapatkan profit, maka bisnis akan dinilai berhasil dalam menghasilkan keuntungan setelah pertimbangan seluruh biaya dan pengeluarannya.  2. Perhitungannya  Selanjutnya cara penghitungannya juga berbeda beda, jika omset dihitung dengan cara mengalikan harga jual dengan jumlah yang terjual pada periode tertentu.   Berbeda dengan profit, karena ini keuntungan bersih maka cara menghitungnya adalah total seluruh pendapatan dikurangi dengan total biaya yang digunakan misalnya biaya produksi, pajak, bunga, maupun hutang.  3. Keterlibatan Dalam Bisnis  Pada dasarnya omset merupakan hasil dari total seluruh penjualan. Sehingga terlibat dalam penilaian kinerja penjualan yang  telah dilakukan oleh perusahaan tersebut.  Baca Juga: Mengenal Losses Pada Istilah Akutansi Kesimpulan Namun perlu diingat bahwa omset yang tinggi belum tentu mendapatkan keuntungan. Sebab, perusahaan perlu untuk memperhitungkan berbagai macam biaya seperti halnya biaya produksi, operasional maupun pajak.  Sebaliknya, karena profit merupakan keuntungan bersih yang didapatkan oleh perusahaan. Sering kali, profit dilibatkan sebagai ukuran. Dengan demikian, mendapatkan profit tinggi tentunya menjadikan  menunjukan bahwa perusahaan tersebut dapat meningkatkan penjualan serta mengontrol biaya seefisien mungkin. Dari perbedaan diatas, sebenarnya profit dan omset dapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan  untuk menilai kinerja keuangan dan operasionalnya. Semoga artikel diatas dapat membantu Anda dalam memahami perbedaan tentang omset dan profit.   

Apa Bedanya Omset dan Profit Dalam Sebuah Bisnis? Read More »

Mengapa Omset Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Bisnis

Mengapa Omset Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Bisnis?

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentunya mendapatkan keuntungan adalah tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan keuntungan, biasanya bisnis akan melakukan penjualan produk untuk mendapatkan omset. Istilah omset sering disalah artikan sebagai keuntungan bersih. Sebab, omset sebenarnya merujuk pada total pendapatan sebelum dikurangi dengan berbagai macam biaya seperti operasional, produksi, maupun pajak. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai omset meliputi manfaat dan bedanya dengan profit.  Pengertian Omset Apa itu Omset? Omset adalah total uang yang diperoleh dari penjualan suatu produk berdasarkan periode tertentu. Sering kali omset dikaitkan dengan laba kotor, namun ternyata keduanya berbeda.  Sebab, omset akan dihitung dari seluruh dana yang didapatkan tanpa ada pengurangan biaya operasional. Berbeda dengan laba kotor yang dihitung dengan mengurangi dengan biaya yang dikeluarkan dari total pendapatan. Dengan demikian, omset suatu bisnis dapat menjadi indikator awal   untuk melihat potensi pendapatan yang dihasilkan dari pemasaran produk atau layanan. Walaupun, omset tinggi bukan berarti mendapatkan keuntungan bersih yang tinggi juga, tetapi hal ini akan membantu menunjukan bisnis tersebut memiliki permintaan pasar yang baik. Mengapa Mengetahui Omset sangat penting?  Bagi pebisnis, mengetahui omset sangatlah penting terutama dalam memberikan gambaran akan pendapatan  yang dihasilkan dari bisnis tersebut. Selain itu, mengetahui omset sangatlah penting untuk: 1. Tolak Ukur Bisnis  Omset seringkali digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis, sehingga sangatlah penting  dalam memantau dan menganalisis hasil pendapatan yang telah dilakukan. 2. Perencanaan Keuangan  Dengan mengetahui omset, maka pebisnis dapat melakukan perencanaan keuangan secara lebih matang. Sebab, informasi omset dapat memberikan visualisasi yang jelas mengenai arus kas masuk dan keluar, sehingga nantinya dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan dari pengembangan bisnis. 3. Mengidentifikasi Masalah  Ketika omset yang diketahui berbeda dari semula, maka pebisnis biasanya akan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Sehingga, nantinya pebisnis akan membuat strategi baru yang dapat meningkatkan omset agar kembali atau melebihi dari omset sebelumnya. 4. Pengambilan Keputusan  Selanjutnya omset juga berfungsi sebagai  cara dalam pengambilan keputusan yang tepat. Hal ini karena, ketika omset diketahui, pebisnis akan dapat menilai seberapa besarkah produk/jasa tersebut mempengaruhi penjualan yang dapat diterima oleh konsumen.  Sehingga, informasi tersebut sangatlah membantu dalam mengambil langkah-langkah yang strategis seperti perluasan pasar atau bahkan penyesuaian harga. 5. Penilaian Investor  Menariknya mengetahui omset, dapat membantu dalam menarik investor untuk berinvestasi. Omset yang terus berkembang akan menunjukan potensi dalam  menghasilkan keuntungan dari penjualan yang dilakukan oleh suatu bisnis. Baca Juga: Mengenal Losses Pada Istilah Akutansi Cara Menghitung Omset  Pada dasarnya menghitung omset adalah proses yang sangatlah sederhana. Namun, dalam mencapai hasil yang optimal sangatlah diperlukan ketelitian dalam menghitung omset. Berikut adalah cara menghitung omset yang tepat. Rumus dasar untuk menghitung omset Omset = Jumlah Unit Terjual X Harga Jual per Unit Studi Kasus Dalam Penjualan Air Mineral Kemasan  Agar membantu Anda dalam perhitungan omset, artikel ini akan dilengkapi dengan studi kasus sebagai berikut:  Sebagai contoh  Pak agus memiliki toko kelontong yang menjual air mineral kemasan 600ml dengan harga Rp 3.000 / pc. Lalu pada periode April, pak budi telah melakukan penjualan sebesar 1000 pc. Maka berapa omset penjualan air mineral yang telah dilakukan oleh pak budi?  Untuk mendapatkan hasilnya, maka Anda dapat menjumlahkan unit yang telah terjual dengan harga jual seperti berikut:  Omset = Jumlah Unit Terjual X Harga Jual per Unit Omset = 1000 X 3000 Omet = Rp 3.000.0000 Jadi omset yang dihasilkan oleh pak agus adalah Rp 3.000.000 pada periode penjualan april.  Selain perhitungan omset, pebisnis juga akan menghitung persentase omset untuk mengukur pertumbuhan bisnis dan membandingkan kinerja antara periode-periode yang berbeda. Berikut adalah cara untuk menghitung persentase omset. Rumus dalam menghitung persentase omset Persentase  = ( Akhir – Awal ) : Awal x 100% Sebagai contoh agar dapat lebih menjelaskan, terdapat data penjualan dari pak agus sebagai berikut: Diketahui pada bulan Maret 2025 pak Agus telah menghasilkan omset sebesar Rp 9.500.000  dan pada periode bulan april pak Agus mendapatkan omset sebesar Rp10.100.000. Maka berapa persentase perhitungan omset yang didapatkan oleh pak Agus. Untuk dapat menghitung persentase, dapat menggunakan perhitungan rumus sebagai berikut:  Persentase = (Akhir – Awal) : Awal X 100%  Persentase = (10.100.000 – 9.500.000) : 9.500.000 X 100% Pesentase = 600.000:9.500.000 x 100% Persentase = 0,06315 X 100% Persentase = 6,32%  Maka dapat dijelaskan bahwa omset penjualan dari pak Agus mengalami peningkatan sebesar 6,32% dari maret ke april 2025. Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Laba Bersih? Kesimpulan Pada dasarnya, omset adalah total dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan tanpa dikurangi dengan biaya manapun. Sehingga, dengan mengetahui omset nantinya pebisnis dapat mengukur bagaimana bisnis dapat berkembang lebih baik lagi.  Cara menghitungnya pun juga mudah, karena hanya mengalikan harga penjualan dengan unit yang terjual. Namun perlu diketahui, walaupun proses perhitungannya yang mudah, perhitungan omset harus dilakukan dengan seksama.   Dalam membantu menghitung omset  yang didapatkan, Anda dapat menggunakan software pengelolaan keuangan seperti Bambootree yang dapat  memberikan solusi yang tepat dari bisnis Anda, mulai dari penjualan, pembayaran, hingga pencatatan jurnal.   Selain itu, untuk memudahkan dalam sistem akuntansi, software konsolidasi ini juga terintegrasi secara langsung dengan accurate online.    

Mengapa Omset Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Bisnis? Read More »

Scroll to Top