Author name: admin

Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan

Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan

Dalam membuat setiap transaksi jual beli pastinya membutuhkan kwitansi atau nota. Kwitansi adalah suatu dokumen yang sah yang digunakan untuk pembuatan laporan pada jurnal akutansi.  Berikut adalah komponen dan langkah-langkah dalam pembuatan akutansi:   Komponen yang harus ada dalam kwitansi  Perlu diketahui dalam sebuah pembuatan kwitansi pada tiap transaksi pastinya harus memiliki komponen utama seperti:  1. Nomor Kwitansi Dalam memberikan identifikasi, biasanya kwitansi akan memiliki nomer yang unik berupa angka saja maupun dikombinasikan dengan huruf. Sehingga, nantinya saat pelaporan pada jurnal akutansi, kwitansi tersebut dapat mudah dipahami. 2. Kolom Penerima dan Pemberi Selanjutnya terdapat komponen yang beisikan nama, pada kolom ini akan ditulis nama lengkap kedua belah pihak antara yang pemberi maupun penerima. 3. Tanggal Transaksi Jangan melupakan untuk memberikan kolom tanggal, sebab adanya tanggal transkasi akan dapat membantu ketika proses audit. Sehingga pada penulisan tanggal transaksi harus mencakup hari, bulan, dan tahun. 4. Nominal Transaksi  Komponen selanjutnya adalah kolom nominal transaksi, ini sangat penting terutama dalam membantu untuk mengetahui besar uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan.  5. Tujuan Pembayaran  Selain itu, sediakan pula kolom untuk menuliskan dekripsi. Dengan demikian, kwitansi ini akan jelas kegunaanya. Misal saja pembuatan kwitansi pelunasan untuk pembayaran alat tulis kantor.  6. Tanda tangan & Stempel Perusahaan  Dalam kwitansi tentunya akan disediakan kolom yang memuat tanda tangan dan stemple dari perusahaan pemberi. Sehingga nantinya kwitansi akan mudah divalidasi kebenarannya. 7. Materai  Walaupun tidak semua kwitansi harus membubuhkan materai. Namun komponen ini sangat harus diperhatikan. Terutama jika transaksi yang dilakukan oleh pelanggan lebih dari Rp. 250.000,- harus mencantumkan materai 10.000  Baca Juga: Fungsi Journal Voucher Accurate? Simak Penjelasannya Cara Membuat Kwitansi Untuk Transaksi Bisnis Perlu diingat dalam pembuatan kwitansi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Berikut adalah cara yang digunakan dalam membuat kwitansi untuk transaksi bisnis:    Sebelum kwitansi dibuat, siapkan terlebih dahulu nomer kwitansi. Sebagai tips yang mudah, Anda dapat menyiapkan kwitansi dengan angka saja lalu disertai bulan dan tahun. Misalnya 01/05-2025, sehingga nanti Anda dapat mudah untuk mengindentifikasi bahwa ini transaksi dilakukan bada bulan mei 2025.  Selanjutnya Anda dapat menuliskan nama lengkap antara pemberi dan penerima dari kwitansi tersebut. Perlu diingat, karena kwitansi ini merupakan dokumen yang sah maka dalam penulisan nama diwajibkan untuk memberikan nama yang lengkap jangan hanya panggilan saja.  Dalam memudahkan proses audit nantinya, jangan lupa untuk menuliskan tanggal transaksi yang mencakup tanggal, bulan dan tahun. Misal saja 23 April 2025.  Tahap berikutnya Anda dapat menuliskan jumlah uang atau nominal transaksi yang berlaku dan jangan lupa untuk menuliskan jumlah uang tersebut dalam kalimat. Misal saja terdapat nominal  pembayaran 5Jt maka pada kwitansi dapat ditulisnya Rp 5.000.000,- dengan menambahkan dibawahnya terbilang Lima Juta Rupiah.  Selain itu, Anda juga dapat menambahkan tujuan dari pembuatan kwitansi. Misal saja seperti untuk pembayaran ATK (Alat Tulis Kantor).  Lengkapi dengan tanda tangan, stample perusahaan dan materai jika transaksi bernilai diatas Rp. 250.000 dengan matarai 10.000 Contoh cara membuat kwitansi Dalam mempermudah Anda dalam pembuatan kwitansi, berikut adalah contoh dari pembuatan kwitansi  PT Contoh Perusahaan Jl. Contoh No. 1, Kota Contoh   Nomor Kwitansi: 001/2025 Telah diterima dari: Budi Santoso Uang sejumlah: Rp 5000.000,- Terbilang: Lima Juta rupiah Untuk pembayaran: Pembelian 500 Pc buku Pada tanggal: 23 April 2025 Di: Kota Contoh   Penerima: [Tanda Tangan] Alexandro   Perlu diingat, karena pada transkasi pembelian 500 Pc buku senilai Rp. 5.000.000,- maka wajib untuk membubuhkan materai 10.000. Baca Juga: Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang  Kesimpulan Jadi pada prinsipnya, kwitansi adalah sebuah dokumen resmi yang dapat dipertanggung jawabkan untuk setiap transaksi.  Semoga, dengan artikel ini Anda dapat dengan mudah untuk memahami cara pembuatan kwitansi yang tepat untuk transaksi bisnis.  

Cara Membuat Kwitansi Untuk Dokumen Laporan Keuangan Read More »

Metode Pencatatan Piutang Dagang Pada Bisnis

Metode Pencatatan Piutang Dagang Pada Bisnis

Jika Anda belum memahami metode pencatatan piutang? Sangat penting bagi Anda untuk memahami apa itu piutang. Piutang adalah tindakan wajib yang dilakukan oleh pelanggan untuk membayar transaksi yang pernah dilakukan namun belum dibayarkan.   Beriktu adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan dalam pencatatan piutang.  Metode Pencatatan Piutang Pada pencatatan piutang dagang, umumnya akan menggunakan dua metode yaitu metode pencatatan piutang bersih dan metode pencatatan piutang dagang. Berikut adalah penjelasan selengkapnya: 1. Metode Pencatatan Piutang Kotor  Metode pencatatan piutang kotor atau yang disebut sebagai gross method adalah   pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan tanpa mempertimbangkan diskon yang diberikan. Itu berarti nantinya, perusahaan akan mencatat secara keseluruhan faktur penjualan yang bersifat piutang tanpa adanya potongan promo tertentu. 2. Metode Pencatatan Piutang Bersih  Selanjutnya terdapat metode pencatatan piutang bersih atau yang lebih dikenal sebagai nett method. Berbeda dengan gross method, pada metode ini pencatatan piutang dagang akan catatan dengan nominal yang telah dikurang dengan potongan yang telah diberikan.  Namun, metode ini memiliki durasi tertentu, sehingga ketika pelangga telah diberikan potongan dan tidak dibayarkan tepat waktu. Maka perusahaan harus membuat penyesuaian catatan dan kelebihan dari pembayaran tersebut akan dijadikan sebagai keuntungan diluar operasi tertentu atau hasil lainnya. Baca Juga: Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang Metode Pencatatan Piutang Lainnya Selain metode pencatatan piutang dagang diatas, dalam mempermudah akutansi dalam mencatatnya maka ada beberapa metode lagi yang dapat digunakan seperti: 1. Metode Konvensional  Pada metode konvensional ini, biasanya pencatatan piutang dagang akan dilakukan melalui pendekatan tradisional yang manual. Sehingga, dapat diartikan bahwa  saat pencatatan piutang akan dilakukan pada kartu piutang yang berasal dari berbagai sumber seperti:  Faktur penjualan – jurnal penjualan – kartu piutang Bukti kas masuk – jurnal penerimaan kas – kartu piutana Memo kredit – jurnal retur penjualan – kartu piutang Bukti memorial – jurnal umum – kartu piutang Metode Posting Langsung  Selanjutnya terdapat metode posting langsung, pada metode ini akan mencatat piutang yang dilakukan tanpa melalui perantara suatu akun akutansi maupun jurnal pembantu. Itu artinya setiap pencatatan akan dilakukan secara langsung pada kartu piutang.  Namun perlu diketahui, bahwa dalam metode ini cara yang digunakan unuk melakukan pencatan yaitu harian maupun berdasarkan periode tertentu. 2. Metode Ledgerless Bookkeeping  Berbeda dengan metode lainnya, metode ledgerless bookkeeping tidak meggunakan kartu piutang sabagai salah satu pembantu untuk mempermudah proses pencatatan. Namun, sebagai gantinya pencatatan piutang akan dilakukan dengan dokumen pendukung seperti invoice maupun faktur. Sehingga, ketika  pembayaran piutang dagang telah diterima oleh perusahaan, maka nantinya pada dokumen tersebut akan ada cap “Lunas” atau langsung dipindah ke arsip pelunasan. 3. Metode Pencatatan dengan Komputer Dalam perkembangan era digital ini, Anda dapat melakukan pencatatan piutang dagang dengan metode pencatatan dengan komputer. Dalam metode ini, biasanya perusahaan akan mengunakan sebuah software akutansi yang dapat mencatat seluruh piutang dagang.  Salah satu rekomendasi software tersebut adalah bambootree. Sebab, software ini merupakan software konsolidasi dan backdate yang dapat tersinkronkan dengan software accuate online. Baca Juga: Ketahui Ini Untuk Menghitung Piutang Dagang Kesimpulan Metode pencatatan piutang sangatlah beragam, sehingga Anda harus memastikan mana yang cocok untuk pencatatan piutang dagang. Pastikan, bahwa metode yang Anda pilih benar-benar dapat membantu Anda dalam mencatat seluruh piutang yang dilakukan.  

Metode Pencatatan Piutang Dagang Pada Bisnis Read More »

Ketahui Ini Untuk Menghitung Piutang Dagang

Ketahui Ini Untuk Menghitung Piutang Dagang

Dalam keberlangsungan bisnis, tentunya sudah tidak saing dengan melakukan piutang dagang. Dengan adanya piutang dagang, perusahaan dapat memperluas kemampuan untuk melakukan pembelian barang maupun jasa kepada pemasok tanpa harus membayar secara langsung.  Cara Menghitung Piutang Dagang dalam Sebuah Bisnis     Menghitung piutang dagang, seringkali menjadi tantangan bagi perusahaan. Terlebih, jika perusahaan memiliki transaksi pembelian secara kredit kepada pemasok yang berbeda.  Berikut adalah cara rumus menghitung piutang dagang:    Saldo Piutang Akhir = Total Piutang Awal + Penjualan Baru – Pembayaran Diterima Rumus diatas, dapat digunakan dalam menghitung piutang dagang secara keseluruhan. Namun, penting diketahui dalam menghitung saldo piutang pada akhir periode maka dapat mempertimbangkan seperti: 1. Total piutang awal Total piutang awal biasanya ada karena terdapat hutang yang belum dibayar pada awal periode. Sehingga, sangat penting untuk mengetahui apakah terdapat jumlah hutang pada awal periode. 2. Penjualan baru  Jika pada periode baru ini, Anda telah menghasilkan penjualan baru yang dilakukan, itu artinya perusahaan akan melakukan penjualan secara kredit. Sehinngga sangat perlu untuk dicatat agar dapat dibayar pada periode berikutnya. 3. Pembayaran yang diterima Pembayaran yang diterima bisa menjadi pengurang saldo piutang pada peride ini. Hal ini karena jumlah pembayaran yang diterima bisa jadi digunak sebagai langkah perusahaan untuk membayar hutang kepada supplier pada periode tersebut. Selain hal tersebut, sangat penting bagi perusahaan untuk membuar sebuah estimas piutang yang tidak tertagih tanpa mengurangi piutang. Hal ini dapat membantu mengantisipasi adanya piutang yang bisa saja tidak akan dibayar pada masa depan. Tetapi tanpa langsung mengurangi saldo piutang yang tercatat pada laporan. Misal saja,  ketika perusahaan untuk melakukan audit terhadap laporan piutang tak tertagih diperiode sebelumnya dan memutuskan untuk adanya pembayaran 10% dari nilai piutang.  Jadi, jika terdapat piutang sebesar Rp. 100 Juta, maka  perusahaan dapat melakukan estimasi pelunasan hutan sebesar Rp. 90 Juta.   Studi Kasus Menghitung Saldo Piutang Dagang   Dalam mempermudah Anda memahami menghitung saldo piutang, pada artikel ini akan disediakan studi kasus untuk mempermudah pemahaman dalam menghitung saldo piutang. Diketahui Perusahaan PT. Cinta Sejati adalah sebuah perusahaan yang bergerak bidang exporting yang melakukan transaksi dengan transaksi dengan sebagian besar secara kredit dan piutang. Pada awal periode perusahaan tersebut ingin menghitung piutang dengan data sebagai berikut:  Pada tanggal 1 Januari memiliki saldo awal piutang sebesar Rp 60.000.000  Perusahaan pada tanggal 12 Januari menerima pembayaran sebesar Rp 30.000.000  dari seorang pelanggan  Lalu diakhir periode tepatnya tanggal 25 Januari, perusahaan memberikan diskon sebesar 10% dari hutang yang belum dibayarkan yaitu sebesar Rp 10.000.000,-  Dengan data tersebut, yang menjadi pertanyaan berapa saldo piutang pada tanggal 25 Januari?  Untuk menghitung saldo piutang kas, maka Anda dapat menghitung saldo piutang kas dengan mengurangi pembayaran diterima.   Berikut adalah simulasi perhitungannya  Saldo piutang = Saldo Piutang Awal – Penerimaan Pembayaran  = Rp 60.000.000 – Rp. 20.000.000,-  = Rp. 40.000.000 Namun pada akhir periode perusahaan memberikan diskon sebesar 10% dari Rp 10.000.000,-. Sehingga untuk mengitungnya perlu adanya saldo kas hutang yang dikurang dengan diskon. Berikut adalah simulasi perhitungannya:  Saldo piutang setelah diskon = Saldo piutang – diskon = Rp. 40.000.000 – (Rp. 10.000.000*10%) = Rp. 39.000.000   Jadi pada tanggal 25 Januari, saldo piutang dagang yang diterima oleh PT. Cinta Sejati Rp. 39.000.000,- . Hal ini telah dihitung dengan adanya penerimaan pembayaran dengan adanya diskon.  Baca Juga: Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis? Kesimpulan Dengan memahami cara menghitung saldo piutang, maka perusahaan akan dengan mudah untuk pengelolaan arus kas yang lebih sistematis dan efisien. Pastikan sebelum Anda menghitung saldo piutang sangat penting untuk mempertimbangkan beberapa hal seperti total piutang, diskon, maupun penerimaan pembayaran.  

Ketahui Ini Untuk Menghitung Piutang Dagang Read More »

Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang

Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang

Dalam istilah akuntansi, pastinya sudah tidak asing dengan jurnal pelunasan piutang. Salah satu fungsi dari jurnal ini adalah mencatat pembayaran piutang yang telah dilakukan atas penjualan kredit. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pengertian, fungsi dan cara membuatnya:  Apa itu Jurnal Pelunasan Piutang?  Jurnal pelunasan hutang dapat diartikan sebagai sebuah catatan atas pembayaran yang telah dilakukan oleh pelanggan atas hutang kepada perusahaan maupun bisnis yang telah jatuh tempo.  Dengan adanya jurnal ini, nantinya seluruh uang yang diterima oleh perusahaan atas pelunasan hutang akan dicatat secara sistematis.    Fungsi Jurnal Pelunasan Piutang Jurnal pelunasan piutang berfungsi sebagai dokumen digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengelolaan catatan keuangan. Selain itu jurnal ini juga memiliki fungsi seperti: 1. Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Dengan adanya jurnal pelunasan piutang maka maka perusahaan akan dimudahkan dalam pengelolaan keuangan. Sebab, biasanya pada jurnal ini akan mencatat secara sistematis seluruh kas masuk yang berasal dari pembayaran pelanggan atas kredit yang diberikan oleh perusahaan atau bisnis. 2. Mencegah Error  Karena setiap transaksi akan dicatat pada jurnal pelunasan piutang, maka dapat mencegah terjadinya duplikasi maupun ketidaksesuaian pada laporan pada buku besar. 3. Meningkatkan Akurasi Laporan Seperti pada jurnal akuntansi lainnya, dokumen ini dapat membantu dalam menjaga akurasi laporan seperti pada neraca maupun laporan laba rugi.  4. Memudahkan Proses Audit Karena jurnal pelunasan piutang ditulis secara rinci dan terstruktur maka nantinya akan memudahkan dalam proses audit keuangan. Apalagi, disertai dengan bukti bahwa seorang pelanggan telah membayar piutang atau kredit kepada perusahaan maupun bisnis tertentu.  5. Membantu Pengambilan Keputusan  Tak hanya sekedar peningkatan akurasi laporan saja, jurnal pelunasan piutang juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan data.  Baca Juga: Anjak Piutang adalah: Solusi Keuangan yang Efektif Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang Dalam memastikan keakuratan jurnal pelunasan piutang tentunya terdapat beberapa komponen yang harus dilengkapi seperti:   1. Tanggal Transaksi  Salah satu komponen terpenting dalam setiap jurnal yaitu adanya tanggal transaksi. Hal ini ada wajib agar pencatatan transaksi dapat dilakukan secara kronologis. 2. Nama Akun Agar proses penulisan jurnal pelunasan piutang makin sistematis, perusahaan dapat menentukan akun yang terlibat antara akun kas dan piutang usaha. 3. Nominal Transaksi Selanjutnya, dalam jurnal pelunasan piutang tentunya wajib untuk menuliskan nominal transaksi. hal ini sangat penting agar setiap pembayaran yang telah dilakukan dapat dipertanggungjawabkan lebih akurat. 4. Deskripsi Transaksi Karena  salah satu fungsi dari jurnal pelunasan piutang adalah dapat membantu proses audit, maka menuliskan deskripsi transaksi secara detail akan sangat membantu.    Contoh dalam Pembuatan Jurnal Pelunasan Piutang  Setelah memahami komponen apa saja yang harus ada pada jurnal pembuatan piutang, Anda dapat memahami contoh dalam pembuatan jurnal pelunasan piutang: Diketahui PT. Suka Jadi menerima pembayaran sebesar Rp. 25.000.000 dari Pelanggan untuk melakukan pelunasan hutang pada tanggal 2 Februari. Maka, nantinya dalam jurnal pelunasan piutang akan ditulis seperti:   Tanggal  Keterangan  Debit Kredit 25 Nov 2023 Kas Rp. 25.000.000 Piutang Usaha  Rp. 25.000.000   Jadi dapat disimpulkan, dalam pencatatan pada jurnal ini maka hutang dari pelanggan akan menjadi nol dan kas perusahaan akan bertambah sebesar Rp. 25.000.000 Baca Juga: Mengenal Klasifikasi Software Akuntansi, Pengertian & Penjelasan Kesimpulan  Dengan jurnal pelunasan piutang sangat penting, terutama dalam mencatat seluruh transaksi pembayaran uang  dari pelanggan yang melakukan piutang kepada perusahaan. Selain itu, adanya jurnal ini juga dapat membantu untuk pengambilan keputusan. 

Pahami Komponen Dalam Jurnal Pelunasan Piutang Read More »

Mengenal Jurnal Pembayaran Gaji Pada Laporan Keuangan

Mengenal Jurnal Pembayaran Gaji Pada Laporan Keuangan

Pengelolaan keuangan perusahaan sangatlah penting, sebab dapat membantu dalam kelancaran operasional suatu bisnis. Salah satu aspek dalam pengelolaan keuangan adalah gaji karyawan. Gaji karyawan merupakan cashflow yang harus dikelola dengan baik.  Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pencatatan seperti penggunaaan jurnal pembayaran gaji, Sehingga nantinya, laporan keuangan akan menjadi lebih sistematis,  rapi dan transparan.  Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pengertian, fungsi dan komponen apa saja yang harus ada:  Apa itu Jurnal Pembayaran Gaji?  Jurnal Pembayaran gaji adalah catatan yang digunakan untuk menulis secara detail tentang pembayaran gaji karyawan. Biasanya pada jurnal ini akan menerangkan keseluruhan gaji yang diberikan mulai dari gaji pokok, tunjangan, maupun potongan pajak penghasilan (pph).   Sehingga, adanya jurnal pembayaran gaji ini akan dapat memastikan bahwa seluruh aspek keuangan dikelola dengan baik. Mengapa Jurnal Pembayaran Gaji di buat?  Jurnal Pembayaran Gaji sering kali dibuat agar pencatatan laporan menjadi lebih transparan. Selain itu, jurnal ini dibuat karena memiliki fungsi seperti: 1. Pencatatan Lebih Transparan  Adanya jurnal pembayaran gaji akan memudahkan dalam pembuatan pencatatan yang lebih transparan. Sebab setiap transaksi pengeluaran untuk pembayaran gaji karyawan akan dicatat secara sistematis dan rapi. Dengan demikian, laporan keuangan akan lebih mudah dibaca oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan. 2. Manajemen Pengeluaran Yang Efektif  Karena semua pengeluaran untuk pembayaran gaji karyawan akan dicatat pada jurnal. Itu berarti perusahan dapat memanajemen pengeluaran menjadi lebih efektif.  Sehingga, nantinya dari jurnal tersebut dapat menjadi salah satu cara identifikasi pengeluaran keuangan. 3. Membantu Proses Audit  Seperti jurnal akuntansi lainnya, jurnal pembayaran gaji juga sering kali digunakan untuk membantu proses audit. Sebab, nantinya dokumen ini adalah salah satu dokumen yang diperiksa untuk dapat memverifikasi transaksi gaji yang ada. 4. Perenecanaan Anggaran  Yang menarik, jurnal pembayaran gaji juga dibuat untuk membantu perencanaan anggaran di masa depan. Apalagi dari jurnal biasanya terdapat rincian secara detail yang mungkin saja memberikan informasi terkait pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran gaji karyawan. Komponen Apa yang Wajib Ada Pada Jurnal Pembayaran Gaji?  Mencatat jurnal pembayaran gaji tentunya tidaklah mudah, agar dapat membantu dalam memahami jurnal pembayaran gaji. Berikut adalah elemen utama yang biasanya ada: Gaji kotor: Biasanya berupa total gaji yang harus dibayarkan sebelum mendapatkan potongan maupun tambahan seperti tunjangan dan PPh 21. Potongan: Pada jurnal pembayaran gaji  akan dicantumkan juga berbagai potongan dari gaji yang diterima seperti PPh 21, BPJS Ketenagakerjaan, maupun asuransi kesehatan. Kontribusi Pemberi Kerja:  Elemen selanjutnya dalam jurnal pembayaran gaji adalah kontribusi pembayaran kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mencatat kewajiban dari perusahaan terkait kas keluar untuk gaji. Gaji Bersih: Pada jurnal ini juga terdapat elemen yang menjelaskan tentang gaji bersih atau gaji yang diberikan kepada karyawan setelah dikurangi dengan gaji yang dibayarkan. Kas/Bank: Elemen ini dapat didefinisikan sebagai aliran dana yang digunakan untuk melakukan pembayaran gaji karyawan. Baca Juga: Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis? Contoh Menulis Jurnal Pembayaran Gaji  Dalam menulis jurnal pembayaran gaji karyawan sangatlah dibutuhkan ketelitian. Berikut adalah contoh dalam penulisan jurnal:  Diketahui PT. Cinta Abadi telah memproses penggajian karyawan pada bulan ini. Dengan gaji tiap karyawan sebesar Rp 6.000.000,- Gaji tersebut merupakan gaji kotor yang diterima sebelum dipotong oleh PPh 21 sebesar Rp 50.000,- BPJS Ketenagakerjaan Rp 75.000 dan Asuransi kesehatan sebesar Rp. 100.000  Berikut adalah contoh penulisan dalam jurnal pembayaran gaji:    Akun Debit Kredit Pengeluaran Gaji Rp. 6.0000.000 PPh 21 Karyawan  Rp. 50.000 BPJS Ketenagakerjaan  Rp. 75.000 Asuransi Kesehatan  Rp 100.000 Gaji Bersih  Rp 5.775.000 Baca Juga: Kenali Perbedaan Laporan Konsolidasi dan Laporan Biasa Kesimpulan    Jurnal pembayaran gaji adalah dokumen penting yang digunakan untuk mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran gaji karyawan. Tak hanya itu saja, jurnal ini juga dapat membantu membuat laporan menjadi lebih transparan yang dapat memudahkan dalam proses audit maupun perencana gaji. Dengan memahami fungsi dan elemen tersebut dapat memastikan bahwa laporan keuangan menjadi lebih sistematis. 

Mengenal Jurnal Pembayaran Gaji Pada Laporan Keuangan Read More »

Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis?

Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis?

Jika Anda belum mengetahui bukti kas keluar itu apa? Bukti kas keluar adalah salah satu dokumen yang penting untuk mencatat  transaksi keuangan pada perusahaan maupun bisnis. Dokumen ini tidak hanya digunakan sebagai pencatatan saja namun dapat menjadi sebuah informasi yang dapat membantu proses audit. Berikut adalah fungsi dan format pada bukti kas keluar.  Mengapa Bukti Kas Keluar Diperlukan?  Dengan adanya bukti kas keluar dapat menjadi sebuah informasi resmi yang akan dicatat setiap transaksi pengeluaran kas. Selain itu, bukti kas keluar juga memiliki fungsi sebagai:  1. Pencatatan Transaksi Keluar  Salah satu fungsi bukti kas keluar adalah sebagai catatan yang sah terhadap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini juga dapat membantu bahwa setiap kas yang keluar dapat tercatat dengan sistematis.  Misal saja perusahaan cinta sejati ingin membeli sebuah laptop sebagai inventaris karyawan, maka adanya invoice pembelian dapat menjadi salah satu bukti kas keluar. 2. Menyediakan Bahan Audit  Selanjutnya bukti kas keluar juga dapat difungsikan sebagai dokumen untuk bahan audit. Sehingga, nantinya saat audit yang dilakukan oleh auditor, bukti-bukti transaksi keluar dapat diperiksa dan dipastikan bahwa transaksi keuangan tersebut dilakukan dengan sesuai. 3. Membuat Laporan Lebih Transparansi  Tak hanya memudahkan auditor saja, tetapi bukti kas keluar juga dapat memberikan transparansi yang lebih tinggi dalam laporan keuangan. Sebab, setiap pengeluaran yang mempengaruhi kas perusahaan telah tercatat dengan jelas dan memiliki informasi yang sah. Dengan demikian, nantinya pihak yang memiliki kepentingan dapat memeriksa aliran kas keluar berdasarkan data yang ada. 4. Memantau Anggaran  Dengan adanya bukti pengeluaran kas, memungkinkan perusahaan dapat dengan mudah melakukan  pemantauan anggaran  yang efektif. Sehingga nantinya, pengeluaran dapat dikontrol berdasarkan dengan data maupun bukti yang telah dicatat. 5. Mencegah Kesalahan  Pada dasarnya, kesalahan memang tidak bisa dihindari. Sehingga, adanya bukti yang sah dapat membantu dalam mencegah kesalahan yang terjadi.  Sebab, tanpa adanya bukti kas keluar memungkinkan data tercatat secara double yang mengakibatkan akan ada ketidaksesuaian pada laporan kas. Baca Juga: Bukti Kas Masuk: Pengertian, Fungsi dan Komponennya Apa Saja yang Dapat Menjadi Bukti Kas Keluar? Dengan adanya bukti kas keluar dapat menjadikan laporan keuangan menjadi lebih sistematis. Berikut adalah yang dapat dijadikan bukti kas keluar:  1. Faktur Penjualan Salah satu dokumen yang dapat digunakan sebagai bukti kas keluar adalah faktur penjualan. Hal ini, karena pada faktur penjualan biasanya memiliki informasi terhadap barang/jasa yang telah dibeli oleh perusahaan. 2. Nota Return Pembelian  Bukti kas keluar selanjutnya yaitu berupa nota retur pembelian. Sebab, adanya nota ini dapat membantu dalam membuktikan pengurangan pembayaran karena adanya barang yang dikembalikan. 3. Bukti Kas Keluar Internal  Pada transaksi yang bersifat internal, bukti kas keluar dapat saja berupa sebuah catatan atau informasi yang sah seperti laporan kas keluar. Misal saja perusahaan akan membayar gaji karyawan maka bukti kas keluar internal dapat menjadi dokumen yang sah. 4. Kwitansi Pembelian  Jika perusahaan Anda melakukan pembelian barang dengan menggunakan pembayaran uang tunai, maka biasanya akan diberikan kwitansi pembelian yang harus ditandatangani oleh kedua belah pihak baik itu penjual maupun pembeli. 5. Cek  Dokumen selanjutnya yang dapat menjadi bukti kas keluar adalah Cek. Pada metode ini, nantinya memiliki rekening bank akan menerbitkan sebuah dokumen yang dapat menjadi bukti pembayaran dan pencairan dana untuk penjual. 6. Nota Debet  Selanjutnya terdapat nota debet yang dapat membantu dalam pembuktian pembelian barang yang tidak sesuai. Biasanya, dokumen ini berisikan barang catat atau tidak sesuai dengan pesanan. 7. Nota Kredit  Dokumen ini akan diterbitkan oleh penjual kepada pembeli untuk mengurangi jumlah tagihan yang terjadi. Hal ini dapat diakibatkan karena adanya kesalahan transaksi maupun pengembalian barang pada penjual. 8. Rekening Koran  Rekening koran dapat membantu perusahaan untuk memantau arus kas. Sebab, informasi yang ada pada rekening koran akan diterbitkan oleh bank. Sehingga nantinya, segala pengeluaran atau pemasukan dapat dengan mudah dilihat dari rekening koran tersebut. Baca Juga: Mengenal Sistem Imprest pada Kas Kecil dalam Perusahaan Kesimpulan Dengan mengetahui apa itu bukti kas keluar, Anda dapat dengan mudah untuk melakukan pemantauan anggaran kas pada sebuah perusahaan. Melalui pemahaman fungsi dan jenis-jenis, maka perusahaan akan membuat laporan yang menjadi lebih transparan.  Selain itu, dengan adanya bukti kas keluar yang sesuai maka laporan keuangan akan tercatat dengan lebih sistematis dan dapat membantu proses audit.

Mengapa Bukti Kas Keluar Dibutuhkan Pada Bisnis? Read More »

Scroll to Top