Pajak progresif adalah salah satu jenis sistem perpajakan di mana persentase pajak yang harus dibayarkan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penghasilan atau nilai objek yang dikenai pajak.
Sistem ini bertujuan untuk menciptakan keadilan ekonomi dengan mengutamakan prinsip bahwa mereka yang memiliki penghasilan atau kekayaan lebih besar memberikan kontribusi yang lebih besar pula.
Pengertian Pajak Progresif
Pajak progresif adalah didasarkan pada prinsip keadilan vertikal, di mana individu yang memiliki kemampuan finansial lebih besar diharapkan membayar pajak dalam jumlah yang lebih tinggi, baik secara nominal maupun persentase.
Dalam sistem ini, tarif pajak dibagi menjadi beberapa lapisan atau golongan, yang masing-masing memiliki tarif yang berbeda.
Sebagai contoh, seseorang yang berpenghasilan Rp50 juta per tahun mungkin dikenakan pajak dengan tarif 5%, sementara mereka yang berpenghasilan Rp100 juta per tahun dikenakan tarif pajak 10%. Hal ini mencerminkan bahwa semakin besar pendapatan, semakin besar pula persentase pajak yang dibayarkan.
Contoh Penerapan Pajak Progresif
- Pajak Penghasilan (PPh): Di Indonesia, pajak penghasilan untuk individu menggunakan sistem progresif. Misalnya, penghasilan hingga Rp60 juta per tahun dikenakan tarif pajak 5%, sementara penghasilan di atas Rp250 juta dikenakan tarif 30%.
- Pajak Kendaraan Bermotor: Pemilik kendaraan bermotor kedua atau lebih dikenakan pajak progresif. Misalnya, kendaraan pertama dikenakan tarif 2%, sedangkan kendaraan kedua tarifnya naik menjadi 2,5%.
Keuntungan Pajak Progresif
- Mendorong Keadilan Sosial: Sistem ini membantu mengurangi kesenjangan antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah. Mereka yang memiliki penghasilan lebih tinggi memberikan kontribusi lebih besar terhadap pendapatan negara.
- Sumber Pendapatan Negara yang Stabil: Dengan tarif progresif, negara dapat memperoleh pendapatan lebih besar dari kelompok berpenghasilan tinggi, yang dapat digunakan untuk membiayai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
- Memberikan Perlindungan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah: Dengan tarif pajak yang rendah atau bahkan bebas pajak bagi kelompok berpenghasilan kecil, sistem ini memberikan perlindungan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Tantangan Pajak Progresif
Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan pajak progresif juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Potensi Penghindaran Pajak: Individu atau perusahaan dengan penghasilan tinggi mungkin mencari celah untuk menghindari pajak, misalnya melalui manipulasi laporan keuangan.
- Beban Administrasi yang Lebih Besar: Pemerintah perlu memiliki sistem yang efisien untuk menghitung dan mengelola tarif progresif, yang membutuhkan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai.
- Ketimpangan Regional: Di negara-negara berkembang, penerapan pajak progresif seringkali sulit dilakukan karena adanya kesenjangan ekonomi antarwilayah.
Baca Juga : Apa Itu Kredit Pajak? Pengertian dan Penjelasan
Kesimpulan
Pajak progresif merupakan salah satu alat kebijakan fiskal yang efektif untuk menciptakan keadilan ekonomi dan sosial. Dengan sistem ini, pemerintah dapat memastikan bahwa kontribusi pajak sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing individu atau entitas.
Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, pemerintah perlu memastikan adanya transparansi, pengawasan, dan pengelolaan yang baik agar pajak progresif benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.